Saling Toleransi dengan Ayahnya, Angelina Sondakh Kerap Diingatkan Puasa: Itu Nggak Mudah

TRIBUNNEWS.COM - Kehidupan pasca bebas dari penjara membuat Angelina Sondakh menjadi sorotan.

Terlahir menjadi seorang nasrani dan akhirnya memilih untuk menjadi mualaf, Angelina Sondakh kini mantap untuk berhijab.

Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Angie, lantaran sosoknya yang dikenal sebagai mantan Puteri Indonesia, akhirnya pilih menutup aurat.

Dikutip dari YouTube Seleb Oncam News, Kamis (14/4/2022), Angie mengaku ayahnya pernah memposting fotonya tanpa hijab hingga akhirnya menuai hujatan warganet.

Baca juga: Tetap Dapat Cercaan meski Sudah Ditahan 10 Tahun, Angelina Sondakh: Aku Berterima Kasih Masih Dihina

Baca juga: Angelina Sondakh Beberkan Alasan Pakai Hijab, Akui Sempat Bikin Orang Tua Syok

"Ayah saya pernah memposting foto saya tanpa kerudung."

"Dicaci, 'Itu gimana sih nggak pakai kerudung? Begini, begini, kok dilepas?'"

"Ayah saya pun bertoleransi untuk dihina," terangnya.

Lebih lanjut, pemilik nama lengkap Angelina Patricia Pingkan Sondakh tersebut mengaku, sang ayah tidak mengetahui perihal larangan itu.

"Terus ayah saya dateng cuma ngomong gini, 'Angie, saya minta maaf, saya nggak tau kalau udah pakai kerudung terus difoto, dan itu haram hukumnya untuk menunjukkan aurat'," ucapnya.

Ia merasa tak mudah untuk hidup berdampingan dengan orang tuanya yang nasrani dan harus saling bertoleransi.

"Ayahku bertoleransi dengan aku, sehingga aku yang numpang di rumahnya oma dan opa, nggak bisa ngatur."

"Kalau di rumah saya ada gambar salib, namanya saya numpang."

"Jadi toleransi itu sesungguhnya sangat terjadi di keluarga saya dan itu nggak mudah," jelas Angie.

Baca juga: 10 Tahun Dibui, Angelina Sondakh Kini Sudah Hapal Sebagian Surah Al-Quran, Maia Estianty Beri Pujian

Wanita berusia 44 tahun itu mengerti apa yang dirasakan oleh sang ayah ketika putrinya yang dulu sangat aktif di gereja, kini menjadi mualaf.

"Ayah siapa yang bisa menerima anaknya, saya Angelina Sondakh dari umur lima taun tuh udah aktif di gereja."

"Guru sekolah minggu iya, vokal grup iya, lomba nyanyi gereja iya," tuturnya.

"Penghafal Alkitab iya, ikut cerdas cermat Alkitab pasti selalu juara, ikut berpacu dalam kidung jemaat pasti selalu juara."

"Tiba-tiba setelah 32 tahun, masuk Islam," sambung Angie.

Secara tak langsung, Angie merasa sudah mengecewakan orang tuanya.

Namun, sang ayah pun menerima dan berusaha untuk bertoleransi.

"Saya pun pasti ketika anak saya berpindah keyakinan ada lah kekecewaan."

"Bukan ada lah, pasti kecewa banget sesungguhnya."

"Tapi ayah saya akhirnya mengatakan, 'Ya udah lah, Ngie, saya sendiri harus betul-betul mempraktikkan toleransi sehingga ketika saya mengatakan saya toleran, mungkin pujiannya ini, Ngie'," tambahnya.

Meski begitu, Angie dan sang ayah kerap memperbedatkan perihal kajian muslim.

Dalam kesempatan tersebut, Angie menggambarkan dirinya tak enak hati masih ikut bersama orang tua.

"Jadi bagi saya, saya terlahirkan sebagai seorang Kristen kemudian berpindah agama."

"Nggak pernah ada yang ngebayangin saya akhirnya di umur 44 taun ini masih tinggal dengan orang tua."

"Pikiran saya itu sebenernya logis saja, harusnya anak ketika umur 20-an menikah, tinggal sendiri," imbuhnya lagi.

Namun, ayahnya tidak mempermasalahkan hal itu.

Ayah Angie justru sangat bertoleransi kepadanya, termasuk mengingatkannya puasa.

"Ayah saya bertoleransi, bahkan kalau misalkan saya dan yang ada di situ yang selalu ngingetin buat 'Jangan batal puasa ya' itu adalah ayah saya."

"Saya sahur, pasti ngeganggu opa, masak."

"Saya melihat toleransi ayah saya itu luar biasa," ucap Angie.

Menurutnya, membicarakan perihal agama atau keyakinan tak akan ada habisnya.

"Ketika kita bener-bener berdiskusi, dalam tanda kutip berdebat, saya bilang akhirnya ke ayah saya."

"Ada satu titik ketika kita udah terlalu banyak ngomongin agama, saya pengen nyanyiin lagunya R.E.M Losing My Religion."

"Nggak akan ada ujungnya," tandas Angie.

Mantan istri Adjie Massaid tersebut ingin masyarakat melihatnya karena kebaikan, bukan dari sisi agama.

"Saya nggak usah dilabel dengan agama saya, saya dilabel aja dengan kebaikan saya, insyaallah, mudah-mudahan."

"Supaya nggak ada lagi dikotomi antara ini benar, ini salah," tutup Angelina Sondakh.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Berita lainnya terkait Angelina Sondakh