Sebagian Keluarga Korban Konser Astroworld Tolak Biaya Pemakaman yang Ditawarkan Travis Scott
Tawaran Travis Scott untuk membayar biaya pemakaman korban Astroworld ditolak oleh sebagian keluarga yang ditinggalkan
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Tawaran Travis Scott untuk membayar biaya pemakaman korban Astroworld ditolak oleh sebagian keluarga yang ditinggalkan, Rolling Stone melaporkan.
Keluarga Ezra Blount termasuk di antaranya.
Ezra adalah korban termuda berusia 9 tahun yang tewas saat kerusuhan festival musik awal November lalu di Texas.
Pengacara Scott, Daniel Petrocelli, menulis surat kepada keluarga anak itu sehari setelah pemakamannya, pada 23 November, menawarkan untuk membayar biaya pemakaman.
"Travis sangat terpukul dengan tragedi yang terjadi di Festival Astroworld dan berduka untuk keluarga yang orang yang dicintainya meninggal atau terluka," bunyi surat itu.
"Travis berkomitmen untuk melakukan bagiannya untuk membantu keluarga yang telah menderita dan memulai proses panjang penyembuhan di komunitas Houston. Untuk itu, Travis ingin membayar biaya pemakaman putra Tuan Blount."
Baca juga: Bocah 9 Tahun yang Koma Usai Hadiri Konser Travis Scott Meninggal, Korban Tewas Bertambah Jadi 10
Baca juga: Travis Scott Terima 90 Tuntutan Hukum dari 200 Korban Cedera dalam Kericuhan di Konsernya

Keluarga segera menolak tawaran itu, kata pengacara mereka Bob Hilliard.
"Saya yakin Tuan Scott merasa menyesal," tulisnya dalam surat kepada perwakilan musisi.
"Perjalanannya ke depan akan menyakitkan. Dia harus menghadapi dan mudah-mudahan melihat bahwa dia harus memikul sebagian tanggung jawab atas tragedi ini."
Sementara itu, seorang pengacara untuk keluarga John Hilgert yang berusia 14 tahun menyebut tindakan itu "merendahkan dan tidak pantas".
"Dari semua hal tentang kasus ini, itu yang paling tidak menjadi perhatian," katanya kepada Rolling Stone.
"Keluarga kami siap membuat perubahan, dan memastikan hal seperti ini tidak pernah terjadi di konser lagi."
Lonjakan massa terjadi saat festival musik Astroworld yang digelar Travis Scott pada hari Jumat, 5 November 2021.
Pada saat itu, ada sekitar 50.000 orang menghadiri festival di kompleks NRG Park Houston.
Sepuluh korban kini telah meninggal dunia, yang tertua berumur 27 tahun.
Ezra Blount, yang tinggal di Dallas, meninggal sembilan hari setelah konser.
Ia sebelumnya telah ditempatkan dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis karena parahnya luka-lukanya.
'Berniat mengurangi kemarahan publik'

Dilansir BBC.com, keluarga lain menyebut tawaran rapper itu sebagai upaya untuk memperbaiki citra publiknya.
Philip Corboy, pengacara untuk keluarga Jacob Jurinek dan Franco Patino, mengatakan pendekatan rapper melalui tim hukum telah meninggalkan kesan "bahwa semua yang dia coba lakukan adalah untuk mengurangi kemarahan publik".
"Jika dia mencoba untuk memberi kesan pada keluarga bahwa dia tulus dan memiliki kepedulian terhadap mereka dan menyadari bahwa pemakaman bisa mahal, apa yang dilakukan tim Scott bukanlah cara untuk melakukannya," tambah Corboy.
Tony Buzbee, mewakili keluarga Axel Acosta (21), juga mempertanyakan motif Scott dalam memilih membuat pengumuman melalui "siaran pers agar dilihat semua orang".
"Dia bilang dia merasa kasihan pada mereka tapi dia dengan cepat mengatakan itu bukan salahnya. Dia tidak berbeda dengan terdakwa yang mengacungkan jari ke orang lain. Mereka tidak menginginkan biaya pemakaman darinya. Apapun yang kami dapatkan darinya, kami akan menempuh sistem pengadilan."
Permintaan Maaf Travis Scott
Travis Scott, salah satu bintang terbesar dalam musik rap, meluncurkan Astroworld dengan promotor konser Live Nation pada 2018.
Pria berusia 30 tahun itu telah meminta para korban untuk menghubunginya, dengan mengatakan dia "sangat ingin menyampaikan belasungkawa dan memberikan bantuan", menurut sebuah pernyataan.
Scott juga menyatakan dalam sebuah video Instagram bahwa dia tidak menyadari betapa buruknya situasi yang terjadi saat itu.
"Setiap kali saya bisa melihat apa pun yang terjadi, saya hanya menghentikan pertunjukan dan membantu mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan," katanya.
"Saya tidak pernah bisa membayangkan parahnya situasi ini."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)