Rabu, 12 November 2025

Cara Asyik Si Ojan Lestarikan Aksara Jawa Pakai Board Game, Gabung Rumah BUMN Solo demi Naik Kelas

Berikut cerita Tasya yang menciptakan board game kartu aksara Jawa untuk mempermudah belajar para siswa.

|
Dok. Pribadi
BOARD GAME CARAKAN - Tasya Ayu Oktayana saat memamerkan board game kartu aksara Jawa. Ia kini gabung Rumah BUMN Solo berharap produknya naik kelas. Berikut kisah lengkapnya. 

Ia mengaku sangat terbantu karena kartu carakan menarik dari segi desainnya. Di lain sisi mudah diaplikasikan dalam pembelajaran.

"Respons anak didik kami banyak yang bilang mempermudah untuk menghafal bentuk aksara Jawa dan sandhangannya," katanya ketika dihubungi Tribunnews, Minggu (9/11/2025).

Sebelum memakai kartu carakan, yang menjadi kendala pembelajaran di mana siswa sulit fokus serta ada juga yang tidak tertarik.

Total sudah dua tahun Ayu mengajari para siswanya menggunakan board game kartu aksara Jawa dari komunitas Si Ojan. Selama itu, minat belajar aksara Jawa semakin meningkat.

Over all membantu kami dalam mengajar,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Dinda Ayu Hernawati, guru Bahasa Jawa SMA Negeri 1 Bojonegoro, Jawa Timur. 

Pembelajaran Bahasa Jawa terasa jauh lebih menyenangkan dari sebelumnya hingga membuat para peserta didik tidak mengantuk.

"Semenjak anak-anak ada kartu ini semakin gampang belajar aksara Jawa. Anak-anak juga tidak sabar menunggu untuk bisa bermain ketika pelajaran Bahasa Jawa. Mereka lebih bersemangat," ujarnya.

Istimewanya lagi, Dinda berhasil menjadi top 250 inovasi karya terpilih dari 19.000 inovasi guru se-Jawa Timur dalam ajang East Java Innovative Education Summit 2025 yang digelar Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.

Ia mendapatkan penghargaan berkat memanfaatkan board game kartu aksara Jawa sebagai media pembelajaran selama empat tahun terakhir.

Baca juga: Lewat Pelatihan dan Inkubasi Bisnis, Rumah BUMN Solo Fasilitasi UMKM Naik Kelas

Gabung Rumah BUMN demi Naik Kelas

Meski mendapatkan respons positif, Tasya mengakui masih belum bisa memaksimalkan potensi di balik produk board game kartu aksara Jawa karena kendala Sumber Daya Manusia (SDM). Dari proses desain, cetak, hingga pemasaran, semuanya dilakukan seorang diri di rumahnya.

“Kendalanya ada di SDM-nya itu. Kebetulan kalau sekarang tinggal saya. Teman-teman di Si Ojan masih pada sibuk dengan kegiatan masing-masing kan, jadi saya yang handle semua,” katanya.

Oleh karenanya, ia mendaftar menjadi mitra Rumah BUMN Solo di bawah binaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan membawa harapan board game miliknya naik kelas.

Tasya menilai, Rumah BUMN tidak hanya jadi tempat untuk UMKM saja, namun juga menjadi wadah komunitas-komunitas bertumbuh, mencari solusi, dan berkolaborasi.

“Kalau Si Ojan ini kan kendalanya di SDM, jadi pengennya dikasih pelatihan bagaimana caranya mengelola SDM yang baik, pelatihan untuk up skill biar sesuai dengan kebutuhan zaman yang sekarang, serta soal pendanaan,” tuturnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved