Jumat, 15 Agustus 2025

Kabar Artis

VIDEO Detik-detik Cita Citata Dimaki dan Diteriaki 'Gila' di Atas Panggung, Pilih Langsung Pulang

Cita Citata memilih pulang setelah dimaki dan diteriaki 'gila' oleh seorang music director saat gladi resik sebuah acara di atas panggung.

Penulis: Sri Juliati
INSTAGRAM/@cita_citata
VIDEO Detik-detik Cita Citata Dimaki dan Diteriaki 'Gila' di Atas Panggung, Pilih Langsung Pulang 

Cita Citata memilih pulang setelah dimaki dan diteriaki 'gila' oleh seorang music director saat gladi resik sebuah acara di atas panggung.

TRIBUNNEWS.COM - Pedangdut Cita Citata mengalami kejadian kurang mengenakkan saat melakukan gladi resik.

Lewat akun Instagram pribadinya, @cita_citata menulis bagaimana ia dimaki oleh seseorang dan diteriaki 'gila.'

Selain itu, Cita Citata juga mengunggah video detik-detik dirinya dimaki saat gladi resik, Senin (7/10/2019).

Hal ini bermula saat pelantun Sakitnya Tuh di Sini melakukan gladi resik untuk acara Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang akan diadakan di Istora Senayan dan Parkir Selatan Gelora Bung Karno (GBK).

Baca: Tak Terima Dimaki-maki Saat Gladi Resik Nyanyi, Cita Citata Langsung Turun Panggung & Pulang

Baca: Geram Karena Dibilang Artis Sombong, Cita Citata Buat Klarifikasi Panjang

"Ceritany mau GR untuk acara pekan kebudayaan nasional yang diadakan di Istora Senayan," tulis Cita mengawali curhatannya.

Cita mengaku, materi lagu yang dikirimkan kepadanya hanyalah musik.

Sehingga, lanjut Cita Citata, wajar bagi dia sebagai penyanyi, tidak tahu kapan masuk lagunya.

"Materi lagu dikirim hanya musik saja, wajar sebagai penyanyi kita ngga tau kapan masuk lagunya," lanjutnya.

Tak diduga, perempuan berusia 25 tahun itu diteriaki oleh seorang music director dari pengiring musiknya.

Sayangnya, Cita Citata tidak menyebut siapa music director tersebut dan hanya menulis inisial YO.

Oleh YO, Cita Citata diteriaki, 'Masa ngga bisa begitu doang! Gilaaa!!'

Baca: Cita Citata Kesal Dicap Cantik Tapi Sombong, Ungkap Cerita Sebenarnya dan Sebut Artis juga Manusia

Baca: Cita Citata Dapat Nasihat dari Tata Janeeta Soal Pelakor dalam Hidupnya

Masih dalam postingannya, Cita Citata menulis, si music director itu adalah sosok yang berwawasan luas dan orang pintar.

Ia menyayangkan kenapa YO memaki dirinya di hadapan banyak orang.

"Bapak itu berwawasan luas dan orang pintar.. bisa-bisanya depan banyak orang memaki-maki orang seenaknya," tulis Cita.

Menurut dia, kesalahan itu ada pada pihak panitia yang tidak mengirim materi dengan vokalnya.

Cita juga tak segan menyebut YO sebagai sosok yang aroga dan memperlakukan orang semena-mena.

"Betul-betul arogan dan memperlakukan orang semena-mena."

Di akhir tulisan, Cita memilih untuk pulang karena YO telah memaki-maki dirinya di depan banyak orang.

"Terima kasih atas perlakuannya terhadap saya."

"Kebetulan saya punya harga diri karena dimaki-maki di depan banyak orang."

"Akhirnya saya memutuskan untuk pulang," tulis Cita.

Postingan kekesalan Cita Citata karena telah dimaki saat gladi resik
Postingan kekesalan Cita Citata karena telah dimaki saat gladi resik (INSTAGRAM/@cita_citata)

Selain itu, Cita juga mengunggah video detik-detik dirinya dimaki dan diteriaki oleh si music director.

"detik2 Bapak YO meneriaki saya dengan kata-kata “MASA BEGITU AJA NGGA HAFAL ! GILA !!" tulis Cita.

Dalam video itu, Cita terlihat berada di atas panggung bersama sejumlah orang lainnya.

Di tengah-tengah suara musik, si music director tiba-tiba menyetop dan sempat melontarkan satu-dua pertanyaan.

Sementara itu, sebagian orang yang ada dalam gladi resik tersebut tampak memperhatikan apa yang terjadi.

Postingan Cita Citata itu pun menuai respons dari sejumlah kalangan, termasuk rekan sesama seleb.

Tata Janeta misalnya yang memintanya untuk sabar.

Juga ada Sinyorita dan pedangdut IMeyMey.

@imeymey_: Ohmayy ,, parah beut eta mah

@tatajaneetaofficial: Sabar sayang..

@sinyoritaesperanza: @cita_citata sabar neng. sini peyuuukkk.

Tentang Pekan Kebudayaan Nasional

Acara Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) mulai 7 sampai 13 Oktober 2019.
Acara Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) mulai 7 sampai 13 Oktober 2019. (INSTAGRAM/@kemdikbud.ri)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) mulai 7 sampai 13 Oktober 2019.

Kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari satu strategi pemajuan kebudayaan yang disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.

Yaitu menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi antar-kebudayaan yang beragam di Indonesia.

"Kegiatan ini untuk menciptakan ruang bersama di antara berbagai macam unsur masyarakat."

"Forum ini mempertemukan mereka yang menonjol dalam bidang kebudayaan dari setiap daerah," ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid dalam pembukaan PKN di Kompleks Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Dia menambahkan, unsur-unsur masyarakat yang bertemu dalam acara ini membahas kebudayaan dalam pengertian yang lebih luas.

Mereka bukan hanya menampilkan seni pertunjukan, melainkan juga pameran, forum diskusi, permainan rakyat, dan lomba.

Kegiatan tahunan berjenjang Hilmar mengungkapkan, PKN akan menjadi kegiatan tahunan dan dilaksanakan secara berjenjang, yang didahului dari tingkat kabupaten atau kota, dilanjutkan di tingkat provinsi.

Untuk tahun ini, peserta yang mengikuti PKN berasal dari 26 provinsi, dan diharapkan tahun depan bisa bertambah sampai 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Dia pun mengatakan, acara ini bukan kegiatan Kemendikbud saja, tapi Indonesia.

Kemendikbud mendapatkan tugas untuk mengawalinya, diharapkan tahun depan akan menjadi kerja sama antar-kementerian, lembaga, serta unsur dan komunitas masyarakat.

"Peran kita semua menyebarluaskan dan jadi milik kita bersama dengan cita-cita yang sama memajukan kebudayaan untuk Indonesia bahagia," imbuh Hilmar.

Melibatkan 300 ribu peserta

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Sri Hartini menuturkan, PKN terdiri dari sejumlah kegiatan utama.

Yaitu Kompetisi Daerah, Kompetisi Nasional, Konferensi Pemajuan Kebudayaan, Ekshibisi Kebudayaan, Pergelaran Karya Budaya Bangsa, dan Parade Budaya.

Dia menyebutkan, dalam rangkaian PKN akan ada 10 kompetisi, 27 konferensi, 120 pertunjukan, 24 pameran, dan 3.500 peserta pawai dari 26 provinsi.

Selain itu, ada pula seminan dan komunitas dari seluruh Indonesia.

Secara total, mereka akan tampil dalam 245 pentas pertunjukan.

Acara ini juga melibatkan ribuan peserta.

Sri mengatakan, menurut catatan, ada 300.000 peserta yg teregistrasi secara daring dan lebih kurang 200 media massa yang akan meliput.

"Kami harap bisa jadi wadah keragaman ekspresi budaya dari semua level masyarakat."

"PKN ini pekerjaan bangsa, tidak hanya Kemendikbud, tapi semua kementerian, lembaga, unsur, dan komunitas masyarakat yang terlibat," pungkas Sri.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pekan Kebudayaan Nasional Dibuka, Jadi Ruang Ekspresi Ragam Budaya"

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan