Banyak Pasutri di Indonesia Sulit Punya Anak, Ketahui Kemungkinan Penyebabnya?
Penelitian di Indonesia menunjukan pada usia pernikahan satu tahun, 84 persen pasangan bisa punya anak. Sementara, 16 persen lainnya kesulitan.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keinginan memiliki buah hati pasti didambakan oleh pasangan suami istri yang telah menikah.
Namun sayangnya, tidak semua pasangan bisa dengan mudah mendapatkan anak.
Mengapa demikian? Ternyata baik pria dan wanita sama-sama berpeluang memiliki gangguan kesuburan atau biasa disebut infertilitas.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan tersebut.
Jika salah satu, baik istri maupun suami dinyatakan memiliki gangguan kesuburan maka Anda tidak perlu berkecil hati.
Ada beragam pengobatan yang bisa dilakukan untuk mewujudkan keinginan memiliki buah hati.
Apa saja faktor penyebab infertilitas?
Menurut ahli endokrinologi reproduksi di San Antionio Texas Amerika Serikat wanita yang ingin hamil seringkali tidak tahu apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan seorang wanita seperti yang diulas oleh Kepala Tim Fertility Center RS Brawijaya Hospital Duren Tiga, dr. Gunawan Dwi Prayitno, SpOG (K) FER dalam kegiatan baru-baru ini:
1. Usia
Menurut penelitian kesuburan seorang wanita akan turun secara signifikan ketika memasuki usia 30-an.
2. Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko gangguan ovulasi dan endometriosis pada wanita
"Kelainan anatomi berupa mioma, polip, endometriosis, adenomiosis, radang panggul sumbatan saluran telur dan septum uterus," tutur dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang juga merupakan konsultan Fertility ini.
4. Merokok
Menurut penelitian merokok bisa mengganggu hormon dan merusak DNA hingga disebut dapat mengganggu perkembangan janin
5. Paparan Bahan Kimia
Wanita yang rutin terpapar bahan kimia industri pestisida atau polutan tingkat kesuburannya bisa turun hingga 29 persen
6. Gangguan fungsi siklus haid
Gangguan yang tak jarang dialami wanita, bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuburan mereka.
"Dua hal yang cari. Pertama anatomi gangguan mekanik dan kedua fungsional. Tapi semuanya bisa diobati," tutur dia.
Ia menyampaikan, penelitian di Indonesia menunjukan pada usia pernikahan satu tahun, 84 persen pasangan bisa memiliki anak sementara, 16 persen lainnya mengalami kesulitan.
"Di usia dua tahun pernikahan kesulitan ada 8 persen dari populasi yang menikah. Jumlahnya banyak hingga jutaan," ungkap dr Gunawan.
Pasangan yang ingin memiliki anak namun sulit dicapai dengan cara alami bisa segera datang ke pelayanan RS untuk diberikan layanan termasuk diagnosa kesuburan, Inseminasi Intrauterin (IUI), dan penanganan masalah kesuburan lainnya seperti PCOS dan endometriosis dengan tindakan Minimal Invasive Surgery (MIS). Termasuk juga program bayi tabung (IVF).
Sementara penyebab infertilitas pada pria sebagai berikut:
1. Gangguan Produksi Sperma
Hal ini bisa disebabkan faktor gaya hidup seperti merokok dan minum-minuman beralkohol.
2. Varikokel
Adalah pembengkakan pembuluh balik atau vena di kantong Zakar. Hal ini bisa menghambat aliran darah yang sehingga membuat testis terlalu hangat dan sperma yang dihasilkan sedikit varikokel dapat menyebabkan jumlah pergerakan maupun bentuk sperma terganggu
"Infertilitas pria merupakan gangguan kesuburan yang dialami untuk bisa dapatkan kehamilan pasangannya ketidaksuburan ini ditandai dengan kesulitan mencapai pembuahan," tutur dokter spesialis urology Brawijaya Hospital Duren Tiga dr Lutfi Bagus.
3. Ejakulasi Retrograd
Adalah kondisi di mana cairan sperma yang seharusnya keluar dari penis saat ejakulasi justru masuk ke dalam kandung kemih.
4. Kelainan Autoimun
Saat di mana tubuh pria membuat antibodi yang menyerang spermanya sendiri sehingga tak mampu bergerak dan berfungsi secara normal
5. Sumbatan saluran sperma
Hal ini terjadi karena adanya riwayat infeksi berulang operasi pembengkakan atau adanya gangguan perkembangan organ reproduksi serta obat-obatan tertentu dapat mengubah produksi fungsi dan transpor sperma.
Oleh karenanya, gangguan kesuburun itu bisa terjadi baik suami dan istri. Karena itu suami dan istri harus sama-sama melakukan pemeriksaan.
"Jadi kalau pasangan suami istri sulit punya keturunan, tidak hanya faktor istri, suami juga. Dua-dua saling menyumbang, pada laki-lali apa spermanya ada apa enggak. Syarat jumlahnya, pergerakannya dan bentuknya harus sesuai standarnya," tutur dia.
Saat melakukan pemeriksaan, pasangan yang sulit memiliki anak akan menjalani pemeriksaan yang mencakup kolaborasi tim dokter spesialis dari berbagai bidang keilmuan, termasuk Obgyn, Urologi, Gizi klinik, Penyakit dalam, dan Psikolog.
Pasien dapat melakukan perawatan kesuburan secara komprehensif dan terpadu di satu lokasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.