Alunan Gendang hingga Suling Bambu dari KunoKini & SvaraLiane Meriahkan Synchronize Fest 2016
Penampilan yang berlangsung kurang lebih sekitar 45 menit itu berhasil membuat puluhan penonton yang berada di depan panggung ikut bergoyang
Penulis:
Achmad Rafiq
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup Musik, Kunokini & SvaraLiane menjadi satu diantara musisi lain yang ikut meriahkan hari pertama Synchronize Festival 2016, Jumat (28/10/2016).
Berlokasi di Gambir Expo, Kemoyaran, Jakarta Pusat, Kunokini & SvaraLiane cukup menarik perhatian pengunjung yang hadir pada festival musik lokal tersebut.
Penampilan yang berlangsung kurang lebih sekitar 45 menit itu berhasil membuat puluhan penonton yang berada di depan panggung ikut bergoyang saat alunan musik gendang hingga suling bambu selaras mereka mainkan.
Band bergenre Indo Etnik Eksperimental ini menggunakan alat musik tradisional Indonesia menjadi ciri khas penampilan mereka dalam setiap aksi panggung.
Lagu-lagu seperti 'Heybeb', 'Tuhan Tak Perlu Dibella' hingga 'Dear for You', serta beberapa lagu lainnya, dibawakan begitu apik dan unik dibandingkan grup musik lainnya.
Grup musik tersebut digawangi dari Adhi Bhisma Whraspati alias Bhismo (vokal dan taganing Batak), Astari Achiel alias Bebi (Soko Guru, sebutan untuk satu set rebana biang Betawi dimainkan seperti drumset karya Bhismo) dan Dzulfikri Putra Malawi atau Fikridzul (bonang Jawa dan kangkanung Kalimantan).
Diakhir penampilannya, Bhismo juga mengaku senang bisa diajak untuk tampil dalam festival musik yang seluruhnya diisi musisi Tanah Air.
"Makasih banyak semuanya. Semoga kita bisa bertemu kembali," imbuh Bhismo menutup penampilannya di Synchronize Festival 2016.