Kisruh FFI 2010
Deddy Mizwar: FFI Itu Ajang Saling Menghargai
Polemik penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) 2010 dianggap selesai. Ajang ini adalah momen untuk saling menghargai.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) 2010 dianggap selesai. Ajang ini adalah momen untuk saling menghargai.
Ini terungkap dalam Dialog Pertanggungjawaban FFI 2010 di Gedung Film jalan MT Haryono,Jaksel , Selasa(14/12/2010) malam.Pengarah FFI , Deddy Mizwar mengatakan semua kesimpulan selama penyelenggaraan FFI 2010 sudah dianggap selesai mengingat salah satu mantan dewan juri yakni Jujur telah membicarakannya dengan dewan juri yang lain.
"Kami melihat bahwa betul-betul tujuan kita disini untuk mengembalikan FFI sebagai ajang untuk saling mengharagailah, bukan saling merendahkan, itu yang saya lihat," jelas Deddy Mizwar.
Si Naga Bonar ini juga menerangkan bagaimana posisi FFI selanjutnya. Adakah kemungkinan lembaga ini akan diserahkan kembali oleh anggota KFFI kepada Menteri? Atau di kemudian hari jika Badan Perfilman Indonesia(BPI) sudah terbentuk nanti yang akan menunjuk dan mengurusnya.
"Nanti terserah BPI, atau kalo memang BPI belum ada nanti PPFI bisa mengambil alih sementara sebagai transisi sebab FFI pertama kali dilakukan oleh PPFI," ungkapnya.
Selanjutnya Deddy Mizwar juga mengatakan sebagai sebuah jembatan menuju sebelum BPI ada, sehingga semua kekeliruan yang muncul dan telah menjadi unek-uneknya serta masukan-masukan guna memperbaiki sehingga kedepan akan menjadi sesuatu hal yang lebih baik.
"Ya nantinya BPI nanti akan mengelola itu, salah satu tugas BPI adalah mengurus Festival Film, bagaimana orang BPI mengaturnya itu terserah BPI, kalo BPI belum terbentuk PPFI akan menyelanggrakan itu yang didukung juga pemerintah dalam arti dana dan fasilitas, saya kira itu langkah yang bisa diambil ya, selesailah KFFI," jawabnya dengan tegas.