Penculikan Balita di Makassar
Cerita Bilqis Selama di Perkampungan Adat Jambi saat Diculik: Makan Mi hingga Lihat Banyak Anjing
Selama berada di perkampungan adat salah satu suku di Provinsi Jambi, Bilqis mengaku diperlakukan layaknya seorang anak.
Kemudian, pelaku menawarkan korban melalui media sosial Facebook dengan akun "Hiromani Rahim Bismillah".
"Kemudian, ada yang berminat dengan korban. Pembelinya atas nama NH," jelas Djuhandhani.
NH yang berminat lalu terbang dari Jakarta ke Makassar melakukan transaksi dengan SY dan menjemput Bilqis.
"Dengan transaksi sebesar Rp3 juta rupiah di kos pelaku (SY)" tambahnya.
NH lalu membawa Bilqis ke Jambi, transit di Jakarta, dan menjual kepada AS dan MA.
"Pengakuan NH sebagai keluarga di Jambi. (Dijual) sebesar Rp15 juta dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak," kata Djuhandhani.
Setelah NH menyerahkan Bilqis ke AS dan MA, ia pun melarikan diri ke Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Dan NH mengaku telah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal," terangnya.
Sementara itu, AS dan MA mengaku membeli korban dari NH sebesar Rp30 juta.
Kemudian, AS dan MA menjual korban kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp80 juta.
"Keduanya mengaku telah memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WA (WhatsApp)" imbuh Djuhandhani.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Inilah Makanan dan Teman Tidur Bilqis di Perkampungan Adat Jambi saat Diculik
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJambi.com/Suci Rahayu PK/Srituti Apriliani Putri) (Tribun-Timur.com/Muslimin Emba)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.