Ario Bayu Tanggapi Polemik Hilangnya Logo Badan Perfilman Indonesia di FFI 2025
Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2025, Ario Bayu angkat bicara terkait hilangnya logo Badan Perfilman Indonesia (BPI) di ajang FFI 2025.
Penulis:
Bayu Indra Permana
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2025, Ario Bayu angkat bicara terkait hilangnya logo Badan Perfilman Indonesia (BPI) dari identitas resmi ajang FFI tahun ini.
Perubahan ini sempat menuai polemik dan memicu reaksi keras dari pihak BPI yang merasa dikhianati sebagai badan yang selama ini menaungi FFI.
Baca juga: Reza Rahadian Belum Berani Komentar Soal MoU BPI dan Polri
Ketidakhadiran logo BPI mencuat ke publik setelah peluncuran resmi FFI 2025, dan sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Ario Bayu hanya memberikan tanggapan singkat ketika dikonfirmasi soal hal tersebut.
"Kami akan memakai nanti logo-logo semua teman-teman yang mendukung kita ke depannya,” ujar Ario Bayu di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
Baca juga: 3 Artis Indonesia yang Melenggang di Red Carpet Festival Film Cannes 2025, Ada Cinta Laura
Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tak ada kapasitas untuk menjelaskan sepenuhnya mengenai dinamika yang terjadi antara FFI dan BPI.
"Sayangnya, mungkin saya bukan orang yang tepat untuk menjelaskan mengenai apa yang terjadi sama BPI," katanya.
"Karena saya bukan perwakilan BPI. Jadi, saya tidak bisa mewakili,” lanjut Ario Bayu.
Ario menambahkan bahwa FFI akan terus berjalan sesuai mandat yang diberikan, termasuk dari Kementerian Kebudayaan.
Meski polemik terjadi, Ario menegaskan bahwa fokus utama FFI tidak berubah yakni memberikan ruang apresiasi terbaik bagi film-film Indonesia.
"Bagi kami, inklusivitas itu menjadi satu prinsip dasar di mana kita terus memeluk teman-teman yang ingin mendukung kelancaran perfilman Indonesia,” tuturnya.
"Sayang sekali kalau kita sedikit berbelok kepada objektifitas utamanya, yaitu FFI hadir untuk mempromosikan dan terus memberikan kepercayaan kepada publik bahwa film-film tahun inilah yang pantas diberikan penghargaan," terang Ario Bayu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.