Kepala SMP di Tangsel Gelar Mediasi Kasus Perundungan, Korban Dipukul Kursi Besi saat Jam Istirahat
Siswa SMPN 19 Tangsel mengalami perundungan berat hingga luka kepala, keluarga korban kecewa karena pelaku tak menanggung biaya pengobatan
"Dari MPLS udah kena juga dia. Digebukin sampai tiga kali katanya," ucapnya.
Korban berulang kali mendapat perundungan dan tak ada tindak lanjut dari pihak sekolah.
"Pelakunya dari dulu anak itu aja, teman satu kelasnya. Pernah anak saya katanya waktu lagi nulis gitu punggungnya ditendang, terus tangannya juga ditusuk pakai sedotan atau pulpen gitu."
"Kata dokter syaraf halusnya ada yang kena akibat benturan itu, makanya dia rabun. Dan sekarang kondisinya masih lemes ga bisa diajak jalan, kayak lumpuh itu," tuturnya.
Baca juga: Kasus Timothy di Unud: Polisi Dalami Dugaan Tekanan Sosial dan Perundungan di Kampus
Selama ini MH tak pernah bercerita tentang kasus perundungan yang dialami.
"Itu juga karena saya tanyain, soalnya saya lihat dia jalan nabrak-nabrak terus," terangnya.
NY hanya meminta keluarga pelaku menanggung seluruh biaya perawatan.
"Tapi kemarin biaya pengobatan kita ke RS Fatmawati, pihak pelaku udah kayak lepas tangan gitu. Malah dari pihak keluarga kami disuruh cari pinjeman uang ke orang-orang terdekat gitu," katanya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Cerita Pilu Ibu Siswa SMPN 19 Tangsel, Anaknya Jadi Korban Bullying Sejak MPLS
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanten.com/Ade Feri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.