Senin, 11 Agustus 2025

Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier

Makna Kain Melukat yang Dipakai Luna Maya, Bergambar Lukisan Mendiang Ayah sang Artis

Asri Welas menceritakan makna di balik kain yang digunakan Luna Maya saat melukat. Bergambar lukisan mendiang sang ayah.

|
Wartakota/Arie Puji Waluyo
KAIN MELUKAT LUNA - Luna Maya ketika ditemui bersama Maxine Bouttier di kantor redaksi Tribunnews.com Network, di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025) menjawab kabar pernikahannya yang undangannya bocor di media sosial. Asri Welas menceritakan makna kain melukat Luna Maya. 

TRIBUNNEWS.COM - Aktris sekaligus desainer Asri Welas menceritakan makna di balik kain yang digunakan Luna Maya saat melukat. 

Sebelum menjalankan rangkaian prosesi pernikahan, Luna Maya dan Maxime Bouttier sempat menjalankan tradisi melukat.

Adapun kain yang digunakan Luna dan Maxime saat melukat merupakan buatan Asri Welas.

Asri pun menceritakan makna di balik kain yang digunakan Luna tersebut.

Pasalnya, Luna meminta ada lukisan mendiang ayahnya yang digambar di kain itu.

Dalam kain melukat Luna terdapat sejumlah motif yang digunakan. Setiap motif memiliki makna tersendiri.

"Kemudian ada (motif) sidomukti, sidoluhur, terus kemudian ada cinta kasih, ada kain derajat, dikutip dari YouTube Mantra News, Sabtu (10/5/2025).

"(Harapannya) nanti memiliki keturunan yang baik, jadi welas asih," ungkapnya.

"Dia kan di industri kreatif, untuk kreatifitasnya, jadi semuanya ditanamkan di situ," tambahnya.

Asri mengatakan, istri Maxime itu ingin sang ayah terasa hadir di momen bahagianya, meskipun kini telah tiada.

"Sehingga dia bilang, 'Papaku nggak bisa lihat aku menikah, jadi ada di kain aku'," kata Asri.

Baca juga: Raffi Ahmad Senang Luna Maya Dinikahi Maxime Bouttier, Ingat Momen Sahabatnya Didesak Nikah

"'Jadi sebelum akad saya mau ada gambarnya di kain, supaya saya jua punya kenangan itu'," imbuh Asri menirukan ucapan Luna.

Proses Pembuatan Kain Melukat Luna Maya

Diketahui, kain melukat Luna Maya yang dibuat oleh Asri Welas berasal dari sampah tekstil.

Kemudian, oleh Asri, kain tersebut merupakan hasil daur ulang.

"Acara melukat ya, saya punya kain namanya Denyut Semesta, jadi itu adalah kain recycle textile," kata Asri.

Sampah kain tersebut kemudian dihancurkan dan kembali dipintal hingga menjadi tenun.

"Jadi dari sampah tekstil kemudian di-coap lagi jadi kapas."

"Kemudian jadi benang, kemudian dipintal lagi jadi tenun," urai Asri.

Adapun pewarna kain yang digunakan berasal dari Suku Dayak, di Kalimantan.

"Di kain itu kita melakukan pewarnaan pakai pewarna 11 Suku Dayak di Kalimantan."

Baca juga: Luna Maya dan Maxime Bouttier Sempat Berselisih Usai Akad, Ini Pemicunya

"Habis itu baru kita, namanya teknik Ba, teknik Ba itu tekniknya cuma ciprat, gores," jelasnya.

Menariknya, Luna meminta ada lukisan mendiang ayahnya yang digambar di kain itu.

"Jadi Luna kemarin pesan, 'Mbak Asri ayahku udah nggak ada, ayah punya lukisan, lukisan ayah dan aku, boleh nggak dibatik di kain Denyut Semesta?'," ucap Asri menirukan Luna.

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan