Jumat, 22 Agustus 2025

Didi Kempot Meninggal Dunia

Pengamat Musik Sebut Kepergian Didi Kempot 'Godfather of Broken Heart' Momen Ambyar Sesungguhnya

Pengamat musik asal Kota Solo, Joko S. Gombloh menyebut kepergian sang maestro campursari Didi Kempot merupakan moment ambyar yang sesungguhnya.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Penyanyi campur sari, Didi Kempot tampil menghibur penonton di Synchronize Festival 2019, di Gambir Expo Jakarta, Jumat (5/10/2019). Synchronize Festival 2019 yang digelar dengan mengusung tema Memanusiakan Alam dan Mengalamikan Manusia, berharap bisa lebih ramah lingkungan dengan mendukunng sejumlah gerakan cinta lingkungan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

"Kita tunggu kalau fenomena Didi Kempot memang bisa mengubah peta, atau hanya alasan showbiz atau gaya hidup yang sesaat kontemporer," kata dia.

Jika selepas kepergian Didi Kempot atau musik ala dirinya tidak berkembang, berarti fenomena Sobat Ambyar hanya karena fenomena untuk memuaskan gaya hidup seseorang di kalangan showbiz.

Sehingga dimungkinkan Sobat Ambyar akan kembali ke 'habitat' musiknya masing-masing.

"Ya berati tidak bisa mengubah peta permusikan di Indonesia," tegas Gombloh.

Baca: Didi Kempot Rupanya Tak Pernah Pakai WhatsApp, Ini SMS Terakhir untuk Sang Istri Yan Vellia

Kata Bens Leo

Sobat Ambyar, penggemar dari penyanyi Didi Kempot bergoyang dan ikut bernyanyi saat penampilan Didi Kempot di Synchronize Festival 2019, di Gambir Expo Jakarta, Jumat (5/10/2019). Synchronize Festival 2019 yang digelar dengan mengusung tema Memanusiakan Alam dan Mengalamikan Manusia, berharap bisa lebih ramah lingkungan dengan mendukunng sejumlah gerakan cinta lingkungan. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sobat Ambyar, penggemar dari penyanyi Didi Kempot bergoyang dan ikut bernyanyi saat penampilan Didi Kempot di Synchronize Festival 2019, di Gambir Expo Jakarta, Jumat (5/10/2019). Synchronize Festival 2019 yang digelar dengan mengusung tema Memanusiakan Alam dan Mengalamikan Manusia, berharap bisa lebih ramah lingkungan dengan mendukunng sejumlah gerakan cinta lingkungan. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Pengamat musik Bens Leo menilai, Didi Kempot selalu mempunyai tempat di hati masyarakat luas, dari golongan remaja hingga tua.

Selain itu, musik yang dibawakan juga mampu menjangkau masyarakat dari berbagai elemen.

“Didi Kempot adalah seorang entertainer Indonesia yang head to head dengan Kpopers karena fans-nya yang heterogen sekali,” kata Bens Leo saat berbicara di Kompas TV, Selasa (5/5/2020).

Diketahui, Didi Kempot mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa pukul 07.45 WIB.

Didi Kempot meninggal di usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo karena mengalami henti jantung.

Ia diduga kelelahan akibat aktivitas padat yang dijalaninya.

Baca: 5 Lagu Populer Didi Kempot Beserta Chord Gitarnya, Sewu Kutho, Stasiun Balapan hingga Banyu Langit

Lilik, kakak Didi Kempot, mengatakan adiknya memang mempunyai kesibukan belakangan ini.

Sehari sebelum meninggal dunia, Didi bahkan masih berada di sebuah studio untuk menyelesaikan proses pembuatan video klip lagunya.

Menurutnya, selama ini Didi Kempot tidak pernah mengeluhkan sakit.

"Dia enggak bilang kalau ngomong sakit betul, enggak ngomong," kata Lilik saat berbicara di Kompas TV, Selasa (5/5/2020).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan