4 dari 8 Korban Kapal Ferry Tenggelam di Kutai Barat Ditemukan Tak Bernyawa
Keempat jenazah korban kapan tenggelam di Kutai Barat ditemukan tim Basarnas pada hari kedua pencarian, Rabu (12/11/2025).
Ringkasan Berita:
- Empat dari 8 korban kecelakaan kapal ferry pengangkut semen yang tenggelam di perairan Ujoh Halang, Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat, ditemukan tewas
- Keempat jenazah korban ditemukan tim Basarnas pada hari kedua pencarian, Rabu
- Masih ada 4 korban lagi yang masih dalam pencarian
TRIBUNNEWS.COM, KUTAI BARAT - Empat dari 8 korban kecelakaan kapal ferry pengangkut semen yang tenggelam di perairan Ujoh Halang, Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur ditemukan meninggal dunia.
Keempat jenazah korban ditemukan tim Basarnas pada hari kedua pencarian, Rabu (12/11/2025).
Baca juga: 7 Tragedi Kelam Kapal Tenggelam di Indonesia, Korban Tewas Ada yang Capai 369 Orang
"Kami menyampaikan duka mendalam atas wafatnya keempat korban. Temuan ini merupakan hasil kerja keras, ketelitian, dan sinergi seluruh tim di lapangan. Operasi masih akan terus dilanjutkan untuk mencari empat korban lainnya," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan menyampaikan rasa duka mendalam atas temuan tersebut.
Ujoh Halang terletak di Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Wilayah ini berada di kawasan perairan sungai terutama di alur Sungai Mahakam, yang merupakan jalur transportasi penting di pedalaman Kalimantan Timur.
Karena berada di alur Sungai Mahakam, perairan di sekitar Ujoh Halang memiliki arus yang kuat dan tantangan navigasi, terutama untuk kapal penyeberangan atau ferry.
Sejak pagi hari, Tim SAR gabungan bekerja secara intensif di bawah koordinasi KPP Balikpapan dengan melibatkan unsur TNI, Polri, BPBD Kutai Barat, PT BDL Kutai Barat, serta masyarakat setempat.
Kronologi Penemuan 4 Korban
Pukul 06.00 Wita korban pertama, Marselus Bouk alias Cello (24), ditemukan.
Korban ditemukan berjarak 3,69 kilometer dari Lokasi Kejadian Peristiwa (LKP).
Pukul 06.50 Wita korban kedua, Anci Anwar (50), ditemukan 5,4 kilometer dari LKP.
Keduanya dievakuasi ke RSUD Harapan Insan Sendawar, Barong Tongkok, untuk identifikasi dan penyerahan kepada keluarga.
Pukul 08.20 Wita korban ketiga, Dedi (47), ditemukan di koordinat 0°3'22.50"S 115°40'42.90"E, sekitar 13,2 kilometer dari LKP.
Pukul 08.50 Wita Korban keempat, Yanto (41), ditemukan di sekitar LKP, tepatnya di koordinat 0°1'59.72"S 115°36'15.99"E.
Sementara itu 4 penumpang lainnya masih dinyatakan hilang dan terus dicari.
Tim SAR memusatkan pencarian di sekitar lokasi utama, dengan memperluas area berdasarkan arus sungai dan kondisi cuaca terkini.
"Sinergi antarinstansi sangat penting dalam operasi seperti ini. Kami tetap berkomitmen penuh untuk menemukan seluruh korban, apa pun kondisinya," tegas Kepala KPP Balikpapan.
Basarnas menegaskan operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban berhasil ditemukan, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak dan relawan.
8 Korban Tenggelam
Sebelumnya ponton pengangkut semen dilaporkan tenggelam di perairan Sungai Mahakam Kampung Muara Leban, Kecamatan Long Iram, Kutai Barat (Kubar), Senin (10/11/2025) malam.
Ponton yang membawa 25 buruh dan dua sepeda motor itu dilaporkan tenggelam setelah kemasukan air di bagian depan kapal.
Peristiwa naas ini terjadi saat kapal tradisional bermuatan 200 sak semen milik PT Borneo Damai Lestari (BDL) sedang melintas di perairan Sungai Mahakam.
Akibat kejadian itu, 8 orang buruh dinyatakan hilang, sementara 20 orang lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
"Ya, sampai saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap korban hilang," tegas Kasi Humas Polres Kubar, IPDA Sukoco, Selasa (11/11/2025) siang.
Sebagai langkah tanggap darurat, tim gabungan dari Polres Kutai Barat, TNI, BPBD, dan pemerintah daerah langsung mendirikan Posko SAR Terpadu di Kampung Muara Leban.
Posko tersebut difungsikan sebagai pusat koordinasi pencarian dan penyaluran bantuan bagi korban selamat serta keluarga korban hilang.
"Polres Kutai Barat bersama BPBD, TNI, dan masyarakat sekitar telah mendirikan Posko SAR di lokasi kejadian. Posko ini berfungsi sebagai pusat informasi, posko logistik, dan tempat penyaluran bantuan bagi para korban selamat," terang Sukoco.
Selain mendirikan Posko SAR, tim gabungan juga menyiapkan tenda darurat dan perahu karet untuk memudahkan proses pencarian di sepanjang aliran Sungai Mahakam.
Wakapolres Kutai Barat Kompol Subari, yang turut memantau langsung di lapangan, memastikan seluruh sumber daya dikerahkan untuk membantu pencarian dan penanganan korban.
"Kami fokus pada pencarian korban dan memastikan para korban selamat mendapat bantuan yang layak. Polres Kutai Barat akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait hingga seluruh korban ditemukan," ungkapnya.
Selain aparat kepolisian dan TNI, warga sekitar Kampung Muara Leban juga ikut membantu, baik dengan dukungan logistik maupun tenaga dalam proses pencarian di lapangan.
Penulis: Dwi Ardianto
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul 4 Korban Kapal Ferry Tenggelam di Long Iram Kubar Ditemukan Meninggal Dunia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.