Faldo Maldini dan Addie MS Trending di Twitter, Berawal dari Kicauan Editan Poster Mobil
Nama politikus Faldo Maldini dan musisi Addie MS ramai menjadi trending topik twitter, Jumat (1/2/2019).
Penulis:
Daryono
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Nama politikus Faldo Maldini dan musisi Addie MS ramai menjadi trending topik Twitter, Jumat (1/2/2019).
Hal itu lantaran dalam cuitannya, Faldo bertanya tentang siapa sosok Addie MS.
Kicauan Faldo merespons cuitan dari Addie MS soal editan poster mobil yang menutup wiper mobil.
"Lagi rame hoax editan poster mobil yang nutupin wiper mobil ya? Itu maksudnya gimana sih? *kepo*," tulis Addie MS di akun twitternya, @addiems.
Dalam cuitannya itu, Addie tidak menyebut nama Faldo.
Baca: Faldo Maldini dan Addie MS Saling Sindir di Twitter, Tsamara Amany Beri Tanggapan
Namun, sebagian warganet menilai cuitan Addie MS itu ditujukan untuk Faldo.
Seorang warganet pun menyampaikan hal itu dengan me-mention Faldo.
"Bang @FaldoMaldini diomongin sama musisi beken Addie MS nih. Jawab doong," tulis warganet dengan akun @BobK34809040.
Atas cuitan warganet itu, Faldo pun membalas dengan mempertanyakan siapa Addie MS? Ia juga mengaku tidak tahu dengan lagu-lagu Addie MS.
"Siapa Bapak @addiems? Lagu beliau yang mana? Orang kampung saya hapalnya lagunya Bang Haji Rhoma Irama. Mohon pencerahan," balas Faldo.
Sontak, balasan dari Faldo dikomentari warganet.
Sebagian besar dari mereka mengaku heran dengan Faldo yang tidak mengetahui sosok Addie MS.
Adapun Addie MS memilih menjawab cuitan Faldo dengan sikap rendah hati.
"Saya? Saya bukan siapa2, nak. Hanya pengamen biasa.
Sukses selalu ya, nak," tulis @addiems.
Sosok Addie MS dan Faldo
Addie Muljadi Sumaatmadja atau lebih dikenal dengan Addie MS lahir di Jakarta, 7 Oktober 1959.
Dikutip dari Wikipedia, Iaadalah salah satu dari pendiri Twilite Orchestra dan sampai sekarang masih memegang tampuk konduktor orkestra.
Baca: Tsamara Amany Bicara soal Pelecehan Perempuan, Faldo Maldini: Semoga Kita Bisa Saling Memaafkan
Selain seorang konduktor, Addie juga dikenal sebagai pianis, pencipta lagu, komponis, arranger, dan sekaligus produser musik.
Bakat musik Addie turun dari sang kakek, Muhammad Soesilo, yang dikenal sebagai planolog yang merancang kota satelit Kebayoran Baru.
Sedangkan ayahnya adalah Bandi Sumaatmadja, mantan pejuang yang menjadi pengusaha.
Keinginan Addie untuk terjun ke dunia musik sempat ditentang ayahnya.
Namun penolakan dari ayahnya menjadi pemacu bagi Addie untuk menjadikan musik sebagai hidupnya.
Setelah belajar piano klasik dengan Mrs. Rotti, proses belajar musiknya lebih banyak dilaluinya secara otodidak, termasuk bidang orkestrasi, conducting, dan rekaman.
Sebagai upaya untuk terus memperdalam bidang-bidang tersebut, Addie mengikuti beberapa pendidikan singkat.
Antara lain, Recording Engineering Workshop di Ohio pada tahun 1984 dan Conducting Workshop yang diselenggarakan oleh American Symphony Orchestra League di Los Angeles pada tahun 1995.
Dalam conducting workshop tersebut ia mendapat bimbingan dari Jorge Mester, konduktor Pasadena Symphony Orchestra saat itu, dan Raymond Harvey, konduktor Fresno Philharmonic Orchestra.
Karier Addie di industri musik tanah air dimulai pada tahun 1979 sebagai arranger maupun produser untuk album-album rekaman penyanyi-penyanyi pop.
Penyanyi yang mendapat besutan tangan dinginnya, antara lain Vina Panduwinata, Utha Likumahuwa, Chrisye, Krisdayanti, hingga musisi mancanegara seperti Suzanne Ciani dari Amerika Serikat.
Addie telah meraih 3 Golden Trophy BASF Awards sebagai penata musik terbaik, 2 Golden Records untuk album Vina Panduwinata, dan 2 Silver Records untuk album Chrisye.
Addie pernah membuat 3 orkestrasi dalam album Dream Suite karya Suzanne Ciani, yang dinominasikan dalam Grammy Awards ke-38 sebagai The Best New Age Album.
Pengalamannya dalam dunia musik antara lain sebagai penata musik dan konduktor untuk lagu "Sayang" ciptaan Titik Hamzah pada Festival Internacional de la Cancion, Chili, pada tahun 1983 serta music director untuk BASF Awards selama 7 tahun berturut-turut.
Pada tahun 2005 Addie dipercaya memimpin Manila Philharmonic dalam acara Miss ASEAN di Jakarta.
Baca: Addie MS Nilai Ahok Cari Jodoh Bukan Lihat Tampang atau Keturunan
Setelah 15 tahun meninggalkan jalur musik pop dan berkonsentrasi di musik simfonik, Addie mulai berkiprah kembali di musik pop saat tampil sebagai music director dan konduktor dalam konser tunggal Vina Panduwinata, Viva Vina pada tahun 2006.
Pada tahun 1991, Addie bersama Oddie Agam dan pengusaha Indra Usmansjah Bakrie, mendirikan Twilite Orchestra, sebuah 'pops orchestra, yakni orkestra simfoni yang tidak hanya memainkan musik klasik saja, namun juga musik film, drama musikal, musik pop, dan tradisional yang diaransemen secara simfonik.
Tahun 1992, tepatnya bulan Februari, Twilite Orchestra sukses menggelar konser dengan David Foster di televisi swasta RCTI.
Pada tahun 1998, Addie bersama Youk Tanzil dan Victorian Philharmonic Orchestra membuat album rekaman Simfoni Negeriku di Australia, di mana untuk pertama kalinya lagu-lagu nasional dan perjuangan Indonesia diaransemen secara simfonik dan direkam dalam format CD dan kaset.
Bersama Twilite Orchestra, di tahun 2004 Addie merilis album La Forza del Destino, sebuah album rekaman simfonik pertama di Indonesia yang menampilkan karya-karya musik simfonik klasik Barat dalam bentuk album CD.
Semangatnya dalam memasyarakatkan musik simfonik tidak berhenti di rekaman simfonik lagu-lagu perjuangan dan klasik Barat saja.
Pada tahun 2012 Addie MS membuat rekaman lagu-lagu daerah Indonesia yang digubah secara simfonik, bersama Garuda Indonesia.
Album rekaman yang diberi judul 'The Sounds of Indonesia ini mampu bertahan beberapa hari di urutan teratas di Top Album, iTunes.
Addie juga menjadi penata musik sejumlah film dan pertunjukan, antara lain Biola Tak Berdawai, Dealova, Cinta Pertama, In the Name of Love, Summer Breeze, Sepuluh dan musik untuk drama musikal Opera Anoman.
Pada tahun 2003, Addie juga diberi kepercayaan oleh Panglima TNI untuk menciptakan lagu Mars dan Himne TNI.
Banyak juga perusahaan dan organisasi yang mempercayakannya untuk menciptakan atau mengorkestrasikan lagu tema atau mars mereka, seperti Garuda Indonesia, Pertamina, Summarecon, Agung Podomoro, Sharp, Kadin dan lainnya.
Adapun Faldo Maldini lahir 9 Juli 1990 di Padang, Sumatera Barat.
Ia adalah seorang tokoh aktivis mahasiswa yang pernah dipercaya sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Ia juga didaulat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK) ketika ia melanjutkan pendidikan pasca sarjana.
Selain aktif berorganisasi, ia juga sering melakukan riset yang dipublikasikan di dalam dan luar negeri mewakili UI dan Indonesia.
Pada tingkat nasional riset Faldo dan timnya beberapa kali mendapatkan gelar juara dalam berbagai perlombaan mewakili Universitas Indonesia pada tahun 2010.
Sebagai individu, Faldo juga berhasil meraih juara 3 pada kompetisi Mahasiswa Berprestasi pada tahun 2011.
Bakat kepemimpinan yang dimilikinya diapresiasi oleh PPSDMS NF dan Goodwill International Scholarship yang masing-masing memberikan beasiswa kepemimpinan pada Faldo.
Sebagai Ketua PPI UK, Faldo memimpin 32 cabang yang dimiliki organisasi itu yang tersebar di berbagai wilayah di Inggris dengan jumlah mahasiswa Indonesia sekitar 1.600 orang.
Bersama Selvin Andika ZM, Faldo menggagas Pulangkampuang.com, sebuah portal yang bertujuan menyatukan orang Minang yang ada di rantau dan di kampung.
Portal ini sebagai wadah gerakan untuk berkontribusi bagi urang awak yang masih berjuang di daerah rantau maupun di Ranah Minang.
Beberapa hal sudah berhasil dia wujudkan lewat pulangkampuang.com, komunitas orang Minang binaannya yang kini telah mencapai 30 ribu anggota.
Baca: Diajak Berdialog Seusai Sebut Faldo Maldini Ngawur Saat Bahas Hoax, Ernest Prakasa: Maaf, Ga Minat
Di Pulangkampuang.com, ia menggalakkan program penggunaan mesin pengelolaan limbah yang membeli sampah dari masyarakat untuk didaur ulang.
Pada tahun 2018, Faldo menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Amanat Nasional (PAN).
Sebagai Wasekjen, tugas Faldo meliputi koordinasi dengan DPW dan DPC di daerah, membangun sistem pengkaderan yang sistematis, hingga membantu mensukseskan sang ketua umum, Zulkifli Hasan, di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
(Tribunnews.com/Daryono)