Minggu, 10 Agustus 2025

Kronologi Blunder Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky hingga Permohonan Maaf & Tanggapan Berbagai Pihak

Berikut kronologi cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang viral di linimasa dan disangkutkan dengan pemilu.

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Warta Kota/Nur Ichsan (SAN)
Kronologi Blunder Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky hingga Permohonan Maaf & Tanggapan Berbagai Pihak 

Berikut kronologi cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang viral di linimasa dan disangkutkan dengan pemilu.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang viral di linimasa dan disangkutkan dengan pemilu.

Pada Kamis malam hingga Jumat 15 Februari 2019, linimasa Twitter ramai perbincangkan CEO Bukalapak, Achmad Zaky.

Keramaian yang membuat tagar uninstallbukalapak bergema di Twitter ini berawal dari cuitan Zaky yang menyinggung soal 'presiden baru'.

Berikut kronologi lengkap blunder cuitan Zaky hingga klarifikasi CEO e-commers Bukalapak tersebut.

Awalnya, Zaky mencuitkan soal anggaran R&D yang sangat minim di tahun 2016 hanya US$ 2 miliar.

Anggaran ini dibandingkan dengan negara lain, dan terlihat sangat berbeda jauh dengan negara yang sudah menyediakan anggaran R&D.

Misalnya Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menyediakan angagran R&D sebesar US$ 511 miliar, China US$ 451 miliar.

Kemudian Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea Selatan US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, dan Singapura US$ 10 miliar.

Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky di Twitter yang dipersoalkan netizen pendukung Jokowi.
Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky di Twitter yang dipersoalkan netizen pendukung Jokowi. (IST)

Di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam akunnya.

Lebih lanjut Zaky menyebut bahwa industri 4.0 itu omong kosong.

Baca: Yunarto Wijaya Bela CEO Bukalapak Terkait Cuitan Presiden Baru, Budiman Sudjatmiko: Nggak Perlu

"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulis akun @achmadzaky.

Akibat tweetnya itu, netizen mengoreksi soal anggaran yang disebut Zaky. Dalam kolom komentar Zaky bahkan netizen menyebut data yang disampaikan Zaky salah.

Sebab, yang benar adalah anggaran R&D sebesar US$ 2 miliar itu terjadi pada tahun 2010 bersumber dari Wikipedia. Artinya, Jokowi belum menjadi Presiden pada tahun 2010.

Selain mengoreksi soal data yang disebut Zaky, netizen juga kemudian mengungkit soal kebaikan Presiden Joko Widodo terhadap perusahaan Zaky.

Setelah ramai cuitannya dikomentari netter, Zaky langsung memberikan klarifikasi.

Zaky meminta untuk para netter agar tidak salah paham dengan cuitan 'presiden baru'.

"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget,"

"Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara2 lain," tulis @achmadzaky.

Lebih lanjut Zaky juga meminta maaf pada para pendukung Jokowi.

Baca: Tagar #uninstallbukalapak Trending, Ini Kata Sosiolog soal Aksi Boikot Produk Bernuansa Politik

"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," tulis permintaan maaf Zaky.

Pada akhir cuitannya, Zaky tetap mengapresiasi concern masyarakat terkait isu R&D.

"Saya apresiasi sekali concern masyarakat twitter soal isu R&D ini. Tanda kalau kita ga kalah pinter. R&D adalah single pembeda negara maju dan miskin. Kalau ga kuat di R&D, kita akan perang harga terus. Negara maju masuk di perang inovasi. Negara miskin masuk di perang harga," tutup Zaky.

Terkait cuitan CEO Bukalapak yang mendatangkan polemik ini pun mendapat tanggapan dari banyak pihak.

Tanggapan TKN

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menyayangkan pernyataan CEO Bukalapak, Achmad Zacky yang mengeluhkan kecilnya anggaran research and development di masa pemerintahan Jokowi.

"Padahal kita tahu bahwa dari tahun ke tahun anggaran research and development kita relatif lebih meningkat," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (15/2/2019).

"Pak Jokowi sangat mendorong sekali industri 4.0 supaya tumbuh menjadi satu arah baru dari industri kita," katanya.

Sebagai salah satu bukti Jokowi fokus mendorong pengembangan industri 4.0 adalah hadir dalam HUT Bukalapak. Oleh karenanya Ace menyayangkan cuitan Achmad Zacky tersebut.

"Namun ketika pak Achmad Zaky mendapatkan semoga presiden baru, nah, itu menurut saya sesuatu yang dalam tanda kutip melupakan dorongan dan support yang dilakukan pak Jokowi," pungkasnya.

Faldo Maldini Tawari Achmad Zaky Gabung PAN

Wakil Sekretaris Jendral DPP PAN, Faldo Maldini turut bersuara.

Tanggapan itu ia sampaikan juga melalui cuitan di Twitter, Jumat (15/2/2019).

Dalam cuitannya itu, Faldo Maldini menyarankan Achmad Zaky untuk terjun ke dunia politik dan menawarinya bergabung ke PAN.

Hal itu ia sampaikan sebab, menurutnya tiap kali Achmad Zaky bicara isu publik selalu meriah.

"Kyknya Bang @achmadzaky mesti terjun k politik beneran. Tiap bicara isu publik selalu meriah. Kemaren pas Jend Gatot & Pilkada DKI jg. Isinya ga ada yg salah, tp harusnya sebelum ngomong lihat hasil survey terakhir dulu. Klw mau berjuang d politik, @Official_PAN menunggu, Bang," cuit Faldo Maldini.


Pandangan Pakar Komunikasi

Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengatakan, tagar #UninstallBukaLapak itu merupakan respon kekecewaan dari masyarakat, terutama pendukung capres nomor urut 01, yang tersinggung atas pernyataan Zacky soal "presiden baru".

Ade menyayangkan Zacky mencuitkan pernyataan yang menurutnya multitafsir. Terlebih lagi, data yang disodorkan Zacky tidak valid.

"Menurut saya too bad ada kasus ini, kasihan Zaky. Pertama, kalimat beliau memang jadi bisa diinterpretasikan menyerang Jokowi, kemudian mungkin data dia salah tapi saya yakin ada tujuan memaparkan data itu. Kasus ini contoh betapa berbahayanya sebuah tweet dengan data salah kemudian orang-orang menyebarkannya," kata Ade saat ditemui di kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

"Wajar untuk pertama kali dalam sejarah kita, setiap warga punya alat sendiri untuk menunjukan eksistensi dirinya. Dia tahu itu bisa disampaiakan ke banyak orang dan mempengaruhi yang lain. Itu kan mengangkat dirinya jadi merasa eksistensinya menjadi ada dengan tweet-tweet yang dilontarkan," jelasnya.

Dia mengimbau agar masyarakat tetap objektif dan tidak menutup mata terhadap klarifikasi yang telah diberikan Zacky

"Masyarakat perlu belajar media literalirasi. Harus cek fakta, kalau ada klarifikasi minta maaf ya dimaafkan," ucap peneliti sosial media di Saiful Mujani Research and Consulting itu.


(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan