Selasa, 12 Agustus 2025

Sidang Raffi Ahmad

Ibunda Raffi Ahmad Ingin Bicara Tapi Takut Salah

Amy Qanita enggan banyak bicara setelah mendengarkan keterangan saksi penyidik, yang dihadirkan BNN dalam sidang praperadilan Raffi Ahmad

Penulis: Willem Jonata
zoom-inlihat foto Ibunda Raffi Ahmad Ingin Bicara Tapi Takut Salah
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ibunda Raffi Ahmad, Amy Qanita (kanan), menghadiri sidang perdana praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (5/3/2013). Sidang ini menggugat penahanan Raffi Ahmad yang dilakukan oleh BNN atas dugaan menggunakan narkoba. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amy Qanita enggan banyak bicara setelah mendengarkan keterangan saksi penyidik, yang dihadirkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam sidang praperadilan Raffi Ahmad di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.

Semua keterangan saksi bisa dikatakan sangat menyudutkan anaknya tersebut. Apalagi, setelah sang saksi memaparkan percakapan Raffi dengan temannya melalui Blackberry Messanger (BBM) yang ditranskrip oleh petugas BNN pascapenggerebekan pada 27 Januari 2013. Percakapan itu ditranskrip dari hand phone milik presenter kondang itu.

"Saya mau bicara, tapi takut salah. Saya cuma mendengarkan dan mencerna di kepala dan dalam hati saya. Itu semua yang dibicarakan saya berbesar hati, itu saja," ucap ibunda Raffi, Senin, (11/3/2013), di PN Jakarta Timur.

Amy selama ini memang sangat terpukul dengan masalah yang tengah dihadapi anaknya. Apalagi, Raffi adalah tulang punggung keluarga semenjak ayahandanya meninggal dunia. Makanya, ia tidak pernah berhenti mengupayakan apapun supaya anaknya bisa dibebaskan.

Tetapi, upayanya saat ini belum membuahkan hasil. Bahkan keinginannya untuk menghadirkan Raffi dalam persidangan sampai sekarang belum kesampaian. Meskipun melalui kuasa hukumnya telah menyampaikan alasan hukum untuk menghadirkan anaknya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan