Kamis, 11 September 2025

Penembakan di Belanda

Penembakan yang Terjadi di Utrecht Belanda, Pelaku Penembakan Berhasil Ditangkap

Pelaku penembakan di Kota Utrecht, Belanda, Gokmen Tanis, telah ditangkap oleh pihak kepolisian Belanda pada Senin (18/3/2019) malam hari.

Politie Utrecht
Pelaku penembakan di Kota Utrecht, Belanda, Gokmen Tanis, telah ditangkap oleh pihak kepolisian Belanda pada Senin (18/3/2019) malam hari. 

Pelaku penembakan di Kota Utrecht, Belanda, Gokmen Tanis, telah ditangkap oleh pihak kepolisian Belanda pada Senin (18/3/2019) malam hari.

TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Belanda telah menangkap pria yang diduga melepaskan tembakan di sebuah trem di kota Utrecht, Belanda.

Penembakan yang terjadi di sebuah trem di Kota Utrecht, Belanda ini, Senin (18/3/2019), telah menewaskan sebanyak tiga orang dan melukai lima orang lainnya.

Pihak kepolisian mengatakan, pelaku penembakan di Utrecht, Belanda, Gokmen Tanis (37), sebelumnya pernah berselisih dengan penegak hukum, ditangkap pada Senin malam.

Baca: Pria Terduga Pelaku Penembakan di Trem Utrecht Ditahan Polisi Belanda

Baca: Polisi Kepung Gedung Tempat Persembunyian Pelaku Teror di Belanda

Pihak berwenang Belanda sedang mempertimbangkan kemungkinan motif teroris untuk insiden penembakan di Kota Utrecht, Belanda.

Dikutip dari CNN, Walikota Utrecht, Jan van Zanen mengatakan motif di balik serangan tersebut masih belum jelas.

Terduga pelaku penembakan di Kota Utrecht, Belanda yang terjadi pada Senin (18/3/2019).
Terduga pelaku penembakan di Kota Utrecht, Belanda yang terjadi pada Senin (18/3/2019). (Kepolisian Utrecht)

Tersangka kedua juga telah ditahan, kata van Zanen, menambahkan bahwa tidak jelas apa keterlibatannya dalam penembakan itu.

CCTV disediakan oleh kepolisian Utrecht di Belanda untuk menyelidiki insiden penembakan tersebut.

Baca: Turki Sampaikan Solidaritas untuk Belanda Usai Penembakan di Utrecht

Baca: KBRI Den Haag Imbau WNI Waspada dan Tenang Pasca Penembakan di Utrecht

Pada konferensi pers, Rutger Jeuken dari Layanan Penuntutan Publik mengatakan, pihak berwenang mempertimbangkan bahwa serangan itu memiliki motif teroris dan mungkin motif yang lain.

"Indikasi pertama tentang apa yang telah terjadi dan pernyataan yang telah dibuat dan jejak yang telah ditemukan, kami tentu mempertimbangkan motif teroris; namun kami tidak mengecualikan motif lain," kata Jeuken.

Selama perburuan, sebuah gambar yang diyakini sebagai Gokmen Tanis, diambil dari rekaman kamera keamanan di atas trem dan diedarkan oleh polisi Belanda.

Hal tersebut terjadi di Lapangan 24 Oktober pada pukul 10.41 waktu setempat, kira-kira empat menit sebelum kejadian penembakan terjadi.

Baca: Penembakan di Utrecht, Belanda: Masjid, sekolah, terminal dijaga ketat

Baca: Terjadi Penembakan Di Dalam Tram Di Utrecht

Sebelumnya, Koordinator Nasional Belanda untuk Keamanan dan Kontraterorisme, Pieter-Jaap Aalbersberg mengatakan dalam cuitannya, bahwa tim krisis telah diaktifkan.

"NCTV sedang memantau situasi di # Utrecht . Dalam kontak dekat dengan pihak berwenang setempat. Kita tidak bisa mengesampingkan motif teroris. Tim krisis diaktifkan" tulis Pieter-Jaap Aalbersberg.

Pihak berwenang menurunkan tingkat ancaman teror untuk provinsi Utrecht dari 5 (tertinggi, atau paling kritis) ke tingkat 4 setelah penangkapan Gokmen Tanis, kata Aalbersberg di Twitter pada Senin malam.

Juru bicara kepolisian, Joost Lanshage mengatakan, setelah insiden itu, tiga helikopter penyelamat dikirim ke tempat kejadian untuk memantau situasi.

Baca: Penembakan di Utrecht, Belanda: Masjid, sekolah, terminal dijaga ketat

Baca: Penembakan Trem di Utrecht Belanda, Polisi Curigai Pria Kelahiran Turki Ini Pelakunya

Seorang saksi mata, Vincent van Roon mengatakan jika dirinya melihat langsung insiden penembakan tersebut dari kantornya.

"Saya ada di sana pada saat penembakan. Saya berada di sebuah gedung di samping trem. Saya mendengar penembakan dan orang-orang datang ke gedung, bersembunyi," kata van Roon.

Van Roon ingat pernah melihat respons polisi yang keras dan petugas medis yang menangani salah satu yang terluka di jalan untuk waktu yang lama.

Pada konferensi pers Senin malam, Perdana Menteri Mark Rutte menyatakan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan anggota keluarga dalam serangan tersebut.

"Untuk saat ini, kita diliputi oleh rasa ngeri dan tidak percaya pada peristiwa mengerikan hari ini," ujar Rutte.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan