Merasa Disudutkan Publik atas Kasus Pelecehan Seksual, Gofar Hilman: Apa karena Penampilan Gua?

"Segala upaya telah kami lakukan, mencari foto, video, menanyakan para saksi, dari semua itu kami tidak melihat adanya keterlibatan gua dalam tuduhan tersebut."

"Sampai sekarang kami masih menunggu dari pihak terkait untuk membuka diri, kesediaannya untuk berkomunikasi," lanjut Gofar Hilman.

Selama dua minggu terakhir Gofar mencoba fokus terhadap kasus yang menimpanya.

Tak jarang Gofar Hilman sempat berpikiran untuk meninggalkan dunia yang telah membesarkan namanya itu.

Saking tertekannya Gofar Hilman sempat putus asa dengan cita-citanya.

"Gua sempat berpikir bahwa apakah gua harus ninggalin syutingan-syutingan ini, apa yang bakal gua buat di YouTube, sosmed."

"Cita-cita gua ke depan yang sangat banyak itu," papar Gofar Hilman.

Gofar tak menampik, dirinya sempat merasa down dengan kasus yang menimpanya.

Namun ia selalu mencoba fokus dengan memikirkan nasib keluarga, orang terdekat dan para karyawannya.

Semua itu dirasakan Gofar karena reaksi publik yang terlalu sentimen hingga menyudutkannya.

"Down pasti down-lah, gua melihat sentimen publik yang menyudutkan gua."

"Seakan-akan gua pribadi yang sangat sangat buruk tanpa mengenal dua secara pribadi."

"Jadi gua mikir, apakah karena penampilan gua, apakah karena cara bertutur kata gua? atau cara gua berinteraksi gua sama orang?" lanjutnya.

Menurut Gofar, stigma pelecehan seksual di Indonesia sangat tidak fair.

Gofar sadar jika penampilannya yang penuh dengan tato membuat dirinya kerap mendapat stigma negatif di mata publik.