Cicit KH Ahmad Dahlan, Adhitya Bhagaskara Garap Soundtrack untuk Film Jejak Langkah 2 Ulama
Cicit Kyai Haji (KH) Ahmad Dahlan, Adhitya Bhagaskara tak mau ketinggalan untuk berkontribusi dalam film Jejak Langkah 2 Ulama.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Cicit Kyai Haji (KH) Ahmad Dahlan, Adhitya Bhagaskara tak mau ketinggalan untuk berkontribusi dalam film Jejak Langkah 2 Ulama.
Pria yang juga seorang musisi dari group band Jikustik ini mendapat tugas untuk mengarap soundtrack film bergenre religi tersebut.
Adhitya mengatakan, ide utama soundtrack film Jejak Langkah 2 Ulama terinspirasi dari film itu sendiri.
Film Jejak Langkah 2 Ulama akan dirilis pada Januari 2020, mengisahkan dua tokoh ulama besar di Indonesia.
"Film ini mengisahkan dua orang dengan dua hati yang bening," kata Adhitya kepada Tribunnews, Jumat (6/12/2019) lalu.
Menurutnya, perumpamaan dari KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari seperti telaga dan mata air.
"Air bening mengalir lah. Satu didatangi banyak orang, satu mengairi banyak orang," ungkapnya.
Baca: UPDATE Klasemen SEA Games 2019: Indonesia Raih 62 Medali Emas dan Semakin Tinggalkan Vietnam
Adhitya melanjutkan, dirinya mendapat banyak bantuan dalam proses penciptaan lagi dan lirik soundtrack film Jejak Langkah 2 Ulama.
"Alhamdulillah banyak bantuan," tuturnya.
Seperti Era Sugiarso musisi yang sudah lama berkecimpung di dunia tarik suara terutama Nasyid di Kota Jogja.
Selain itu, Adhitya juga mengajak musisi lain untuk membawakan lagu-lagu dalam soundtrack film ini,
Seperti Eros dari sheila on 7 dan rekan satu bandnya.
"Selain saya sendiri kebetulan juga ada drummer Jikustik terlihat di situ dan vokalis Jikustik sekarang"
"Yang menyanyikan adalah Ica, mantan basis saya dulu. Jikustik reunian istilahnya," terang Adhitya.
Tak hanya dari pihaknya, soundtrack film Jejak Langkah 2 Ulama juga disapkan oleh Pondok Pesantren Tebuireng.
Adhitya menambahkan, soundtrack ini akan dirilis segera.
Namun belum bisa dipastikan kapan tanggalnya rilis soundtrack-nya tersebut.
"Nanti mungkin sebelum film ini rilis, atau setelah atau berbarengan kita list sendiri," tutupnya.
Jalan Cerita Jejak Langkah 2 Ulama

Film Jejak Langkah 2 Ulama diinisiasi oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Pondok Pesantren Tebuireng.
Film Jejak Langkah 2 Ulama secara garis besar menceritakan perjalanan hidup 2 ulama besar nusantara, Kyai Haji (KH) Ahmad Dahlan dan Kyai Haji (KH) Hasyim Asy'ari.
Di film ini, penonton akan dimanjakan dengan base true story dari kedua tokoh besar dari masa kecil hingga memperjuangkan tegaknya agama di bumi Indonesia.
Produser film Jejak Langkah 2 Ulama yang juga cicit KH Ahmad Dahlan, Andika Prabhangkara, menceritakan film ini memiliki perbedaan dari film pendahulunya.
Diketahui sebelumnya, telah ada dua film yang menceritakan kehidupan dua ulama besar ini.
Pertama perjalanan KH Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah pada 2010.
Kedua, Sang Kiai yang menceritakan kisah hidup KH Hasyim Asyari yang rilis di 2013.
Menurut Andika, pihaknya ingin menampilkan sesuatu yang belum pernah diulik dari kedua film sebelumnya.
"Kita ingin menampilkan yang belum ditampilkan di film pendahulunya," ungkap Andika.
Andika mencontohkan, tidak banyak orang tahu KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari memiliki guru yang sama.
Baik guru ketika ada di Indonesia dan saat keduanya memperdalam ilmu agama di Makkah al-Mukarramah.
Pria berkacamata ini melanjutkan, film Jejak Langkah 2 Ulama selain menceritakan perjalanan hidup kedua ulama dari masa kecil hingga berhasil mendirikan dua organisai Muhammadiyah dan Nahdlatul 'Ulama.
Film yang dijadwalkan rilis pada Januari 2020 juga berisi tentang kebersaaam antara dua tokoh tersebut saat memperdalam ilmu agama.
"Mereka berdua belajar di Sholeh Darat," katanya.
Kehadiran tokoh-tokoh lain seperti Raden Adjeng Kartini dalam perjalanan hidup KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari membuat film tersebut semakin menarik untuk ditonton.
Andika menambahkan, film Jejak Langkah 2 Ulama juga memuat kerja keras kedua tokoh ini dalam membentuk dua organisai Islam terbesar di Indonesia yang masih aksis hingga saat ini.
Menurutnya, pembetukan Muhammadiyah dan Nahdlatul 'Ulama bentuk kerisauan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari melihat kondisi ketika itu.
"Muhammadiyah dibentuk di Jogja dan di daerah keraton."
"Dan sedangkan KH Hasyim di kawasan Tebuireng daerah bisa dibilang molimoh-lah," lanjut Andika.
Dengan perbedaan lokasi inilah yang membuat cara kedua ulama dalam berdakwah memiliki cara tersendiri.
Meskipun terdapat perbedaan, ternyata ada persamaan di antara KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari yang berhasil dikemas dalam lewat film Jejak Langkah 2 Ulama.
"Yang kita tahu bahwa ini bukan perbedaan, ada persamaan di film ini," tegas Andika.
Pesan Film Jejak Langkah 2 Ulama

Sutradara film Jejak Langkah 2 Ulama, Sigit Ariansyah mengatakan ada pesan utama yang ingin disampaikan lewat film ini garapannya ini.
Pesan utama tersebut adalah 'memahami perbedaan, menjunjung persamaan'.
Kalimat ini kemudian dijadikan gambaran keseluruhan (logline) dari film Jejak Langkah 2 Ulama.
"Ini logline kita, memahami perbedaan dan menjunjung persamaan," ungkap Sigit.
Sigit mengatakan pemilihan kata 'memahami' bukan tanpa sebab.
Menurutnya selama ini sudah terlalu biasa atau mainstream untuk menghormati perbedaan.
Sigit menjelaskan perbedaan bukan untuk dihormati, melaikan untuk dipahami.
"Baru bisa menghormati orang yang berbeda," lanjutnya.
Sigit menambahkan banyak pelajaran di film garapannya, terlebih untuk generasi milenial.
Menurutnya, anak muda zaman sekarang hanya tahu KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari secara umum bahwa mereka ulama besar.
Baca: Viral Tukang Parkir Amankan Jaket di Parkiran agar Tak Kehujanan, Sosoknya Dikenal Pekerja Keras
Sigit menilai selain ulama besar yang mengajarkan ilmu agama ke santri-santrinya, mereka berdua juga berjuang melawan kolonialisme pada saat itu.
"Mereka harus tau, banyak yang tidak tau mereka berdua adalah pahlawan nasional," tutur Sigit.
Sigit menambahkan, generasi milenial wajib menonton film Jejak Langkah 2 Ulama
Menurutnya, anak muda zaman sekarang sebatas tahu KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari secara umum bahwa mereka ulama besar.
Sigit menilai selain ulama besar yang mengajarkan ilmu agama ke santri-santrinya, mereka berdua juga berjuang mewalan kolonialisme pada saat itu.
"Mereka (generasi milenial) harus tahu, banyak yang tidak tahu mereka berdua adalah pahlawan nasional," tuturnya.
(*)
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)