Ashraf Sinclair Meninggal
Aktivitas Ashraf Sinclair di Malam Sebelum Kematiannya, Ini Kata Seorang Teman
Banyak yang kaget Aktor Ashraf Sinclair meninggal dunia, Selasa (18/2/2020). Tak sedikit yang merasa kehilangan.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Banyak yang kaget Aktor Ashraf Sinclair meninggal dunia, Selasa (18/2/2020).
Tak sedikit yang merasa kehilangan. Sebab, suami penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) itu, meninggalkan kesan baik pada semua rekannya. Termasuk pelatih olahraga High-intensity interval training (HIIT), Oka Tripambudi.
Menurut Oka, Ashraf Sinclair terlihat bahagia saat mereka terakhir kali bertemu.
"Tadi malam, beliau datang ikut kelas jam setengah delapan. Seperti biasa happy, sapa semuanya, benar-benar menyenangkan seperti biasa," kata Oka ditemui di tempat latihan yang tak jauh dari kediaman Ashraf, kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020).
Baca: Ashraf Sinclair Punya Keinginan Hubungannya dengan BCL Bisa seperti Sophan Sophiaan dan Widyawati
Baca: BCL Sempat Bangunkan Ashraf Sinclair dari Tidurnya, Betapa Kaget Saat Tahu Suaminya Tak Bernyawa
Baca: Ashraf Sinclair Meninggal Dunia Mendadak, BCL Masih Sulit Mencerna Kejadian yang Dialaminya

Kemudian, Oka mengatakan Ashraf melakukan latihan yang ringan sesuai batas kemampuannya.
"Dia latihan sampai jam sembilan malam, latihannya normal seperti biasa, bisa dibilang untuk beliau itu bukan sesuatu yang berat," tutur Oka.
Baca: BCL Pesan Liang Lahad Rp 260 Juta untuk Pemakaman Ashraf Sinclair di San Diego Hills

Oleh karenanya, Oka mengaku sempat terkejut saat mengetahui bahwa rekannya tersebut telah tiada.
Lebih lanjut, Oka mengungkapkan bahwa mediang Ashraf tak memiliki jadwal rutin untuk berolahraga di tempat tersebut, semua tergantung dengan kesibukannya.
Baca: Pesan Dua Liang Lahad di San Diego Hills, BCL Kelak Ingin Berdampingan dengan Ashraf Sinclair
Oka menuturkan dirinya bersama Ashraf sudah menekuni olahraga CrossFit atau HIIT sejak tahun 2012. Mendiang Ashraf Sinclair memang dikenal menyukai olahraga HIIT.

Serangan jantung
Meninggalnya suami penyanyi BCL, Ashraf Sinclair yang mengejutkan banyak pihak.
Terlebih, Ashraf Sinclair dikenal sebagai aktor yang sangat peduli dengan kesehatannya dan rutin berolahraga.
Lantas mengapa seseorang yang masih muda dan rutin berolahraga bisa mengalami serangan jantung?
Aktor asal Malaysia, Ashraf Sinclair, dikabarkan meninggal dunia pagi ini, Selasa (18/2/2020).

Suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) itu meninggal karena serangan jantung pada usia 40 tahun.
Dari informasi yang dihimpun Antara News, Ashraf mengembuskan napas terakhir pada pukul 04.51 WIB di RS MMC Kuningan, Jakarta.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, Ashraf mengaku sangat gemar berolahraga di pusat kebugaran.
Salah satu yang biasa dia lakukan adalah nge-gym.
Lantas, kenapa orang yang masih muda dan suka berolahraga terkena serangan jantung?
Sebuah riset yang terbit pada April 2019 mengungkapkan, tingkat serangan jantung untuk orang berusia di bawah 40 tahun semakin meningkat.

Selama beberapa dekade, usia lanjut ditetapkan sebagai salah satu faktor risiko terbesar seseorang terkena serangan jantung.
Biasanya, pria di atas 50 tahun dan wanita di atas 65 tahun paling rentan alami serangan jantung.
Namun, sekarang umur tak bisa dijadikan patokan. Pasalnya, mereka yang berusia di bawah 50 tahun pun rentan mengalami serangan jantung.
Menurut ahli jantung Luke Laffin, salah satu faktor risiko terbesar adalah meningkatnya penderita diabetes tipe 2 di kalangan orang muda.
Ada tiga faktor utama penyebab meningkatnya penderita diabetes tipe 2.
Pertama, pola makan keliru dan konsumsi makanan olahan yang terlalu sering.
Kedua, obesitas, ini termasuk skinny fat. Ketiga, gaya hidup pasif atau menurunnya aktivitas fisik.
Menurut Laffin, terlalu sering menggunakan waktu untuk bermain ponsel membuat banyak orang menurunkan aktivitas fisik dalam beberapa dekade terakhir.
Pergeseran gaya hidup ini pun yang membuat para ahli terkejut dengan fakta meningkatnya serangan jantung di kalangan muda.
"Kebiasaan buruk ini mulai di masa kanak-kanak hingga sekarang.
Perlu ada perhatian pada betapa pentingnya pencegahan dan melakukan perubahan," kata Dr Laffin, seperti diberitakan Kompas.com (28/4/2019).
Sementara itu, dr Ratih Fabriani, dokter jantung di Rumah Sakit Universitas Indonesia, pernah mengungkap bahwa serangan jantung makin banyak diderita orang yang berusia 30 tahunan.
Banyak juga penderita jantung yang sebelumnya tampak sehat, bugar, dan tidak memiliki riwayat penyakit apa pun dalam keluarganya.
"Banyak juga pasien-pasien saya usia 30 tahun, 32 tahun sudah mengalami toleransi glukosa terganggu.
Kalau normalnya kurang dari 100, ini sudah 110-120," kata Ratih, diberitakan Kompas.com (5/7/2019).
Sama seperti Laffin, Ratih pun menduga bahwa pergeseran usia penderita jantung dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah.
Makanan dan minuman manis yang berlebihan bisa menambah risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Sudah olahraga masih bisa kena serangan jantung?
Ratih mengatakan, kondisi yang terasa sehat dan aktivitas olahraga yang cukup tidak berarti menyelamatkan orang dari risiko penyakit jantung.
Satu-satunya cara memastikan terbebas dari penyakit jantung adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU).
"Itulah pentingnya MCU, bisa mendeteksi faktor risiko," kata Ratih.
Faktor risiko yang dimaksud meliputi kolesterol, gula darah, dan tekanan darah.
Ketiga faktor ini selalu menjadi biang kerok penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada serangan jantung.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh dari Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Dian Zamroni, SpJP(K) dalam kesempatan yang sama menambahkan, laki-laki lebih berisiko kena serangan jantung dibanding perempuan.
"Laki-laki lebih berisiko karena perempuan mengalami menstruasi dan menghasilkan hormon estrogen yang bersifat protektif terhadap pembuluh darah," kata Dian.
Faktor kedua, kata Dian, lebih bisa diatur. Faktor yang dimaksud meliputi hipertensi, kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, kegemukan, kurang olahraga, dan diabetes melitus. (Kompas.com/ Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ashraf Sinclair Disebut Bahagia Saat Malam Sebelum Meninggal