Kamis, 28 Agustus 2025

Hujan Meteor Perseid 13-14 Agustus 2022, Wilayah Indonesia Mana yang Bisa Melihat?

Hujan Meteor Perseid 13-14 Agustus 2022, wilayah Indonesia mana yang bisa melihat? Meteor Perseid terjadi karena serpihan Komet Swift-Tuffle.

Ryan Hallock via MGN
Hujan Meteor Perseid akan terjadi pada 13-14 Agustus 2022. Sejumlah wilayah Indonesia dapat menyaksikannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena langit hujan meteor Perseid dapat disaksikan di beberapa wilayah Indonesia.

Hujan Meteor Perseid akan terjadi pada 13-14 Agustus 2022.

Hujan meteor ini akan turun dengan intensitas 100 meteor/jam yang berasal dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle.

Hujan meteor Perseid dapat disaksikan pada pukul 11 malam di Sabang dan 1 malam di Pulau Rote hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

LAPAN mengingatkan, jika langit sedikit terhalang cahaya Bulan, hujan meteor Perseid tetap dapat disaksikan kasat mata, dikutip dari LAPAN.

Untuk melihat fenomena ini, pastikan langit cerah, bebas polusi cahaya, dan medan pandang bebas halangan.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Rabu, 3 Agustus 2022: Surabaya Cerah, Jakarta Pusat Hujan Ringan

Apa itu fenomena hujan meteor Perseid?

Hujan meteor Perseid terjadi ketika Bumi melewati puing-puing (serpihan es dan batu) yang ditinggalkan oleh Komet Swift-Tuffle yang terakhir melintas dekat Bumi pada 1993.

Meski meteor Perseid sangat cerah, cahaya bulan dapat membuat tampilannya menjadi sedikit rumit.

Puncak hujan meteor Perseid tahun ini akan dipengaruhi oleh bulan purnama yang menyinari langit.

Sebuah meteoroid Perseid yang khas, saat berada di luar angkasa bergerak dengan kecepatan 133.200 mph (214.365 kph).

Kemudian mereka menabrak atmosfer Bumi dan kemudian disebut meteor.

Sebagian besar Perseid berukuran kecil, seukuran butiran pasir.

Ilustrasi hujan meteor perseid
Ilustrasi hujan meteor perseid (freepik)

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG DKI Jakarta, Rabu 3 Agustus 2022: Waspada Hujan Lebat di Jaksel dan Jaktim

Hampir tidak ada pecahan yang menyentuh tanah, tetapi jika ada, maka itu disebut meteorit.

Suhu puncak untuk Perseid lebih dari 3.000° Fahrenheit (1.650° Celcius), karena setiap fragmen bergerak melalui atmosfer dan keduanya memampatkan dan memanaskan udara di depannya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan