Wajah Baru Blitz Grand Indonesia, Hadirkan Sensasi Menonton yang Lebih Menarik
Blitz Megaplex Grand Indonesia kini berwajah baru.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Blitz Megaplex Grand Indonesia kini berwajah baru.
Dari segi fisik, kini tiada lagi interior bergaya futuristik dengan warna merah yang dominan seperti dulu. Tampilannya sekarang bergaya modern-vintage rustic. Dinding batu-bata yang seolah dibiarkan tak terpoles mendominasi ditambah kehadiran furnitur-furnitur berelemen kayu dan besi.
Suasana baru juga hadir pada langit-langit lobby yang kini menjadi media pencitraan gambar-gambar yang diproyeksikan secara simultan oleh 10 proyektor.
Berada di sini terasa seperti di dalam gudang namun cozy dan bikin betah.
Transformasi yang signifikan juga terjadi pada nama Blitz Megaplex Grand Indonesia sendiri. Ia kini bernama CGV Blitz.
Perubahan identitas tersebut menyusul kerja sama PT Graha Layar Prima Tbk., perusahaan yang menaungi Blitz, dengan CJ CGV, jaringan bioskop global yang berbasis di Korea Selatan namun sudah berekspansi ke Vietnam, Myanmar, Tiongkok hingga Amerika.
Dian Sunardi, Chief of Marketing PT Graha Layar Prima Tbk., mengungkapkan, kerja sama tersebut dimaksudkan untuk menghadirkan pengalaman menonton yang berbeda dan lebih menarik dari biasanya bagi para penonton.
"Sejak pertama kali hadir 2006 lalu, Blitz sudah muncul dengan identitas yang berbeda. Blitz menjadi bioskop pertama di Indonesia yang menghadirkan konten yang lebih beragam. Oleh karena itu, kami ingin terus berinovasi agar relevan sesuai dengan perkembangan zaman," ujar Dian saat peluncuran
Dari kerja sama itu, CGV menggagas konsep baru, yakni Cultureplex Cinema. Dengan konsep ini, bioskop bukan sekedar tempat menyaksikan film saja. Di sini, penonton juga bisa menikmati pertunjukan seni secara keseluruhan seperti konser musik hingga pameran lukisan.
Dian memastikan, konsep serupa akan diaplikasikan di seluruh bioskop CGV Blitz yang baru. Hingga akhir tahun ini, CGV Blitz akan membuka enam bioskop baru di enam kota, seperti Bandung, Cirebon, Yogyakarta, dan Surabaya.
"Kami akan berekspansi agresif. Rencananya, sekitar 8-12 bioskop baru per tahun dengan ukuran minimal tujuh layar per bioskop," terang dia.
Namun, ia menambahkan, konsep tersebut belum tentu hadir di bioskop-bioskop Blitz sebelumnya. Perenovasian akan dilakukan bilamana memang diperlukan.