Dewi Hughes Sibuk Jadi Tutor
Presenter, pendidik, sekaligus aktivis sosial asal Bali, Dewi Hughes, ingin selalu berperan dalam dunia pendidikan Indonesia.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Agustina N.R
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter, pendidik, sekaligus aktivis sosial asal Bali, Dewi Hughes, ingin selalu berperan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dia pun sibuk dengan aktiviats di Komunitas Tutor Indonesia (KTI).
"Komunitas Tutor Indonesia didirikan sejak 2 Desember 2011, kebetulan saya ngajar tutor di situ," ujar Hughes.
KTI yang sudah beranggotakan ribuan orang tersebut tidak mengkhususkan orang berpendidikan tertentu yang boleh masuk. Melainkan semua orang dapat masuk, kemudian menjadi tutor di Little 1 Academy, semi homeschooling yang dimilikinya.
"Semua orang boleh ikut, tapi harus dites dulu, kami akan kasih training gratis 100 jam, dapat sertifikat," lanjutnya.
Bahkan belakangan ini, Hughes sering bolak-balik Jakarta - Bali untuk mengajar para tutor serta persiapan membuka sekolah semi homeschooling.
"Saya senang bisa bolak-balik ke Bali untuk mengajar. Malah saya suka Ramadhan di Bali, suasana di sana khusyuk," imbuh alumni FKIP Unika Tamajaya tersebut.
Dewi Hughes Sibuk Jadi Tutor
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Agustina N.R
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter, pendidik, sekaligus aktivis sosial asal Bali, Dewi Hughes, ingin selalu berperan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dia pun sibuk dengan aktiviats di Komunitas Tutor Indonesia (KTI).
"Komunitas Tutor Indonesia didirikan sejak 2 Desember 2011, kebetulan saya ngajar tutor di situ," ujar Hughes.
KTI yang sudah beranggotakan ribuan orang tersebut tidak mengkhususkan orang berpendidikan tertentu yang boleh masuk. Melainkan semua orang dapat masuk, kemudian menjadi tutor di Little 1 Academy, semi homeschooling yang dimilikinya.
"Semua orang boleh ikut, tapi harus dites dulu, kami akan kasih training gratis 100 jam, dapat sertifikat," lanjutnya.
Bahkan belakangan ini, Hughes sering bolak-balik Jakarta - Bali untuk mengajar para tutor serta persiapan membuka sekolah semi homeschooling.
"Saya senang bisa bolak-balik ke Bali untuk mengajar. Malah saya suka Ramadhan di Bali, suasana di sana khusyuk," imbuh alumni FKIP Unika Tamajaya tersebut.
