Rabu, 27 Agustus 2025

Penanganan Covid

BPPT Segera Luncurkan Rapid Test Kit Deteksi Antibodi Pasca Vaksinasi

BPPT sukses menghasilkan inovasi Alkes untuk melakukan deteksi antibodi kuantitatif dan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen tahun ini.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/FITRI WULANDARI
Kepala BPPT Hammam Riza 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya banyak mutasi strain baru virus corona (Covid-19) secara global, membuat pemerintah berupaya untuk mencari langkah dalam upaya menekan angka penyebarannya di tanah air.

Program vaksinasi menjadi salah satu cara yang dianggap penting bagi masyarakat agar tubuh dapat membentuk antibodi terhadap virus corona pasca mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Berapa lama antibodi ini terbentuk dalam tubuh?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa proses pembentukan antibodi dalam tubuh tentunya memerlukan waktu.

Ada jeda yang dibutuhkan tubuh dalam membentuk antibodi terhadap virus tersebut.

Baca juga: Terapi Oksigen Jadi Pengobatan Baru Pasien Covid-19 di India

Terlebih Indonesia menggunakan vaksin yang diberikan dalam dua dosis, satu diantaranya yakni vaksin asal China 'Sinovac', dengan jeda waktu yang awalnya dua pekan kemudian dievaluasi menjadi empat pekan.

Baca juga: China, India, AS dan Eropa Siap Bantu India Hadapi Gempuran Covid-19

Seperti yang disampaikan Direktur Vaksin Imunisasi dan Biologi WHO Dr Kate O'Brien dalam akun Twitter resmi WHO beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tubuh akan menunjukkan respons imun yang baik pada 14 hari pasca vaksinasi pertama.

"Kami melihat respons imun yang baik yang muncul dalam waktu sekitar dua minggu sejak dosis pertama itu, jadi kita benar-benar harus menunggu waktu berlalu untuk melihat berapa lama vaksin ini bertahan," cuit O'Brien.

Di Indonesia, pemerintah melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan meluncurkan rapid test untuk mengetahui kadar antibodi yang terbentuk pasca vaksinasi.

Inovasi ini memang sengaja dihadirkan untuk melengkapi alat kesehatan (Alkes) tanah air dalam upaya penanganan Covid-19.  

Kepala BPPT Hammam Riza mengklaim pihaknya sukses menghasilkan inovasi Alkes untuk melakukan deteksi antibodi kuantitatif dan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen pada tahun 2021 ini.

Inovasi deteksi antibodi kuantitatif ini, kata dia, memiliki fungsi untuk mengukur kadar antibodi yang terbentuk dalam tubuh setelah menjalani vaksinasi Covid-19.

"Di tengah masa vaksinasi yang dilakukan di berbagai wilayah, kemunculan Alkes untuk melakukan deteksi antibodi kuantitatif dan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen, semoga dapat menjadi bukti bahwa BPPT mengikuti arahan Presiden RI Joko Widodo yang meminta untuk berburu inovasi,"  jelas Hammam, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/5/2021).

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan