Kenang Djaduk Ferianto si Bapak Jazz Masuk Desa Bikin Syahdu Ngayogjazz 2019 Satu Nusa Satu Jazznya
Hampir semua penampil di Ngayogjazz memberikan penghormatan mendalam terhadap almarhum Djaduk Ferianto dalam penampilannya.
Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Suasana menjelang senja berlalu di ufuk barat dengan semburat jingga membuat suasana pagelaran Ngayogjazz 2019 semakin syahdu.
Hamparan sawah dan lalu lalang orang beragam bentuk membuat padukuhan Kwagon, Desa Sidorejo, Godean, Sleman serupa jantung kota Yogya yang tak pernah tidur.
Satu Nusa Satu Jazz nya menjadi tajuk perhelatan musik jazz tahunan yang sudah memasuki edisi ke-13 ini.
Konsep Ngayogjazz secara garis besar masih sama, yakni mengambil lokasi di berbagai desa di wilayah Yogyakarta.
Terlihat lalu lintas pengunjung di padukuhan Kwagon semakin malam semakin padat.
Baca: Ngayogjazz 2019 : Mahfud MD Kenang Sosok Alm Djaduk Ferianto, Sukses Bawa Musik Jazz ke Desa
Baca: Profil Djaduk Ferianto Seniman Multitalenta Asal Indonesia, Meninggal Pada Usia 55 Tahun

Beberapa pengunjung mengaku penasaran dengan line up yang dianggap unik pada perhelatan tahun ini, yakni kolaborasi dari Kuaetnika, Didi Kempot dan Soimah.
Frizka, salah satu pecinta musik Jazz asal Kota Yogyakarta mengaku penasaran dengan band Kuaetnika yang dipimpin almarhum Djaduk Ferianto yang dijadwalkan tampil di panggung Genteng bersama Soimah dan Didi Kempot.
Bagi Frizka, kolaborasi ini unik lantaran jarang terjadi.
Meskipun jujur diakui Frizka, dirinya masih belum percaya Djaduk Ferianto sebagai salah satu pencetus Ngayogjazz telah meninggalkan panggung hiburan untuk selamanya.