Jumat, 3 Oktober 2025

Tsunami di Banten dan Lampung

Gelar Pengajian untuk Istrinya dan Sang Drummer di Bandara, Ifan Seventeen: Saya Gak Pernah Kebayang

Sebelum masuk ke bagian cargo, Ifan Seventeen bersama dengan pihak keluarga, membuat pengajian kecil-kecilan untuk tamu undangan

Instagram/Ifanseventeen
Ifan Seventeen dan Istri, Dylan Sahara 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vokalis grup band Seventeen, Riefian Fajarsyah alias Ifan (35) terlihat tegar, ketika mengantarkan jenazah sang istri, Dylan Sahara dan drumer Seventeen, Andi ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018).

Pantauan Warta Kota, jenazah Dylan Sahara dan Andi tiba di Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 00.40 WIB, mengenakan dua mobil jenazah.

Ifan Seventeen terlihat berada di mobil jenazah istrinya.

Dimana kedua jenazah diberangkatkan dari Tanjung Lesung, Banten bersamaan dengan Ifan yan mengantarkan jenazah istri dan juga drummer grup band Seventeen itu ke Halim Perdanakusuma.

Sebelum masuk ke bagian cargo, Ifan Seventeen bersama dengan pihak keluarga, membuat pengajian kecil-kecilan untuk tamu undangan yang dihadiri oleh sederet musisi hingga aktris dan aktor Indonesia, yang datang untuk mengucapkan belasungkawa.

Sambil menahan tangis, Ifan Seventeen memimpin pengajian itu dan memberikan sambutan sedikit, atas musibah yang menimpa dirinya dan grup band yang sudah dibentknya sejak tahun 2008 itu.

Ifan Seventeen terlihat berdoa di samping jenazah sang istri, Dylan Sahara.
Ifan Seventeen terlihat berdoa di samping jenazah sang istri, Dylan Sahara. (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

"Hmm saya enggak pernah kebayang (kejadian ini)," kata Ifan Seventeen.

"Terima kasih banyak dari kemarin udah doain banyak Seventeen Band maupun istriku Dylan Sahara. Terima kasih banyak udah datang udah berdoa sama-sama. Mudah-mudahan Allah membalas kebaikan teman semua. Minta doanya," tambahnya.

Dalam sambutannya itu, Ifan menuturkan bahwa yang berada dalam pengajian tersebut, hanya Dylan Sahara yang berada dalam peti berwarna putih, dan Andi yang berada didalam peti berwarna cokelat.

"Mungkin yang ada di hadapan kita saat ini yang dari Seventeen cuma ada Mas Andi dan istri saya, Dylan Sahira. Minta doanya buat almarhum Mas Herman, gitaris Seventeen," ucapnya seraya menangis.

Baca: Dylan Sahara, Istri Ifan Seventeen Akan Dimakamkan di Kota Kelahirannya Ponorogo

"Mas Bani, bassis Seventeen (ngusap air mata), Oki Wijaya manajer Seventeen dan Ujang kru," lanjutnya.

Selain itu, sambil meneteskan air mata, Ifan meminta semua para pelayat untuk mendoakan sang istri, agar arwahnya diterima Allah SWT.

Dylan Sahara
Dylan Sahara (@ifan_seventeen/Instagram)

"Dan juga almarhumah istri saya, Dylan Sahara. Minta doanya, mudah-mudaham yang telah meninggalkan kita khusnul khotimah. Terima kasih. Assalamualaikum," ujar Ifan Seventeen.

Hingga berita ini diturunkan, Ifan belum berbicara kepada awak media. Lantaran ia masih mengurusi jenazah istrinya yang akan
dimakamkan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan Andi, yang akan dimakamkan di DI Yogyakarta.

Sementara itu, Ifan juga selalu disambangi teman-teman musisi, yang terus mengucapkan belasungkawa dan menguatkannya atas musibah yang dialami saat ini.

Baca: Berusaha Tegar, Air Mata Ifan Seventeen Masih Menetes di Samping Jenazah Istri

Diberitakan sebelumnya, gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan di wilayah Selat Sunda, seperti Lampung Anyer, dan Banten. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Saat kejadian, grup band Seventeen sedang mengisi acara gathering Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten. Air pasang atau tsunami tersebut menghantam sebuah panggung pertunjukan, dimana saat itu Seventeen sedang beraksi didepan ratusan pegawai PLN.

Air pasang dari laut itu langsung menghancurkan panggung Seventeen.

Seketika, semua orang yang berada di depan panggung berhamburan.

Dari personil Seventeen, hanya Ifan sang vokalis yang selamat. Herman Sikumbang (Gitaris), Andi (drummer), Bani (Bassis) menjadi korban dan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, termasuk road manajer mereka, Oky Wijaya dan Ujang sebagai crew Seventeen juga meninggal.

Ketiga personil Seventeen pun ditemukan dalam waktu berbeda-beda.

Tetapi, Herman, Bani, Oky, dan Ujang sudah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing dan dimakamkan.

Tidak hanya kehilangan keluarga bermusiknya, Ifan juga kehilangan istri tercinta, Dylan Sahara yang meninggal dunia dan menjadi korban atas tsunami atau air pasang Selat Sunda. (Arie Puji Waluyo)

Berita telah dipublikasikan Wartakotalive.com dengan judul

Ifan Seventeen Ungkap Cerita Heroik: Tertimpa Panggung, Terlilit Kabel, Terombang Ambing di Lautan

http://wartakota.tribunnews.com/2018/12/25/perjuangan-ifan-seventeen-yang-tertimpa-panggung-dan-terlilit-kabel?page=all

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved