Diduga Sembunyikan Dito Mahendra, Nindy Ayunda Klarifikasi, Tegas Tak Pernah Beri Pertolongan Apapun

TRIBUNNEWS.COM - Nindy Ayunda memberikan klarifikasi terkait dugaan menyembunyikan sang kekasih, Dito Mahendra yang jadi tersangka kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal.

Buntut kasus senpi Dito Mahendra, Nindy Ayunda ikut menjalani pemeriksaan di Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada Rabu (31/5/2023).

Dalam pemeriksaan, Nindy Ayunda telah menjawab 40 pertanyaan yang disediakan pihak penyidik.

Meski demikian, mantan istri Askara Parasady Harsono itu tak mau membongkar terkait materi pemeriksaan.

"Ada 40 pertanyaan sudah kami jawab. Terkait materi pemeriksaan kita nggak bisa buka semua karena kita menghormati penyidikan," kata Daniel Sony R Pardede, selaku kuasa hukum Nindy Ayunda, dikutip dari YouTube SCTV, Jumat (1/6/2023).

Dalam kesempatan itu, Daniel Sony sekaligus menegaskan kliennya tak pernah menyembunyikan Dito Mahendra seperti dugaan yang beredar.

Lebih lanjut, pemilik nama lengkap Anindia Yandirest Ayunda Fadli itu juga tidak pernah memberikan pertolongan pada sang kekasih dalam bentuh apapun.

Baca juga: Nindy Ayunda Ogah Tanggapi Komentar Nikita Mirzani Soal Kasus Dito Mahendra, Ini Alasannya

Seperti diketahui, Dito Mahendra telah ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan senpi dan menjadi daftar pencarian orang atau DPO.

"Mbak Nindy tidak pernah menyembunyikan Dito. Yang kedua, Mbak Nindy tidak pernah memberikan pertolongan apapun kepada Dito sehingga dia tidak bisa ditemukan hingga sekarang," jelasnya.

Terlebih, dikatakan Daniel Sony, Nindy juga tidak mengetahui terkait kepemilikan senpi di kediaman Dito.

"Mbak Nindy tidak pernah terkait, mengetahui bahwa Mas Dito ada senpi di rumah itu," ungkapnya.

Pasca-menjalani pemeriksaan, Nindy berharap kasus ini cepat selesai.

Pihaknya menyebut hanya ikut terbawa-bawa kasus sang kekasih saja dan tidak ikut terlibat.

"Iya terbawa-bawa. Mudah-mudahan semuanya bisa cepat selesai," ucap Nindy.

"Ya saya sih mengikuti proses hukumnya aja," tutur Nindy.