Nostalgia SMA di Konser Tommy Page
Meskipun sudah 18 tahun, sejak terakhir mengunjungi Indonesia, pesona Tommy Page tetap menyita perhatian para penggemarnya.
Laporan Wartawan Surya, Marta Nurfaidah
TRIBUNNEWS.COM — Meskipun sudah 18 tahun, sejak terakhir mengunjungi Indonesia, pesona Tommy Page tetap menyita perhatian para penggemarnya. Konser bertajuk "Come Home" yang digelar di Ballroom Grand City lantai IV, Minggu (17/11/2013) malam, tampaknya menjadi ajang nostalgia bagi mereka. "Saya sudah ngefans Tommy Page sejak SD, sekitar usia 12 tahun," ucap Ori Nur Kirana (34).
Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai sekretaris ini mengenang, bila dia berniat belajar Bahasa Inggris gara-gara Tommy Page. "Nggak paham lirik lagu A Shoulder to Cry On, tetapi asik saja menyanyi," seloroh Ori.
Tak diingkari, bahwa suara kalem yang merdu dan wajah ganteng milik Tommy menjadi faktor mengapa Ori menjadi penggemar penyanyi asal New Jersey ini.
"Lagu-lagunya juga romantis," imbuh Ori. Seperti lagu Whenever You Close Your Eyes dan Time.
Sementara itu, Deisy Radithia (35) asik bergoyang mengikuti musik dance yang mewarnai lagu A Zillion Kisses dan Turn On the Radio yang membuka konser Tommy Page. "Tommy Page bagian dari masa remaja kami. Jika sekarang dia ada di hadapan kami, itu sesuatu yang sangat istimewa," ungkap Arif Prakosa (35), suami Deisy.
Apalagi lagu hitsnya, A Shoulder to Cry On, bolak-balik diputar di televisi dan radio di masa itu.