Didi Kempot Meninggal Dunia
Pertanyaan Didi Kempot saat Diajak Ngobam Bersama Gofar Hilman jadi Bukti Kerendahan Hatinya
Melalui kanal YouTubenya, Gofar Hilman menceritakan kisah dibalik terselenggaranya acara Ngobam bersama Didi Kempot itu.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Gofar Hilman menjadi seorang yang cukup kehilangan atas meninggalnya Didi Kempot.
Gofar Hilman pernah mengundang Didi Kempot untuk berbincang bersama di acara Ngobam (Ngobrol Bareng Musisi) pada 2019 silam.
Acara itu diselenggarakan di sebuah tempat di Kartasura, Suhoharjo pada Minggu (14/7/2019) dan dihadiri oleh ratusan anak muda.
Acara itu sukses, nama Didi Kempot kian melambung dan semakin mendekatkan Didi Kempot dengan kalangan kaum milenial.
Melalui kanal YouTubenya, Gofar Hilman menceritakan kisah dibalik terselenggaranya acara Ngobam bersama Didi Kempot itu.
Baca: Tak Pernah Tersorot, Istri Didi Kempot Bagikan Foto Terakhir Bersama Keluarga: Sesuai Keinginanmu
Baca: Aktor Tukang Ojek Pengkolan Buat Video Tribute untuk Didi Kempot, Aksi Pemeran Cipto Bikin Merinding
Sebelum acara itu dimulai, Didi Kempot pernah menanyakan alasan Gofar Hilman mengundangnya di acara Ngobam itu.
Didi Kempot menanyakan mengapa Gofar Hilman yang merupakan anak Jakarta, ingin bertemu dengannya yang menurutnya penyanyi desa.
"Mas Gofar kan artis ibu kota, remaja ibu kota, ngapain capek-capek jauh-jauh dateng ke Solo mau ketemu penyanyi desa," kata Gofar Hilman menirukan pertanyaan Didi Kempot saat itu.
Gofar pun lantas menjawab bahwa Didi Kempot merupakan sosok yang legend, lagu-lagu Didi Kempot benyak mewarnai kehidupan, utamanya masyarakat Jawa.
"Pakde itu legend, semua orang mengenal pakde, semua orang hidup di lagu-lagu pakde, banyak orang apalagi kultur Jawa, sudah sangat Didi Kempot sekali," jawab Gofar.
Gofar menilai sosok Didi Kempot telah menjadi legend tanpa disadari oleh Didi Kempot sendiri.
Menurut Gofar, Didi Kempot dengan kebesaran namanya, tidak menjadikan dirinya sosok yang tinggi, ia masih menganggap dirinya penyanyi biasa.
Saat itu, Gofar dan kawannya yang merupakan pemilik tempat pernah berinisiatif untuk menyisikan 15% hasil dari acara itu untuk Didi Kempot, namun hal itu ditolak oleh Didi Kempot.
Baca: Meninggal Dunia Mendadak, Didi Kempot Ternyata Sudah Tinggalkan Warisan Ini
Baca: Makam Didi Kempot Masih Ramai Dikunjungi, Pengamanan Dilakukan hingga Malam Hari
Beberapa waktu kemudian setelah selesainya acara itu, Didi Kempot diundang ke sebuah stasiun tv nasional.
Ketika mendapat undangan itu, Didi mengatakan bahwa tak akan bersedia jika tidak bersama Gofar Hilman.
Akhirnya keduanya pun memenuhi undangan tersebut dan bertemulah kembali antara Gofar dan Didi Kempot di acara tersebut.
Didi pun tak menampik jika acara Ngobam bersama Gofar itu telah membuka jalan rezeki bagi dirinya.
Ia pernah mengaku kepada Gofar bahwa tarif manggungnya naik berkali-kali lipat dari biasanya.
Gofar Hilman awalnya tak menyangka bisa merasakan hal tersebut.
Pasalnya, kolaborasinya dengan Didi Kempot hanya sebatas untuk hiburan semata.
Menurut Gofar, dengan Ngobam ataupun tidak, nama Didi Kempot sudah populer.
Ia menilai, memang sudah waktunya bagi Didi Kempot menuai hasil atas jerih payah yang ia bangun selama 30 tahun bergelut di dunia musik.
Berkarya 30 Tahun
Didi Kempot yang berasal dari Solo itu telah berkarya selama 30 tahun di belantika musik dengan mambawakan musik genre campursari.
Meski ia membawakan musik daerah dan menggunakan bahasa Jawa, Didi Kempot mampu meraih kepopuleran yang bisa disejajarkan dengan musik internasional.
Namanya kian melambung dan dikenal masyarakat luas di Indonesia sejak pertengahan tahun 2019 ketika meraih julukan Bapak Patah Hati Nasional atau The God Father of Broken Heart.
Pengamat musik Bens Leo mengatakan musik yang dibawakan oleh Didi Kempot mampu bersaing dengan musik K-pop dari Korea Selatan.
Musik yang dibawakan Didi Kempot mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari bawah hingga atas.
“Didi Kempot adalah seorang entertainer Indonesia yang mampu bersaing head to head dengan K-pop dari Korea, karena fans-nya yang heterogen sekali,” kata Bens dalam siaran langsung di Kompas TV, Selasa (5/5/2020).
Baca: Dory Harsa Berkaca-kaca, Ungkap Awal Jadi Penabuh Kendang Didi Kempot, Saya Kehilangan Orangtua
Baca: Fakta Baru soal Didi Kempot, Nama Dionisius Prasetyo Diperbincangkan, Jadi Mualaf Sejak Tahun 1997
Sementara itu, wartawan senior Kompas, Frans Sartono dalam sebuah wawancara bersama Didi Kempot pada 1 Agustus 2019 menyebut, Didi Kempot telah menemukan panggung barunya di era digital media sosial.
Di era media sosial inilah Didi Kempot mendapat julukan sebagai God Father of the Broken Heart dari kalangan milenial.
Julukan God Father dalam dunia musik, sebelumnya pernah disandang oleh James Brown, musisi asal Amerika Serikat yang dianggap berpengaruh pada musik populer abad 20.
Kini julukan God Father digantikan oleh Didi Kempot dengan tambahan of Broken Heart, sehingga The God Father of Broken Heart.
"Sebenarnya Didi Kempot ini menemukan panggung barunya, panggung baru di era medsos dengan audiensnya kaum milenial."
"Kemudian oleh anak milineal ini di-rebranding dengan julukan macem-macem," ungkap Frans.
Baca: 30 Tahun Berjuang untuk Musik Campursari, Didi Kempot Temukan Panggung di Era Digital
Baca: 3 Peristiwa yang Membuat Didi Kempot Dekat dengan Kaum Millenial
Sahabat Didi Kempot, Blontank Poer di akun Facebooknya mengungkapkan setidaknya ada tiga peristiwa yang membuat Didi Kempot kian populer di kalangan kaum muda.
Tiga peristiwa tersebut diantaranya, yakni ketika acara Gebyar Bakdan Ing Balekambang, Solo, pada 2019 lalu.
Saat itu, Didi Kempot tampil sebagai penutup dalam rangkaian acara yang dimaksudkan untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
Setelah peristiwa itu, nama Didi Kempot sempat menjadi trending topic di Twitter selama dua hari.
Peristiwa kedua, yakni peristiwa Musyawarah Nasioanl Lara Ati, yang diselenggarakan komunitas Umat Lara Ati Lord Didi di Rumah Blogger Indonesia, Solo, pada Sabtu (15/6/2019).
Acara ini sekaligus untuk mengukuhkan komunitas Solo Sad Bois Club yang merupakan komunitas pecinta Didi Kempot.
Selain dua acara diatas, acara yang juga sukses dan kian mendepatkan Didi Kempot di kalangan kaum muda, yakni peristiwa Ngobam Gofar Hilman di Kartasura, Sukoharjo, pada Minggu (14/7/2019).
Baca: Almarhum Didi Kempot di Mata Istri, Yan Vellia dan Saputri, Suami yang Perhatian dan Penyayang
Baca: Didi Kempot Rupanya Tak Pernah Pakai WhatsApp, Ini SMS Terakhir untuk Sang Istri Yan Vellia
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Didi Kempot sempat akan menggelar konser "Ambyar Tak Jogeti" di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.
Konser tersebut merupakan perayaan 30 tahun karier seorang Didi Kempot di industri musik Tanah Air.
Awalnya, konser ini dijadwalkan pada 10 Juli 2020. Namun akibat adanya pandemi corona, konser dimundurkan ke 14 November 2020.
Didi Kompot yang bernama lengkap Dionisius Prasetyo meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu pada pukul 07.45 WIB, Selasa (5/5/2020).
Didi Kempot yang pada lahir pada 21 Desember 1966 itu meninggal di usia 53 tahun.
(Tribunnews.com/Tio)