Lucinta Luna Terjerat Narkoba
Abash Akui Lihat Lucinta Luna Pakai Obat Penenang: Setiap Hari atau Enggak, Manajer Lebih Paham
Kekasih Lucinta Luna, Abash, mengaku tak tahu pasti kapan kekasihnya itu mengonsumsi obat penenang untuk menghilangkan depresinya.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kekasih Lucinta Luna, Abash, mengaku tak tahu pasti kapan kekasihnya itu mengonsumsi obat penenang untuk menghilangkan depresinya.
Namun, ia sempat beberapa kali melihat Lucinta Luna mengonsumsinya.
"Kadang saya juga enggak ngerti kapan Luna konsumsi, kapan enggak konsumsi," kata Abash, dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Jumat (14/2/2020).
Ditanya kemungkinan Lucinta mengonsumsinya setiap hari atau tidak, Abash menyebut manajer Luna yang lebih tahu.
"Apakah dia tiap hari konsumsi atau enggak? Kayaknya manajer lebih paham deh," ujarnya.
Baca: Masuk Penjara, Lucinta Luna Minta Abash Jual Barangnya: Kalau Aku Butuh Biaya Banyak, Dijual Aja
Menurutnya, kondisi emosi Lucinta Luna memang tidak stabil.
Sehingga, terpaksa untuk mengonsumsi obat penenang tersebut.

"Memang keadaan kondisi emosionalnya kurang stabil," ungkapnya.
"Kadang marah, kadang bisa menyenangkan, emang kurang stabil," jelas Abash.
Ia mengatakan, depresi yang diderita kekasihnya itu menyebabkan kondisinya sulit untuk tidur.
"Depresi menyebabkan pasti sulit tidur," katanya.
"Saya enggak tahu dia konsumsi setiap hari atau tidak," tegas Abash.
Baca: Kini di Penjara & Utang Rp 300 Ribu, Ternyata Ini Sifat-sifat Baik Lucinta 14 Tahun Lalu yang Sirna
Menurutnya, Lucinta sering stres dan depresi, karena menerima komentar hujatan dari warganet.
"Walau pun dia sudah mulai menerima (bully) itu biasa, ternyata di balik itu stres," ujarnya.
"Bisa tenang mungkin dengan karena konsumsi," imbuh Abash.
Lucinta Luna Alami Depresi
Sebelumnya, Ketua Ikatan Manajer Artis, Nanda Persada, mengungkapkan Lucinta Luna sempat ingin loncat dari apartemen.
"Ya Joan (manajer Lucinta) sama Abash (pasangan Lucinta) cerita, dia sempat mau loncat dari apartemennya," kata Nanda di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, Lucinta juga sempat ingin mengakhiri hidupnya dengan menusuk perut.
"Yang kedua dia sempat ambil pisau mau tusuk ke perut. Itu yang diceritakan sama Joan sama Abash," katanya.
"Mungkin lebih dari tiga kali, saya pikir tadinya drama lebay (berlebihan) atau apa ya ternyata sesering itu segitunya," lanjut Nanda.
Baca: Abash Ungkap Alasan Gaya Rambut Lucinta Luna yang Tetap Nyentrik Meski di Penjara
Ia juga pernah mendapat cerita, Lucinta susah tidur dan depresi atas perlakuan teman-temannya.
"Kalau depresinya sih cerita, tertekan, susah tidur, nangis terus hampir tiap malam."
"Ternyata dia se-baper (bawa perasaan) itu merasa diperlakukan oleh teman-temannya, ternyata itu membuat dia depresi," ungkap Nanda.

Ia menambahkan, Lucinta Luna akan semakin kacau jika tidak mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter pribadinya itu.
"Gini, yang Joan ceritakan sama saya ketika dia tidak mengonsumsi obat-obat ini dari dokter itu malah makin kacau, makin enggak stabil emosionalnya, dan makin depresi," kata Nanda, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, rekannya itu adalah orang yang tidak percaya diri, berbeda saat tampil di program televisi.
"Aslinya dia itu orangnya enggak PD (percaya diri), terus juga enggak seperti itu. Galak itu untuk kebutuhan konten," ungkapnya.
"Makanya kan artinya normal-normal aja. Cuma yang saya lihat dia rapuh itu aja," imbuh Nanda.
Baca: Selalu Telihat Ceria, Lucinta Luna Ngaku: di Balik itu Semua Saya Ngerasa Depresi Luar Biasa
Ia menyebut, obat yang diberikan oleh psikiater pada Lucinta Luna, membuatnya tidak bisa kerja karena sering tidur dan bangun lagi.
"Ya dia (Lucinta) cerita setelah dia dari psikiater, dapat obat ternyata efeknya dia tidur terus selama dua hari," kata Nanda, dikutip dari Kompas.com, Rabu.
"Bangun sebentar, tidur lagi. Jadi enggak bisa kerja. Itu yang saya tahu ya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra/Ira Gita Natalia Sembiring)