Kamis, 11 September 2025

Mantan Istri Sule Meninggal

Hasil Autopsi Lina Sudah Diketahui, Adik Almarhum Sempat Bermimpi: Dia Nangis, Meluk, dan Minta Maaf

Adik kandung almarhumah, Yani selama menunggu hasil autopsi Lina Jubaedah mengaku sudah hampir ketiga kalinya dimimpikan sang kakak.

KOMPAS.COM/AGIE PERMADI, YouTube
Adik kandung almarhumah, Yani selama menunggu hasil autopsi Lina Jubaedah mengaku sudah hampir ketiga kalinya dimimpikan sang kakak. 

TRIBUNNEWS.COM - Hasil autopsi mantan istri komedian Sule, Lina Jubaedah telah diumumkan Polda Jawa Barat, Jumat (31/1/2020).

Adik kandung almarhumah, Yani selama menunggu hasil autopsi Lina Jubaedah mengaku sempat mimpi sang kakak.

Yani menyampaikan dirinya sempat didatangi Lina lewat mimpi dua hari sebelum almarhumah meninggal.

"Dua hari berturut-turut almarhum datang, saya buka pintu, dia nangis meluk dan dia minta maaf," ujar Yani.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube Beepdo, Sabtu (1/2/2020).

Selain itu, Yani juga dimimpikan Lina setalah dua hari meninggalnya almarhumah.

Adik Lina, Ani ungkap kekecewaan terkait pengumuman hasil autopsi.
Adik kandung almarhumah, Yani selama menunggu hasil autopsi Lina Jubaedah mengaku sempat dimimpikan sang kakak. (Tangkap Layar kanal YouTube STARPRO Indonesia)

"Udah meninggal dua harinya, dia datang lagi duduk di mobil bertiga, almarhum, mamah, sama teteh."

"Tapi dia cuma senyum dan matanya berkaca-kaca," jelasnya.

Yani menyebut sudah hampir ketiga kalinya didatangi Lina melalui mimpi.

"Jadi gitu mimpinya, datang, nangis, meluk, minta maaf." ungkap Yani.

Sementara itu, Yani menyampaikan akhir-akhir ini dirinya belum mimpi almarhumah Lina Jubaedah.

Adapun Lina meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2020) pada pukul 05.30 WIB. 

Adik Almarhum Ngaku Kaget: Selama Ini Tidak Ada Riwayat Sakit

Semenatra itu, Yani mengaku kaget setelah mengetahui hasil autopsi almarhumah yang terdapat berbagai penyakit.

"Makanya jadi keluarga kaget," ungkap Yani.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube Official iNews, Sabtu (1/2/2020).

Menurut Yani, selama ini Lina tidak memiliki riwayat penyakit kronis.

"Selama ini kan tidak ada riwayat sakit," ungkapnya. 

Dengan hasil autopsi dan dilakukan pemindahan makam, pihak keluarga pun jadi mengetahui penyebab kematian Lina.

"Jadi kita kan lebih tahu kematiannya karena apa, berarti itu meninggalnya kakak saya mutlak karena sakit," terang Yani.

Yani juga mengatakan pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Lina Jubaedah.

"Kita sudah pasrah dan nerima dengan hasil apapun."

"Mungkin ini sudah takdirnya Teh Lina seperti ini," ujar Yani.

Autopsi yang dimulai pada Kamis (9/1/2020) dilakukan karena laporan anak pertama Sule dan Lina, yakni Rizky Febian pada pihak kepolisian.

Rizky melapor terkait adanya kecurigaan atas meninggalnya sang ibunda ke Polrestabes Bandung, Senin (6/1/2020).

Hasil Autopsi Jenazah Lina Jubaedah, Terungkap Bukan karena Kekerasan atau Racun

Berdasarkan keterangan saksi, kelengkapan barang bukti, dan hasil autopsi menunjukkan Lina meninggal karena sakit bukan kekerasan.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga menyampaikan penyebab kematian ibunda Rizky Febian tersebut.

"Dapat dijelaskan bahwa kematian saudari Lina Jubaedah binti Sakim almarhum bukan karena adanya kekerasan," terang Kombes Pol Saptono Erlangga.

"Maupun racun di dalam tubuh Lina," lanjutnya.

Saptono menjelaskan kematian Lina disebabkan karena berbagai penyakit.

"Adanya gambaran penyakit hipertensi yang kronis, kemudian adanya tukak atau luka pada selaput lendir lambung."

"Adanya batu empedu pada saluran empedu, kemudian pembesaran atau hipertrofi pada organ jantung," jelas Saptono.

Dari hasil autopsi jenazah Lina, dugaan tindak pidana tentang pembunuhan berencana itu tidak terbukti.

Pihak kepolisian pun menghentikan kasus kematian Lina Jubaedah.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan