Berita Viral
3 Fakta Bayi Diduga Dianiaya di Garut: Kakek Yakin Cucunya Diduga Dipukul, KPAI Tak Temukan Trauma
Inilah kumpulan fakta terkait viralnya kondisi balita di Garut yang diduga dianiaya. Ibu korban sebut anaknya menderita penyakit genetik dari lahir
Ia menuturkan, SA mengidap penyakit genetik langka bernama Osteogenesis Imperfecta atau IO.
Sebelum viral, Indah juga sempat membawa SA ke rumah sakit untuk diperiksa.
Keterangan dari dokter, tulang SA rapuh dan mudah patah akibat kelainan bawaan.
"Diagnosis kata dokter anak saya mengidap penyakit OI (Osteogenesis Imperfecta)," ujar Indah saat ditemui Tribunjabar.id.
Sebelum viral, anaknya kerap mengalami nyeri mendadak tanpa sebab yang jelas.
Bahkan, kadang muncul lebam di pipi, tangan bengkak, hingga luka ringan di wajah.
Kondisi tersebut kerap muncul setelah anaknya bangun tidur atau saat demam pada malam hari.
Namun, apa yang dialami SA bisa sembuh sendiri tanpa adanya bantuan medis.
"Itu kalo lagi kepicu (kambuh) anak ini memang suka megangin lukanya, lagi sariawan juga dikorek-korek sama tangannya, karena aktif anaknya," ungkapnya.
Indah menuturkan, SA sempat dibawa ke pengobatan alternatif dan dinyatakan tak ada tulang yang retak.
Namun, setelah dilakukan pengobatan medis di rumah sakit, baru diketahui ada patah tulang ringan yang dialami SA.
Baca juga: Kondisi Balita Korban Kekerasan di Garut, Dokter Sebut Keajaiban karena Korban Masih Hidup
Meski begitu, tiga minggu setalah pemeriksaan, SA sudah aktif kembali.
Indah juga memastikan bahwa kebutuhan asupan gizi anaknya tetap terjaga dan tak ada perlakuan kasar dari pihak keluarga.
"Kalo itu (alergi) makanan engga ya, karena saya pantau terus makanannya saya yang kasih langsung," ucapnya.
3. KPAID Tak Temukan Adanya Penganiayaan
Ketua Forum KPAID Jabar, Ato Rinanto juga mengatakan bahwa secara kasat mata, tak ada tanda-tanda kekerasan atau trauma pada SA.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.