Kamis, 21 Agustus 2025

Akui Kesalahannya dalam Kasus Narkoba, Tapi Roro Fitria Menolak Disebut Pengedar Barang Haram Itu

Roro Fitria menolak disebut sebagai pengedar narkoba. Ia hanya sebagai pemakai.

Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
Roro Fitria menangis di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2018). 

TRIBUNNNEWS.COM - Roro Fitria menolak disebut sebagai pengedar narkoba. Ia hanya sebagai pemakai.

Oleh karena itu, Roro melalui kuasa hukumnya mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas vonis majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

"Memang saya terbukti bersalah memesan, saya menguasai berarti saya memesan dulu baru memakai. Jadi, membeli lalu dipakai bersama-sama WH, fotografer saya," kata Roro Fitria di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).

Berdasarkan putusan Majelis Hakim PN Jakarta Selatan, Roro Fitria divonis empat tahun penjara dan denda Rp 800 juta.

Baca: Roro Fitria: Berat Hidup di Penjara

Baca: Mengaku Ditiduri dan Dicampakkan Youtuber Kondang, Bebby Fey Panen Hujatan

Baca: Senyum Roro Fitria Datangi PN Jakarta Selatan, Katanya Bakal Kembali Jalani Sidang Kasus Narkoba

Roro Fitria terbukti melanggar Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Kuasa hukum Roro Fitria, Fedhli Faisal mengatakan, kliennya bukan pengedar narkoba.

Baca: Kata Bebby Fey Soal Atta Halilintar

Baca: Mengaku 2 Tahun Tinggal di AS, Barbie Kumalasari Klaim Party Everyday

Ia menilai majelis hakim keliru menjatuhkan vonis kepada Roro dengan Pasal 112.

"Sebelumnya terbukti Pasal 112, menguasai. Menguasai itu tujuannya adalah untuk digunakan. Jadi, menurut kami pasal 127 yang tepat digunakan," ujar Fedhli.

Adapun, sidang perdana PK digelar Kamis ini beragendakan pembacaan permohonan PK. Sidang tanggapan jaksa atas PK pemohon akan dibacakan pada 12 September 2019.

Roro Fitria ditangkap pada 14 Februari 2018 di kediamannya yang terletak di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.

Penangkapan ini berawal dari adanya laporan dari warga tentang adanya rencana jual beli narkoba.

Polisi kemudian menangkap laki-laki berinisial WH yang menjadi kurir pengantar sabu pesanan Roro. Selain sabu, polisi juga mengantongi bukti transfer uang Rp 5 juta dari Roro kepada WH.

Setelah mendatangi WH, polisi langsung mendatangi rumah Roro Fitria bersama WH sehingga yang bersangkutan tidak bisa mengelak.

Setelah kasusnya bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Roro Fitria dikenai hukuman empat tahun penjara dan denda Rp 800 juta.

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Roro Fitria: Memang Saya Terbukti Bersalah Pesan dan Memakai Narkoba

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan