Produser Film 'Mursala' Diteror dengan Kata-kata Binatang
Anna Sinaga, produser film 'Mursala' bertubi-tubi mendapat teror SMS dan telepon dengan kata-kata binatang. Mengapa?
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM-JAKARTA. Anna Sinaga, eksekutif Produser film "Mursala" itu, mendapatkan teror lewat pesan singkat yang masuk ke telepon seluler miliknya.
Pesan singkat itu berisi ancaman, kata makian dengan menggunakan nama-nama binatang.
"Hari ini saya mendapat SMS teror dan telepon gelap. Kalau nomor enggak dikenal. Jadi, saya enggak angkat. Tapi kalau SMS baru siangnya. Isinya menyumpahkan dengan kata-kata binatang, seperti ancaman," ucapnya, Selasa, (24/7/2012), di ujung telepon.
Ia menilai teror itu ada kaitannya dengan film "Mursala" yang dibintangi oleh Rio Dewanto dan Titi Sjuman. Dari SMS tersebut si pengancam memberi penekanan supaya film "Mursala" tidak ditayangkan.
"Iya, intinya film yang dicekal. Kalau dari SMS-nya mereka akan terus berupaya film "Mursala" enggak ditayangkan. Dan ada keterkaitan dengan Bupati Tapteng (Tapanuli Tengah). Mungkin orang-orang yang tidak suka dengan kemenangan Bupati Tapteng," terangnya.
Anna sangat kecewa dengan adanya teror tersebut. Namun, kenyataan itu tidak membuatnya gentar. "Saya sudah terbiasa dengan teror," ucapnya.
Dan, ia meminta supaya jangan menyangkutpautkan antara film dengan politik, dalam hal ini kemenangan Raja Bonaran Situmeang yang terpilih dalam pilkada, beberapa waktu lalu. Namun, ia belum berniat melaporkan teror tersebut kepada yang berwajib.
Diketahui, film "Mursala" dilarang tayang sementara oleh Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Pelarangan itu terjadi menyusul adanya laporan dari Pengurus Pusat Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS), Tapanuli Tengah.
MBPPS mempermasalahkan klaim yang menyebutkan pulau itu milik Bonaran Situmeang, pengacara yang pernah menangani kasus Anggodo Widjojo. Kebetulan, Bonaran juga turut bermain dalam film itu. Mereka juga mempermasalahkan jalan cerita film produksi Raj's Production tersebut.
Karena itu, Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyarankan lewat surat edarannya kepada Raj's Production itu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca berita terkini lainnya
- Paramitha Rusady dan Nenad Bago Sudah Setahun Pisah Rumah 59 menit lalu
- Roni Waluya Bisnis Jual Beli Jam 1 jam lalu
- Reza Artamevia Senang Putrinya Menyanyikan Lagu Anak-anak 1 jam lalu
- Angel Pieters Puasa Tapi Masih Minum 2 jam lalu
- Tak Ada Hadiah Reza Artamevia untuk Anak yang Berpuasa 2 jam lalu
- Kolak, Menu Wajib Buka Puasa Indra Bekti 2 jam lalu
- Sepi Job, Once Kunjungi Mertua yang Berpuasa 3 jam lalu
- Ulang Tahun Spesial Ita Purnamasari di Belanda 4 jam lalu
- Ariel Gemetaran Saat Keluar Rutan Kebonwaru Bandung 5 jam lalu
- Anton Medan: Ariel Kamu Enggak Boleh ML 7 jam lalu