Wajah Lebih Segar Tanpa Operasi, Ini Tren Baru Perawatan Antiaging Minim Invasif
Perawatan wajah tanpa bedah kini jadi pilihan utama banyak orang yang ingin tampil lebih muda tanpa kehilangan ekspresi alami.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perawatan wajah tanpa bedah kini jadi pilihan utama banyak orang yang ingin tampil lebih muda tanpa kehilangan ekspresi alami.
Alih-alih hasil yang instan namun kaku, kini makin banyak orang mencari cara yang lebih halus, aman, dan menyatu dengan karakter wajah mereka sendiri.
Pendiri Stay Beauty Clinic, dr. Chandra Lohisto menyebut bahwa banyak pasien datang dengan keluhan wajah tampak lelah, tirus, atau kosong meski secara fisik mereka merasa baik-baik saja.
Baca juga: Lebih Bagus Mana Perawatan Antiaging dengan Filler, Botox dan Collagen Stimulator?
Menurutnya, itu terjadi karena proses alami penuaan yang menyebabkan struktur wajah kehilangan volume penopang.
“Banyak yang mengira wajahnya berubah karena lemak turun, padahal yang hilang justru volume yang menopang bentuk alami wajah. Kalau tidak ditangani, ekspresi pun ikut berubah,” jelasnya di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Seiring meningkatnya kesadaran akan aging gracefully, muncullah pendekatan baru dalam dunia estetik yakni VoluLift yang mengobinasikan antara pengembalian volume dan pengencangan wajah secara presisi, tanpa pisau bedah.
Bukan sekadar menyamarkan, tapi menangani langsung penyebab utama seperti berkurangnya kolagen dan melemahnya jaringan penopang.
Berbeda dari teknik filler biasa, metode ini menggunakan stimulasi kolagen serta zat aktif seperti hyaluronic acid yang bekerja dari dalam.
Hasilnya? Bukan cuma wajah lebih penuh dan segar secara instan, tapi juga lebih kenyal dan padat dalam waktu 1–3 bulan setelah treatment.
“Pasien sekarang nggak cari yang instan tapi dramatis. Mereka lebih suka hasil yang bertahap, alami, dan tetap terlihat seperti diri mereka sendiri,” kata dr Stella, dari tim medis Stay Beauty.
Area yang biasanya ditangani mencakup pipi, pelipis, bawah mata, garis senyum, dan kontur rahang yang mulai mengendur.
Prosedur ini dilakukan dalam waktu singkat—sekitar 45 hingga 60 menit—tanpa downtime, jadi cocok untuk mereka yang punya jadwal padat tapi ingin investasi jangka panjang untuk penampilan.
Yang menarik, treatment ini tidak hanya untuk mereka yang berusia 40-an ke atas.
Usia 25 tahun ke atas pun kini mulai disarankan melakukan perawatan preventif, mengingat gaya hidup modern ikut mempercepat tanda-tanda penuaan dini.
“Pasien tertua kami yang mencoba prosedur ini berusia 87 tahun. Tapi yang muda-muda juga sudah mulai sadar pentingnya perawatan jangka panjang untuk mempertahankan struktur wajah,” ujar Chandra.
Dengan pendekatan yang minim jarum, minim risiko, dan hasil yang bertahan hingga 18 bulan, tak heran jika prosedur ini semakin digemari oleh mereka yang ingin tampil lebih muda, tanpa kehilangan jati diri.(Eko Sutriyanto)
Bantah Digerebek Polisi, Lisa Mariana Justru Pamer Wajah Habis Perawatan |
![]() |
---|
Mayang Lucyana Fitri Mengaku Habiskan Rp 20 Juta untuk Sekali Perawatan Wajah |
![]() |
---|
Lebih Bagus Mana Perawatan Antiaging dengan Filler, Botox dan Collagen Stimulator? |
![]() |
---|
Bisakah Wajah Tampil Alami saat Godaan Operasi Plastik Semakin Gencar? |
![]() |
---|
Pentingnya Memilih Milk Cleanser yang Tepat Guna Bersihkan Wajah dari Kotoran, Berikut Tipsnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.