Jumat, 14 November 2025

Awal Mula Guru di Kampar Banting Nasi Kotak di Depan Murid, Kepsek Dicopot dan 2 Honorer Dipecat

Dua guru honorer SD di Kampar dipecat setelah membanting nasi kotak pemberian Disdikpora Kampar. Bersamaan dengan itu, Kepala Sekolahnya dicopot.

Istimewa/Kompas.com
GURU BANTING NASI - Tangkapan layar video viral guru SD lempar nasi ke lantai di Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (11/11/2025). Dua guru honorer SD di Kampar dipecat setelah membanting nasi kotak pemberian Disdikpora Kampar. 
Ringkasan Berita:
  • Dua guru honorer SD di Kampar dipecat setelah membanting nasi kotak pemberian Disdikpora Kampar.
  • Guru itu membanting nasi kotak setelah terjadi perselisihan dengan guru lain mengenai teknis pembagiannya.
  • Selain itu, Disdik Kabupaten Kampar juga mencopot Kepala Sekolah yang dinilai arogan.

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kampar, Riau, membanting nasi kotak di depan murid dan guru.

Peristiwa itu terjadi di SD Negeri 021 Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Senin (10/11/2025).

Guru yang membanting nasi kotak itu bernama Yon Hendri, berstatus sebagai pengajar honorer di sekolah tersebut.

Insiden itu terjadi setelah kegiatan sosialisasi perundungan yang digelar Kejaksaan Negeri Kampar dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora)

Awalnya, ratusan nasi kotak itu ditahan di dalam sebuah ruangan. Yon ingin membagikannya langsung kepada murid di dalam kelas agar lebih tertib.

Akan tetapi. guru lain meminta agar nasi kotak itu dibagikan secepatnya. Perdebatan antar-guru pun terjadi.

Yon yang terpancing emosi lantas membanting beberapa nasi kotak dari  Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga itu.

Guru lain, Reza Arya Putra, yang berpihak pada Yon juga ikut kesal, kemudian mengeluarkan nasi kotak di plastik kresek dari dalam ruangan.

Kepala Disdikpora Kampar, Aidil mengakui, nasi kotak itu dari pihaknya.

"Nasi itu dari Disdik untuk kegiatan Bidang Ketenagaan, sosialisasi pencegahan kekerasan," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (13/11/2025).

Aidil menuturkan, SD Negeri 021 Tarai Bangun merupakan satu-satunya sekolah di Kecamatan Tambang yang dipilih menjadi tempat sosialisasi.

Baca juga: Duduk Perkara Kasus 2 Guru ASN SMAN 1 Luwu Utara Dipecat, Niat Bantu Guru Honorer Berujung Hukum

Aksi guru itu memantik kekesalan orang tua murid.

Puncaknya, orang tua murid bersama anak-anak mereka menggelar aksi di sekolah, Rabu (12/11/2025).

Buntut dari polemik itu, Disdikpora Kampar memecat dua oknum guru honorer, Yon Hendri dan Reza Arya Putra.

"Dua honorer sudah diberhentikan," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis.

Aidil menerangkan, kedua guru itu berstatus honorer yang gajinya bersumber dari komite sekolah.

Bersamaan dengan pemecatan dua guru honorer itu, Disdikpora Kampar juga mencopot Kepala SD Negeri 021 Desa Tarai Bangun, Aspinawati Harahap dari jabatannya.

Pencopotan itu dilakukan karena Aspinawati dinilai arogan dan semena-mena dalam memimpin sekolah.

Dalam aksi unjuk rasa yang digelar orang tua murid terungkap, sejumlah pungutan yang dilakukan pihak sekolah.

Di antaranya iuran tanah timbun Rp50 ribu per orang tua, ada juga iuran penghijauan sekolah Rp35 ribu per anak.

Selain itu, potongan terhadap penerima Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp50 ribu.

Orang tua murid juga mengungkap adanya pungutan membeli buku Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Lalu pembayaran uang masuk sekolah yang tidak transparan karena tanpa bukti kwitansi, serta nominal uang masuk sekolah antar murid yang berbeda.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Ini Pemicu Ricuh Sampai Guru di Kampar Banting Nasi Kotak Acara Sosialisasi Bullying

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.com/Fernando Sihombing, Kompas.com/Idon Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved