Kamis, 4 September 2025

Apa Itu Hujan Meteor Draconid? Terjadi Sore Ini, Bisa Disaksikan Tanpa Menggunakan Alat Bantu

Hujan Meteor Draconid mencapai puncaknya tepat pada hari ini, Jumat (8/10/2021), dapat disaksikan pukul 16.00 WIB/17.00 WITA/18.00 WIT.

Penulis: Lanny Latifah
AFP
Hujan Meteor Draconid - Hujan Meteor Draconid mencapai puncaknya tepat pada hari ini, Jumat (8/10/2021), dapat disaksikan pukul 16.00 WIB/17.00 WITA/18.00 WIT. 

TRIBUNNEWS.COM - Hujan Meteor Draconid mencapai puncaknya tepat pada hari ini, Jumat (8/10/2021).

Dikutip dari akun Instagram resmi @pussainsa_lapan, Hujan Meteor Draconid ini sudah aktif sejak Rabu, 6 Oktober 2021.

Namun, puncak Hujan Meteor Draconid dapat disaksikan pada hari ini, Jumat (8/10/2021) pukul 16.00 WIB/17.00 WITA/18.00 WIT.

Fenomena Hujan Meteor Draconid ini bisa Anda saksikan tanpa menggunakan alat bantu, atau cukup dengan mata telanjang.

Baca juga: Puncak Hujan Meteor Draconid Terjadi Sore Ini, Dapat Disaksikan Tanpa Alat Bantu

Apa Itu Hujan Meteor Draconid?

Melansir Cnet, Draconid (kadang-kadang disebut Giacobinid setelah Komet 21P/Giacobini-Zinner asal meteor).

Dinamakan Draconid karena mereka akan tampak memancar keluar dari arah konstelasi Draco the Dragon di langit malam.

Bagaimana cara melihat Hujan Meteor Draconid?

Masih mengutip dari Cnet, puncak hujan meteor Draconid dapat Anda saksikan malam hari di lokasi tanpa polusi cahaya, langit cerah, dan pemandangan kosmos yang terbuka lebar.

Berikan mata Anda 15 hingga 20 menit untuk menyesuaikan, Anda harus bersabar memperhatikan langit malam di sekitar untuk menemukan di mana posisi terjadinya hujan meteor Draconid tersebut.

Hujan Meteor Draconid ini akan sulit diamati dari bagian belahan Bumi Selatan.

Baca juga: Fenomena Langit Malam September 2021, Hujan Meteor Perseid hingga Penampakan Merkurius

Baca juga: Fenomena Alam Bulan Oktober: Hari Tanpa Bayangan Dapat Dilihat di Pulau Jawa, Ini Waktunya

Terjadinya Hujan Meteor Draconid

Dikutip dari NASA, Hujan Meteor Draconid terjadi ketika Bumi bertabrakan dengan serpihan puing yang ditumpahkan oleh komet periodik 21P/Giacobini-Zinner.

Hal itulah sebabnya hujan meteor ini dulu disebut Giacobinid.

Komet ini memiliki orbit sepanjang 6,5 tahun yang secara berkala membawanya ke dekat Jupiter.

Biasanya, para ahli dinamika selestial akan mengharapkan gravitasi planet yang kuat untuk menyebarkan apa pun di sekitarnya ke dalam orbit yang bervariasi dan tidak dapat diprediksi.

Namun, mereka percaya bahwa aliran partikel, yang dikeluarkan pada tahun 1900, sebagian besar masih utuh.

Meteor-meteor itu tampaknya bergerak dari titik dekat kepala Draco the Dragon, sebuah konstelasi yang terlihat sepanjang tahun bagi kebanyakan orang dengan pemandangan langit utara.

Komet mengorbit matahari setiap 6,6 tahun sekali, meninggalkan sulur-sulur debu di belakangnya.

Tahun ini, Bumi menemukan tiga atau empat sulur.

Biasanya, hujan meteor Draconid menghasilkan tidak lebih dari 10 hingga 20 meteor per jam pada puncaknya.

Namun, spesialis meteor memperkirakan bahwa tingkat Draconid tahun ini bisa mencapai 600 per jam.

Pada tahun ini, Puncak Hujan Meteor Draconid hanya akan berlangsung beberapa jam saja.

(Tribunnews.com/Latifah/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan