Sosok Perempuan Lansia yang Ditemukan Membusuk di Jombang, Sehari-hari Kelola Warung

Ringkasan Berita:

• Perempuan lansia bernama Tri Retno Jumilah (62) ditemukan dalam kondisi membusuk dalam rumahnya di Kabupaten Jombang.
• Sebelum ditemukan meninggal dunia, ternyata korban dan suami sirinya berinisial P disebut kerap terlibat pertengkaran.
• Namun, penyebab pertengkaran antara korban dengan suami sirinya belum diketahui.

TRIBUNNEWS.COM - Perempuan lanjut usia (lansia) bernama Tri Retno Jumilah (62) ditemukan dalam kondisi membusuk dalam rumahnya di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), pada Kamis (13/11/2025). 

Sebelum ditemukan meninggal dunia, ternyata korban dan suami sirinya berinisial P disebut kerap terlibat pertengkaran.

Kasatreskrim Polres Jombang AKP Dimas Robin mengatakan, informasi tersebut diperoleh dari keterangan keluarga dan tetangga.

“Dari keterangan yang kami kumpulkan, keluarga hingga tetangga korban, memang kerap ada pertengkaran antara keduanya,” ujar AKP Dimas di Mapolres Jombang, Jumat (14/11/2025), dilansir Surya.co.id.

Penyebab pertengkaran antara korban dengan suami sirinya belum diketahui.

Polisi masih mendalami keterangan saksi guna mengungkap motif di balik konflik rumah tangga itu.

Keterangan lain menyatakan bahwa P tidak bekerja dan menderita diabetes selama 8 bulan terakhir. 

Sementara itu, korban sehari-hari mengelola warung kecil untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

“Pasangan tersebut disebut menikah siri sejak 2016, nanti akan kami cek kembali." 

"Mereka tinggal bersama di rumah korban selama dua tahun terakhir,” sambung Dimas.

Sejak jasad korban ditemukan, keberadaan P belum diketahui.

Baca juga: IRT Tewas Membusuk di Rumah, Korban Sempat Minta Anak Tak Boleh Cerita Kondisi Keluarga ke Tetangga

Polisi memverifikasi identitas lengkapnya dan menduga P merupakan warga Jombang.

“Barang bukti seperti selimut, bantal dan pakaian sudah kami amankan. Untuk benda yang digunakan pelaku, kami masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan,” terang Dimas.

Polisi menyatakan bahwa pelacakan P menjadi fokus utama untuk mengungkap dugaan pembunuhan tersebut.

Awalnya, kasus ini terungkap saat anak korban yang bernama Eko tidak bisa menghubungi ibunya selama beberapa hari. 

Ia terakhir datang ke rumah pada Senin (11/11/2025) untuk mengantarkan buah, tetapi rumah terkunci dan tidak ada respons.

Pada Kamis (13/11/2025), Eko kembali datang dan mencium bau menyengat dari arah dapur. 

Eko yang merasa panik lantas meminta bantuan warga untuk memeriksa kondisi di dalam rumah.

Akibat pintu dalam kondisi terkunci, ia naik ke atap dan membuka genteng dapur hingga melihat tubuh ibunya telentang di dalam rumah.

Setelah warga mendobrak pintu belakang, tubuh korban ditemukan dalam kondisi membusuk. 

Posisi jasad korban telungkup di kasur lantai, tertutup bantal dan selimut.

Hasil Autopsi

AKP Dimas Robin mengungkapkan hasil autopsi terhadap jenazah korban menunjukkan sejumlah luka akibat benda tumpul.

“Memar ditemukan di wajah, kepala, dada kiri serta kedua tangan. Tulang rahang bawah, tulang pipi kanan, hingga beberapa bagian lengan mengalami patah." 

"Ada pendarahan di otak yang menjadi penyebab kematian,” terang AKP Dimas.

Ia menyebut, korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari lima hari sebelum ditemukan.

Kemudian dari pemeriksaan polisi, sejumlah barang berharga seperti perhiasan dan uang milik korban masih utuh.

Akan tetapi, satu unit motor Yamaha Vixion milik korban hilang dari rumah.

“Kami menduga motor tersebut dibawa oleh P. Arah penyelidikan sementara mengarah kepada yang bersangkutan,” papar Dimas.

(Tribunnews.com/Deni)(Surya.co.id/Anggit Puji Widodo)