Viral Media Sosial
VIRAL Penjual Jajakan Minyak Anti Bisa, Ampuh Sembuhkan Gigitan Ular, Panji Petulang Ungkap Faktanya
Viral, penjual jajakan minyak anti bisa Rp 50 ribu. Minyak itu disebut ampuh sembuhkan gigitan ular hijau. Panji Petualang ungkap fakta sebenarnya.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Tiara Shelavie
Viral, penjual jajakan minyak anti bisa dengan harga Rp 50 ribu. Minyak itu disebut ampuh sembuhkan gigitan ular hijau. Panji Petualang ungkap fakta sebenarnya.
TRIBUNNEWS.COM - Media sosial dihebohkan dengan penjualan minyak anti bisa di sebuah pasar tradisional.
Minyak seharga Rp 50 ribu per botol itu diklaim ampuh sembuhkan gigitan ular hijau.
Benarkah?
Postingan soal minyak anti bisa ini pertama kali diunggah oleh akun Facebook, Eka Wintara pada Minggu (15/9/2019).
Lewat postingannya, Eka Wintara menulis, seorang penjual di Pasar Beringkit menjajakan minyak anti bisa seharga Rp 50 ribu per botol.
Baca: Ular Kobra Keluar dari Sarang karena Terdampak Kebakaran Hutan
Baca: VIRAL Sederet Foto Ular Piton Raksasa Hangus Terbakar, Mulut Ular Menganga Saat Ditemukan Tewas
Menurutnya, banyak orang yang membeli minyak anti bisa itu.
Sebab, si penjual membawa ular hijau kemudian digigitkan ke tangannya.
Penjual bilang, ia tak memakai ilmu apapun untuk mengatasi gigitan ular hijau yang dibawanya.
Penjual itu hanya mengoleskan minyak anti bisa ke bekas gigitan ular hijau dan langsung sembuh.
Minyak tersebut, kata si penjual dibuat dari ular hijau.
Setelah dilihat lebih dekat, Eka Wintara menemukan, si penjual membuat dua ekor ular gonyosoma alias ular hijau, ular gadung, ular bajing.
Diketahui, ular tersebut tidak memiliki bisa dan membunuh mangsa dengan melilit.

Ular yang dibawa penjual itu, tulis Eka Wintara, kondisinya lemas dan terkena sariawan.
Bahkan mulut kedua ular bajing tidak bisa menutup.
Eka Wintara menyinggung, pentingnya pengetahuan tentang ular.
Sebab, banyak orang yang mengira, setiap ular berwarna hijau pasti berbisa, padahal tidak semuanya.
Berikut postingan lengkap Eka Wintara yang viral di Facebook:
"'minyak anti bisa 50rbu/botol.'"
"itu kata dagangnya tadi pagi di pasar bringkit."
"sangat banyak yg beli, karena dagangnya bawa ular dan digigitkan ketangannya."
"dan penjualnya bilang "sya ngk pakai ilmu, sabuk, besi kuning atau apapun, cukup dioles dengan minyak ini semua gigitan ular hijau yg ada disekitar anda langsung sembuh, ini terbuat dari ular itu sendiri."
"saya lihat dia bawa 2 ekor gonyosoma dan kedua duanya sariawan parah, sampai mulutnya sudah ngak bisa nutup. bahkan ular yg dipegang sudah lemes."
"mungkin inilah pentingnya pengetahuan tentang ular, orang umumnya tau klo setiap ular yg warnanya hijau pasti berbisa."
"sya hanya berfikir, seandainya orang2 yg beli ntar sampe dirumah ada yg mencoba, ya sudah... dia ngak tau klo ular yg dipegang penjual jenis yg tidak berbisa."
Hingga berita ini diturunkan, Selasa (17/9/2019), postingan Eka Wintara telah dibagikan lebih dari 1.500 kali dan menuai ribuan komentar.
Satu komentar datang dari pecinta reptil dan hewan melata, Panji Petualang.

Lewat akun Instagram-nya, Panji Petualang ikut mengungkapkan fakta sebenarnya terkait minyak anti bisa yang dijual di pasaran.
Panji Petualang menyebut, ular yang dipakai si penjual untuk demo digigit ular adalah ular bajing alias ular hijau tidak berbisa.
Artinya, tanpa mengoleskan minyak apapun, seseorang yang digigit ular bajing tidak akan bengkak atau mati.
Panji juga mengaku heran, dengan kandungan yang ada dalam minyak anti bisa tersebut.
"Minyak anti bisa..? HEMMM.."
'Entah apa kandungan dalam minyak tersebut sehingga sang pedagang mengklaim minyak yang di jual mampu menyembuhkan gigitan ular."
"Di liat dari post netizen di facebook.. ular yang di gunakan untuk demo di gigit ular adalah jenis ular bajing/ gonyosoma oxycephalum,yang merupakan ular hijau tidak berbisa."
"Jadi walau tidak pake minyak seseorang yg tergigit ular tsb tidak akan bengkak atau mati."
"Beda cerita kalo demonya pake ular berbisa misal cobra, welang, ular tanah."
"jadi disini temen2 ada yang percaya minyak anti bisa??" tulis Panji Petualang.
Sekilas Tentang Ular Bajing
Gonyosoma oxycephalum dikenal dengan sebutan ular bajing, ular hijau, ular gadung di Indonesia.
Ular dengan panjang maksimal 2,1 meter ini berfungsi menjaga keseimbangan populasi katak pohon, kadal dan burung.
Dikutip dari situs ularindonesian.blogspot.com, ular bajing tidak memiliki bisa dan membunuh mangsa dengan melilit.
Ular bajing tidak memiliki masalah konservasi di Indonesia dan jarang diperjual belikan sebagai hewan peliharaan.
Persebaran bajing berada di Jawa, Kalimantan, Borneo, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Natuna, Sumatera, hingga Ambon.
Ular bajing terutama hidup di pohon, dapat ditemukan di ketinggian sampai 1,1 meter.
Ular bajing aktif pada siang hari dan terkenal karena sering menyerang sarang burung.
Ular bajing juga memakan kelelawar, tikus, dan kadal.

Dengan tubuh yang tebal, kepalanya lebih lebar dari tubuh, moncongnya panjang, sisiknya halus dan lidah berwarna biru-hitam.
Ular bajing akan mengembangkan dirinya jika merasa terancam.
Pelan-pelan mengibaskan lidahnya ke arah atas dan bawah.
Biasanya diam di tempat, ular bajing akan menggigit jika diperlukan.
Warna tubuhnya warna hijau mencolok, bagian atas kepala berwarna hijau gelap, dan ada garis hitam berjalan melalui mata.
Selengkapnya tentang ular bajing, bisa Anda akses lewat link di bawah ini:
(Tribunnews.com/Sri Juliati)