Dulu Sering Antar Nadiem Makarim Naik Motor, Ini Pesan Driver Pertama GoJek kepada Mendikbud
Mulyono, driver ojek online (ojol) pertama Gojek Indonesia berharap Nadiem Makarim tetap menjadi pribadi yang rendah hati meski kini menjadi Menteri.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Mulyono, driver ojek online (ojol) pertama dari Gojek Indonesia, berharap mantan atasannya yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tetap menjadi pribadi yang rendah hati.
Hal itu diungkapkan Mulyono ketika berbincang bersama Uya Kuya dan diunggah dikanal Youtube Uya Kuya TV.
Muyono merupakan driver yang bertatus pendaftar pertama dengan nomor 001 dari Gojek sejak awal hadir di Indonesia pada 2010 silam.
Dengan mata berkaca-kaca, Mulyoo menceritakan perjalanan pekerjaannya saat menjadi driver Gojek.
"Saya kalau ditanya history Gojek, karena saya merasa sedikit banyak saya ikut membesarkan Gojek, karena saya bergabung dari nol," ucap Mulyono, dilansir dari Youtube Uya Kuya TV.
Ia merupakan driver angkatan pertama bersama 20 orang yang mendaftar driver ojol saat itu.
"Waktu itu di tahun 2010 saya daftar di Gojek angkatan pertama 20 driver waktu itu," cerita Mulyono.
Saat periode awal kehadiran Gojek di Indonesia tersebut, Mulyono mengaku sering mengantarkan mantan Bos Gojek yang kini menjadi Mendikbud Nadiem Makarim.
Diungkapkan Mulyono, Nadiem Makarim memang lebih suka naik motor dibanding naik mobil saat itu.
"Kebetulan pak Nadiem ini orang nya memang nggak suka naik mobil tapi lebih suka naik motor. munkin pikirannya lebih cepat naik motor," tutur Mulyono.
Diakui Mulyono, Nadiem Makarim merupakan sosok yang paling berjasa di hidupnya.
"Karena dari seorang Nadiem Makarim, saya dikasih peluang, dikasih pekerjaan tambahan waktu itu, mungkin kalau saya ngak kenal Nadiem Makarim, sampai sekarang saya masih opang," aku Mulyono.
Ia pun berterimakasih kepada Nadiem Makarim karena telah membuka lapangan pekerjaan d Gojek.
Tak hanya itu, Mulyono juga berpesan agar Nadiem tetap menjadi seorang yang ia kenal pada 2010 silam.
"Saya cuman bisa berucap makasih mas Nadiem sudah membuka lapangan pekerjaan di Gojek."
"Makasih apalagi sekarang udah menjadi seorang menteri, lanjutkan sesuai dengan Nadiem yang saya kenal di tahun 2010 yang sederhana, tidak sombong," ucapnya.
Menurutnya, meski kini sudah menjadi Menteri, namun Nadiem tetap rendah hati.
"Sekarang jadi menteri pun tetap rendah hati. Selamat menjalankan tugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," tutur Mulyono.
"Saya kalau ditanya history Gojek, karena saya merasa sedikit banyak saya ikut membesarkan Gojek, karena saya bergabung dari nol, lebih kurang dari dua tahun saya diintimidasi oleh Ojek Pangkalan.
Banyak Tantangan
Sebelum mendaftarkan diri sebagai driver ojol, Mulyono berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan.
Ketika memutuskan untuk menjadi driver ojol ternyata banyak tantangan yang harus dilaui Mulyono.
Bahkan Mulyono pernah mengalami kejadian tidak enak saat tengah mengantarkan barang kepada customer.
Kejadian ini terjadi pada tahun 2012 di daerah Tangerang.
"Saya di suatu daerah di Tangerang sampai dikalungin senjata tajam," ungkap Mulyono.
Saat hendak memasuki komplek perumahan Mulyono dihadang dan dilarang masuk oleh sejumlah tukang ojek pangkalan.
Namun Mulyono tetap ngotot untuk masuk ke komplek perumahan itu.
Bukannya diperbolehkan masuk, Mulyono justru dicaci maki hingga diancam dengan senjata tajam.
"Saya ngotot pengen masuk, akhirnya mereka ngrongrong saya dengan cacian makian bahkan salah satu orang pun ngalungin senjata tajam," paparnya.
Tak hanya itu, Mulyono juga mendapat perlakuan tidak enak saat berniat untuk mengajak tukang ojek pangkalan bergabung menjadi driver ojol.
Mulyono mendapatkan pukulan dari tukang ojek pangkalan.
"Pernah ditempeleng, waktu itu saya ngajak teman-teman opang (ojek pangkalan) gabung," ungkapnya.
Meskipun ajakannya selalu mendapatkan penolakan, namun Mulyono mengaku tidak pernah bosan untuk terus meminta teman-temannya untuk menjadi driver ojol.
"Mereka nggak mau awal mulanya, cuma saya tidak pernah bosan untuk mengajak," ucapnya.
(Tribunnews.com/Tio/Lita)