Sabtu, 16 Agustus 2025

Memperingati Hari Kartini, Hanna Artiany Terbitkan Novel Berdamai dengan Badai

Hanna Artiany membagikan kisah hidupnya untuk memberikan dukungan dan semangat bagi kaum perempuan untuk memperbaiki kehidupannya

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
PELUNCURAN NOVEL - Hanna Artiany membagikan kisah hidupnya untuk memberikan dukungan dan semangat bagi kaum perempuan untuk memperbaiki kehidupannya. Dalam novel Berdamai Dengan Badai, penerbit Gramedia Pustaka Utama, Hanna Artiany menuturkan perjuangannya mengalami verbal abuse sejak kecil yang terjadi di rumahnya, hingga perkawinannya yang pertama, selama 17 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Banyak perempuan yang diam-diam sedang berjuang menghadapi badai kehidupannya. 

Hanna Artiany membagikan kisah hidupnya untuk memberikan dukungan dan semangat bagi kaum perempuan untuk memperbaiki kehidupannya.

Dalam novel Berdamai Dengan Badai, penerbit Gramedia Pustaka Utama, Hanna Artiany menuturkan perjuangannya mengalami verbal abuse sejak kecil yang terjadi di rumahnya, hingga perkawinannya yang pertama, selama 17 tahun.

Namun Hanna tak menyerah, ia memutuskan bangkit mengejar mimpi dan kebahagiaannya. Hanna percaya di luar sana, banyak perempuan yang pernah dan tengah mengalami nasib yang serupa, namun tak memiliki kesempatan untuk bersuara.

Petikan kisah Hanna terutama pada bagian masa mahasiswa dan kisah cinta dengan Gani, telah diangkat ke film Sampai Nanti, Hanna, yang kini sedang tayang di Netflix.

Baca juga: Pesan Haico Van der Veken di Hari Kartini: Kita Punya Pemikiran Sendiri dan Bisa Berkontribusi

Animo penonton perempuan yang ingin tahu lebih jauh tentang perjuangan Hanna, menjadi pemacu untuk melengkapi kisah ini, yang kemudian dituangkan oleh Andrei Aksana ke dalam novel Berdamai Dengan Badai.

Peluncuran novel ini diadakan Rabu (23/4/2025), di Rumarasa Nusantara, Jakarta, bertajuk Bincang Sore bersama Hanna Artiany.  

Acara ini dipandu oleh moderator Dr. Dewi Tenty Septi Artiany yang merupakan penulis, pemerhati Koperasi dan UMKM.

Sesi pertama diawali dengan berbincang bersama Asri Welas, aktris, penari, dan pemerhati topik anak dan perempuan, yang mengalami kisah serupa dengan Hanna, dalam perkawinan pertamanya selama 17 tahun. 

Pada sesi ini dilengkapi juga dengan pendapat ahli dari psikolog dan hypnotherapist Dr. Dewi Puspaningtyas Faeni. Sesi kedua dilanjutkan dengan berbincang tentang proses penulisan novel Hanna bersama Andrei Aksana.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan buku oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama kepada para nara sumber, mewakili kaum perempuan yang sedang berjuang menghadapi badai. Lalu penyerahan buku kepada Dr. Ary Zulfikar selaku executive producer Azoo Projects yang memproduksi film Sampai Nanti, Hanna.

Peluncuran buku ini tampak dihadiri oleh tokoh masyarakat dan para artis, dan digawangi oleh Quartini Sari, fashion Journalist, yang bertindak selaku MC.

Acara ini diakhiri dengan pembagian hadiah dan doorprize dari para sponsor pendukung, Rumarasa Nusantara, Gramedia Pustaka Utama, Duvaderm, Aneuku, Karisma.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan