Kabar Artis
Lewat Somasi, Sarwendah Tunggu Permintaan Maaf Akun TikTok Penyebar Fitnah Dirinya dan Betrand Peto
Sarwendah ingin warganet yang memfitnahnya meminta maaf atas komentar jahat yang tidak bertanggung jawab, hal itu demi meredam isu fitnah tentangnya.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Sarwendah ingin warganet yang memfitnahnya meminta maaf atas komentar jahat yang tidak bertanggung jawab.
Demi meredam permasalahan dugaan adanya hubungan tak biasa dirinya dengan Betrand Peto, Sarwendah pun mengambil langkah tegas.
Hal itu bermula saat Sarwendah mendapatkan beberapa komentar tidak wajar dari wargaanet di akun Tiktok-nya.
Bersama tim kuasa hukumnya, Sarwendah melayangkan somasi terbuka untuk akun-akun di media sosial yang secara terbuka telah melakukan penghinaan kepadanya.
Ia menginginkan akun-akun itu memberikan klarifikasi dalam waktu 3 x 24 jam.
Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Sarwendah saat membacakan isi somasi terbuka itu.
"Somasi terbuka bertindak untuk dan atas nama klien kami Sarwendah, dengan ini kami menyampaikan somasi terbuka sebagai tindak lanjut atas dugaan adanya informasi atau informasi elektronik yang menyerang kehormatan atau merusak nama baik dan harga diri klien kami berupa gambaran atau tulisan yang dituduhkan atau fitnah kepada klien kami dengan maksud diketahui umum dan merugikan klien kami yang diduga pemilik akun TikTok di antaranya 1. cancer @andai05065, 2. sukabakso @_ayya04, 3. jayamulya@kobil dan, 4. fullcekbio, @full.cek.bio, 5. J2_p @J2_hps," ucap Abraham Simon membacakan somasi, mengutip YouTube Intens Investigasi, Jumat (17/5/2024).
Dalam hal ini ibu tiga anak itu tidak sepenuhnya gelap mata untuk menyeret pihak-pihak yang terbukti menyakitinya ke balik jeruji besi.
Pasalnya permintaan yang dilayangkan Sarwendah pun cukup simpel.
Yaitu akun-akun tersebut melakukan permintaan maaf secara terbuka, dan diunggah di akun media sosial mereka masing-masing.
Seperti yang diutarakan kuasa hukum Sarwendah lainnya, Chris Sam Siwu.
Baca juga: Kesehatan Mental Anak Jadi Alasan Sarwendah Layangkan Somasi Terbuka ke Warganet Penyebar Fitnah
"Jadi apa yang kami sampaikan adalah pintu awal untuk permintaan maaf kami buka."
"3x24 jam itu adalah waktu yang kami berikan agar orang-orang yang melakukan framing. Orang-orang yang melakukan komentar-komentar yang langsung, melakukan fitnah kepada klie kami, Sarwenda sangat membuka pintu maaf," terang Chris Sam Siwu.
Kuasa hukum Sarwendah mengingatkan agar akun-akun itu tidak mengulangi perbuatannya.
Lantaran langkah tegas yang diajukan kliennya tersebut, semata-mata hanya untuk melindungi psikologis anaknya.
"Tetapi dengan syarat tidak boleh mengulangi. Karena yang dijaga oleh Sarwendah ini adalah psikologis anak ya," tandas Chris Sam Siwu.
"Bagaimana framing ini membuat tidak patutlah kita dengar sebenarnya. Tapi terus dilakukan," tambahnya.
Apabila warganet penyebar fitnah ini tidak melakukan apa yang dilayangkan dalam somasi terbuka itu.
Pihak Sarwendah mengatakan akan mengambil tindakan hukum yang lebih tegas.
"Orang-orang yang framing ini akan kami laporkan, dan yang melakukan komentar-komentar ini kalau tidak melakukan permintaan maaf. Dengan berat hati kami tetap akan mengambil hak hukum kami," beber Chris Sam Siwu.
Alasan Sarwendah Ambil Tindakan Hukum untuk Akun Pembecinya
Somasi terpaksa dilayangkan Sarwendah, karena khawatir isu fitnah tersebut mampu mengaruhi mental maupun psikisnya dan anak-anak.
Mengingat buah hatinya dengan Ruben Onsu kini sudah tumbuh dewasa, dan cepat atau lambat akan mengetahui kabar yang masih simpang siur tersebut.

"Kenapa harus tegas. Karena berita ini sudah berlarut terlalu lama dan sudah sangat mengganggu saya, mengganggu anak-anak saya juga," kata Sarwendah.
Sebagai ibu, Sarwendah mengaku ingin menjaga kesehatan mental sang anak dan melingdunginya dari fitnah warganet tersebut.
Terlebih soal berita yang tidak benar adanya tersebut dikhawatirkan dapat menggangu psikologis anaknya.
"Karena posisinya saya juga harus menjaga mental anak-anak saya, kelangsungannya mereka, seperti yang saya selalu bilang mereka sudah mulai bertumbuh besar."
"Jadi saya harus menjaga dan melindungi mereka semuanya. Pemberitaan seperti ini sangat mengganggu psikolog anak-anak saya," pungkas Sarwendah.
(Tribunnews.com/M Alvian F)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.