Alasan Bobon Santoso Patenkan Hak Cipta Konten Masak Besar, Singgung Perlindungan Karya

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini Bobon Santoso mendaftarkan hak cipta atas karyanya yang dikenal dengan "Masak Besar Bobon Santoso".

Namun apa yang dilakukan oleh Bobon Santoso justru menuai kontroversi.

Keputusan Bobon Santoso untuk patenkan karyanya tersebut malah dinilai netizen agar tak memiliki saingan dengan konten kreator lain.

Tak mau pemberitaan semakin liar, Bobon Santoso mengunggah klarifikasinya melalui Instagram-nya @bobonsantoso.

Dalam hal ini, Bobon menekankan soal adanya pihak lain yang meniru atas karyanya.

Bobon tak mau karyanya yang dibuat selama ini nantinya berpengaruh akibat dicuri oleh orang lain.

"Tidak ada batasan untuk siapapun melakukan kegiatan "Masak Besar"."

"Tetapi menjadi poin penting ketika pihak lain meniru branding person dan menjiplak kretivitas pencipta melalui karya yang dibagikan," terang Bobon Santoso, dikutip Senin (14/4/2025).

"Ini yang sedang marak terjadi, dimana karya orisinalitas dari figur yang berpengaruh dicuri oleh figur yang lebih berpengaruh," sambungnya.

Menurut Bobon, karyanya tersebut bukan hanya sekedar konten dan ajang mencari uang.

Namun Bobon menyebut karyanya tersebut kini sudah melekat dengan dirinya untuk berbagi antar-sesama yang membutuhkan.

Baca juga: Bobon Santoso Sesalkan Willie Salim Tak Hadiri Podcast, Sebut Konten Rendang Hilang Hanya Settingan

"Karena bagi gue, karya "Masak Besar" ini bukan hanya sekedar konten, bukan tentang pekerjaan semata."

"Tetapi sudah menjadi pelayanan dan panggilan jiwa untuk berbakti kepada Pertiwi," jelas Bobon.

Selain itu, Bobon juga ingin karyanya tersebut bisa terlindungi.

Sebab, kata Bobon, bahwa negara juga memiliki tanggung jawab untuk menjamin perlindungan karya setiap orang.

"Negara mempunyai tanggung jawab menjamin karya dilindungi, integritas proses kreatif."

Baca juga: Konten Willie Salim Masak Rendang Viral, Bobon Santoso Nilai Ada Kejanggalan hingga Kurang Persiapan

"Jika tidak, percayalah negeri ini akan minim karya kreatif."

"Jadilah SDM yang berpola pikir cerdas dan kritis, stop plagiarisme dalam bentuk apapun!" ungkap Bobon.

(Tribunnews.com/Ifan)