Selasa, 26 Agustus 2025

Komnas Perempuan Angkat Bicara Soal Ujaran Atta Halilintar Sebut Suara Suami dari Tuhan

Komisi Nasional (Komnas) Perempuan turut memberikan tanggapan atas pernyataan YouTuber Atta Halilintar yang menyebut suara suami adalah dari Tuhan.

Editor: bunga pradipta p
YouTube/The Hermansyah A6
Atta Halilintar dalam podcast bersama Ashanty di YouTube The Hermansyah A6, yang diunggah pada 13 Februari 2021 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan turut memberikan tanggapan atas pernyataan YouTuber Atta Halilintar yang menyebut suara suami adalah dari Tuhan.

Diketahui, ucapan Atta yang menjadi sorotan publik diungkapkan dalam podcast bersama Ashanty di YouTube The Hermansyah A6, yang diunggah pada 13 Februari 2021 lalu.

"Kalau udah berkeluarga, aku udah kepala keluarga bukan pas waktu tunangan. Izin suami, suara suami adalah dari Tuhan."

"Kalau aku nggak izin ini kamu harus nurut, nggak bisa kayak sebelumnya."

"Istilahnya hidup kamu sudah diserahkan ke laki-laki yang sudah bertanggung jawab atas kamu."

"Jadi nggak ada perdebatan yang soal-soal kayak gini kayak gitu, nggak kayak kita pas tunangan gitu," ungkap Atta.

Baca juga: Atta dan Aurel Bulan Madu ke Bali Naik Jet Pribadi, Sewa Tempat Privat untuk Satu Minggu Honeymoon

Baca juga: Ditanya Ashanty Bagaimana Rasanya jadi Suami Istri, Jawaban Aurel & Atta Buat Anang Tertawa

Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad, memberikan tanggapan atas pernyataan suami Aurel Hermansyah tersebut.

Pria yang akrab disapa Cak Fu tersebut mengungkapkan, pada dasarnya setiap manusia memiliki kedudukan yang sama baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan hukum.

"Oleh karena itu rumah tangga merupakan sebuah relasi yang dijalin bersama oleh laki-laki dan perempuan yang bersepakat untuk berperan sebagai suami dan istri," ungkap Cak Fu kepada Tribunnews.com, Kamis (8/4/2021).

Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad atau Cak Fu.
Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad atau Cak Fu. (Instagram/bahrulfuad)

Kesepakatan tersebut, lanjut Cak Fu, dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan di antara keduanya.

"Namun dalam praktiknya institusi rumah tangga sering kali menjadi tempat laki-laki mengekspresikan hasrat maskulinitas mereka terhadap perempuan."

"Kondisi ini sangat dikuatkan oleh budaya patriarki yang masih berkembang di masyarakat kita dan juga tafsir ajaran agama yang dimonopoli kaum laki-laki," ungkap Cak Fu.

Baca juga: Cerita Edho Zell Hadiri Pernikahan Atta-Aurel, Bongkar Isi Amplopnya hingga Review Sajian Katering

Baca juga: Ditinggal Menikah Sang Kakak, Sambil Menangis Arsy dan Arsya Tanyakan Hal Unik ke Ashanty

Sehingga, lanjutnya, tidak jarang kondisi ini membuat perempuan menjadi target kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT).

Berdasarkan catatan tahunan Komnas Perempuan 2021, menunjukan kekerasan tertinggi di ranah KDRT atau relasi personal sama seperti tahun sebelumnnya, yaitu kekerasan terhadap istri.

"Yang mencapai 3.221 kasus atau 50 persen dari keseluruhan kasus di ranah KDRT atau ranah privat sebesar 6.480," ungkapnya.

Cak Fu mengungkapkan, relasi antara suami dan istri menjadi faktor penyebab kondisi ini.

"Oleh karena itu agar relasi suami dan istri dalam rumah tangga semakin kuat dan kokoh, dan terhindar dari kekerasan."

"Maka relasi di antara keduanya perlu didasarkan pada prinsip saling mengasihi, saling menghormati, dan saling melengkapi."

"Maka relasi suami istri yang baik harus diletakkan pada prinsip saling, bukan paling di antara keduanya," ungkap Cak Fu.

Artikel lain tentang Atta Halilintar

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan