Rabu, 12 November 2025

Berita Viral

Kepala SMPN 1 Blora Ngaku Kecolongan, Terjadi Aksi Bullying hingga Penggunaan HP di Sekolah

Kepala SMPN 1 Blora mengaku kecolongan setelah viral video aksi perundungan yang terjadi di sekolahnya. Ia juga meminta maaf atas adanya kasus ini

TRIBUNJATENG.COM/M IQBAL SHUKRI
KASUS PERUNDUNGAN - Kepala SMP Negeri 1 Blora, Ainur Rofiq, saat ditemui Senin (10/11/2025). Kepala SMPN 1 Blora mengaku kecolongan setelah viral video aksi perundungan yang terjadi di sekolahnya. Ia juga meminta maaf atas adanya kasus ini 
Ringkasan Berita:
  • Viral di media sosial aksi perundungan yang terjadi di SMPN 1 Blora
  • Pihak sekolah ngaku kecolongan 2 hal, adanya aksi perundungan dan pemakaian ponsel di sekolah
  • Sekolah berkomitmen untuk lakukan perbaikan

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video aksi bullying atau perundungan viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat seorang siswa yang memakai seragam olahraga dipukuli berkali-kali oleh siswa yang memakai seragam pramuka.

Nampak korban berusaha melindungi kepalanya dari pukulan pelaku.

Aksi tersebut juga disaksikan oleh sejumlah siswa berseragam pramuka lainnya yang hanya menonton tanpa memisah keduanya.

Bahkan, sejumlah siswa terekam melakukan provokasi terhadap aksi tersebut.

Setelah ditelusuri, ternyata aksi perundungan tersebut terjadi di SMPN 1 Blora, Jawa Tengah.

Kepala SMPN 1 Blora, Ainur Rofiq mengonfirmasi hal tersebut.

Ia menuturkan, atas kasus ini, pihak sekolah merasa kecolongan dua hal.

Pertama, kecolongan soal aksi perundungan di sekolah.

Kedua, soal penggunaan HP di sekolah yang tidak sesuai ketentuan.

Kepada TribunJateng.com, ia menuturkan bahwa siswa tidak boleh membawa HP, kecuali saat ada pembelajaran.

Baca juga: Adik Kelas Aniaya Kakak Kelas di Blora, Kepala SMPN 1 Blora: Diprovokasi Siswa Kelas 9

"Di sekolah itu aturannya tidak boleh membawa HP, kecuali saat ada pembelajaran. Jadi saat pembelajaran, memang anak disuruh bawa HP, tetapi HP itu dikumpulkan."

"Jadi pagi itu dikumpulkan, ada tempat boksnya, setiap kelas itu punya boks. Pagi dikumpulkan kemudian nanti pada saat pembelajaran HP di boks diambil, kemudian dibagi ke siswa dipakai pembelajaran, kemudian setelah pembelajaran ditarik kembali."

"Nah, kita kecolongan (ada yang bawa HP digunakan untuk merekam aksi perundungan itu). Guru-guru yang perintah bawa HP itu lupa tidak menghitung berapa yang dikumpulkan," jelasnya.

Pihaknya pun akan memperketat lagi pengawasan terhadap para siswa.

"Ke depan akan diperketat lagi, untuk sementara pembelajaran tanpa menggunakan HP."

"Tetapi kalau memang urgent baru nanti boleh bawa HP. Soalnya, dalam pembelajaran mendalam itu ada pemanfaatan digital, sehingga nanti kalau benar-benar urgent saja diperbolehkan membawa HP," jelasnya.

Kepala Sekolah Minta Maaf

Atas kejadian ini, ia pun meminta maaf kepada semua pihak dan berjanji akan melakukan pendampingan terhadap korban.

"Saya mohon maaf sebagai pimpinan di SMP N 1 Blora, atas terjadinya peristiwa seperti itu. Saya sekali lagi mohon maaf,"

"Kemarin saya juga sudah membesarkan hatinya (korban) untuk tetap sekolah. Saya jamin keamanannya."

"Kami sudah koordinasi dengan dinas sosial dan dinas sosial sudah menyatakan siap untuk memberikan pendampingan," ujar Ainur Rofiq.

Ia juga menuturkan, aksi perundungan tersebut terjadi pada Jumat (7/11/2025) kemarin.

"Untuk peristiwanya itu terjadi pada hari Jumat tanggal 7 November di kamar mandi sekolah, saat istirahat," jelasnya, Senin (10/11/2025).

Kepada TribunJateng.com, ia menuturkan bahwa aksi perundungan tersebut bermula dari kesalahpahaman.

Namun, ada oknum kakak kelas yang melakukan provokasi hingga terjadi aksi pemukulan.

"Menurut keterangan yang kami himpun, itu asalnya adalah kesalahpahaman, tetapi sebenarnya itu sudah selesai."

Baca juga: Soal Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jusuf Kalla: Anak-anak Jangan Main Bully

"Hanya saja ada oknum dari teman-teman yang istilahnya memprovokasi atau ngompori," jelasnya.

Ia menuturkan, korbannya merupakan siswa kelas delapan, sementara pelakunya kelas tujuh dan provokatornya murid kelas sembilan.

Korban pun sempat melakukan visum karena ada benjolan di belakang telinga.

"Memang tidak ada luka lecet, tapi ada sedikit benjolan."

"Kemarin itu orang tuanya (korban) sempat nelpon ke wali kelas, wali kelas laporan ke saya, korban sempat visum tapi sampai saat ini saya juga belum tahu hasilnya, karena mohon maaf ya, kami masih fokus koordinasi untuk menangani masalah ini di sisi pelaku," jelasnya.

Pihak sekolah juga sudah mengumpulkan para siswa yang terlibat dalam aksi perundungan tersebut.

"Hari Sabtu saya langsung mengambil langkah-langkah untuk mengumpulkan semua siswa yang terdampak,"

"Kemudian saya mempertemukan kedua orang tua baik dari korban maupun dari pelaku," lanjut Rofiq.

Tak hanya mempertemukan kedua belah pihak, Rofiq juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Kapolsek, dan Kapolres Blora untuk penanganan kasus ini.

"Kemudian saya koordinasi dengan Dinas Pendidikan, dengan Dinas Sosial, dengan Kapolsek dan dengan Kapolres untuk penanganan lebih lanjut," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Video Bullying SMPN 1 Blora Direkam Siswa, Pihak Sekolah Kecolongan 2 Hal Sekaligus

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, M Iqbal Shukri)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved