Senin, 25 Agustus 2025

Pilpres 2019

Debat Cawapres 2019 Tentang Pantauan Dana Pendidikan, Andi Arief Sarankan Hal Ini Kepada Maruf Amin

Soal pemantauan dana pendidikan yang diutarakan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin dalam debat cawapres 2019, ini saran Andi Arief kepada Ma'ruf Amin

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
Kompas TV
Soal pemantauan dana pendidikan yang diutarakan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin dalam debat cawapres 2019 kemarin malam, Andi Arief pun memberikan saran ini kepada Ma'ruf Amin. 

Soal pemantauan dana pendidikan yang diutarakan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin dalam debat cawapres 2019 kemarin malam, Andi Arief pun memberikan saran ini kepada Ma'ruf Amin.

TRIBUNNEWS.COM - Debat calon wakil presiden (cawapres) 2019 yang telah dilaksanakan pada Minggu (18/3/2019) kemarin malam, menyinggung sejumlah hal. 

Di antaranya masalah dana pendidikan yang diutarakan oleh cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin.

Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengatakan, pentingnya melakukan pemantauan dana pendidikan pusat ke daerah.

Baca: Debat Cawapres 2019, Maruf Jamin Masa Depan Anak Miskin, Sandiaga Hapus UN dan Tawarkan Hal Lain

Baca: Usai Debat Cawapres Prabowo Keluar Rumah dan Joget Gatot Kaca

Pemantauan itu, kata Ma'ruf Amin, bisa dilakukan dengan Neraca Pendidikan Daerah (NDP) dan data pokok pendidikan.

"Dengan kedua instrumen ini, saya harapkan pusat dapat memantau output dana transfer daerah pada pendidikan yang dialirkan oleh kementerian dan lembaga. Dengan demikian, dana transfer daerah bisa dipantau outputnya dan bisa dilihat," ujar Ma'ruf.

Kegunaan tiga kartu yang dipamerkan Maruf Amin saat Debat Cawapres 2019, KIP Kuliah hingga Kartu Sembako Murah.
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengatakan, pentingnya melakukan pemantauan dana pendidikan pusat ke daerah. (Kompas TV)

Menurut Ma'ruf Amin, dana pendidikan saat ini sebesar 60 persen telah ditransfer ke daerah dan 20 persennya berada di pusat.

"Dana pendidikan 60 persen lebih dari pusat. Dari 20 persen anggaran pendidikan dan 60 persennya ditransfer ke daerah sehingga menjadi kesulitan pemerintah pusat untuk memantau apakah efektif atau efisien," kata Ma'ruf Amin.

Baca: Soal Penampilan KH Maruf Amin pada Debat Cawapres 2019, Christina: Sangat Mengagumkan

Baca: Tentang Ibu Lis di Sragen yang Dikisahkan Sandiaga Uno saat Debat Cawapres 2019

Maka dari itu, Ma'ruf Amin pun mengusulkan untuk memantau dana pendidikan melalui NDP dan pokok pendidikan.

"Ini untuk memantau transfer dana pusat ke daerah," ungkap Ma'ruf Amin.

Mendengar pernyataan Ma'ruf Amin tentang pemantauan dana pusat ke daerah, mantan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief pun memberikan saran kepada cawapres nomor urut 01 tersebut.

Andi Arief mengatakan dalam Twitternya, Ma'ruf Amin masih bisa melakukan pemantauan dana transfer melalui kantor saja.

Baca: Jelang Debat Cawapres, Dahlan Iskan Tulis Catatan Soal Kekecewaan Jusuf Kalla pada Jokowi dan SBY

Baca: Debat Cawapres, Sandiaga Uno: Kita Pastikan Ujian Nasional Dihentikan

Hal tersebut, kata Andi Arief, dikarenakan Ma'ruf Amin mengakui jika dirinya sudah berumur 76 tahun.

Saat tim Tribunnews.com melakukan penelusuran, cuitan mantan Wasekjen Partai Demokrat tersebut telah dihapus.

Cuitan Andi Arief yang menyarankan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin soal dana pendidikan.
Cuitan Andi Arief yang menyarankan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin soal dana pendidikan. (Twitter @AndiArief__)

"Pak Ma'ruf Amin di ujung debat mengakui sudah tua 76 tahun. Jika dihuhungkan dg materi debat yang dikemukakannya, hanya satu kerjaan yang di masih mungkin lakukan yaitu mengontrol distribusi dana transfer daerah bidang pendidikan. Karena bisa dikerjakan di ruang kantor on line." tulis Andi Arief.

Sementara itu, selain dana pendidikan, Ma'ruf Amin janjikan dana riset dalam debat cawapres 2019 kemarin malam.

Baca: Ketua KPU Harap Debat Cawapres Dapat Mencerahkan Pemilih

Baca: Kegunaan 3 Kartu yang Dipamerkan Maruf Amin di Debat Cawapres 2019, KIP Kuliah hingga Sembako Murah

"Kita sudah sepakat untuk sediakan dana abadi riset. Di samping dana abadi pendidikan, dana abadi kebudayaan, juga dana abadi riset," ujar Ma'ruf.

Sebelum itu, Ma'ruf Amin juga mengatakan akan membentuk Badan Riset Nasional agar anggaran riset bisa ada di satu lembaga.

Selama ini, menurut Ma'ruf Amin, anggaran untuk riset masih tersebar di berbagai lembaga.

Dengan lembaga baru, Ma'ruf Amin meyakini pengembangan riset akan lebih optimal.

"Kami yakin riset kita di masa akan datang akan berhasil memajukan negara ini," kata Ma'ruf.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan