Cinta Brian Akting Bareng Lea Ciarachel, Ungkap Tantangannya Syuting Film Format Layar Vertikal

TRIBUNNEWS.COM - Aktor Cinta Brian memiliki pengalaman berbeda saat syuting film pendek "Kontrak Cinta Sang Milyuner", karena format layarnya vertikal.

Maklum, selama ini Cinta Brian terbiasa syuting dengan layar horizontal, seperti film atau sinetron pada umumnya.

Yang menjadi tantangannya, menurut Brian, pengambilan gambarnya harus presisi.

“Space kita di layar itu lebih sedikit karena layarnya vertikal, jadi harus pas posisinya. Enggak boleh miring sedikit, harus lebih presisi,” kata Brian menceritakan kesannya syuting film tersebut.

Tak hanya formatnya yang unik, tapi film drama tersebut, durasinya hanya satu sampai dua menit per episode.

Cinta Brian di film tersebut beradu akting dengan Lea Ciarachel Fourneaux.

Kisah filmnya menceritakan tentang pemuda dari keluarga kaya raya yang harus mendapatkan pasangan agar namanya tak dicoret sebagai ahli waris.

Film "Kontrak Cinta Sang Milyuner" merupakan satu dari empat film yang diluncurkan bersamaan fitur baru ‘MyTelkomsel Short Movie’, yang diakses di menu Lifestyle.

Judul film pendek garapan rumah produksi SinemArt lainnya, "Dendam Cantik", "Dua Garis Pembalik Dunia Ghea", dan "Aku di Penjara Suamiku Tidur dengan Sahabatku". 

Mengenai durasi film yang hanya satu sampai dua menit ini, menurut Direktur Utama PT Sinemart Indonesia, David Setiawan Suwarto, sudah sangat relevan dengan karakteristik penonton digital saat ini.

“Kemudian format vertikal, memberi kami ruang eksplorasi baru untuk storytelling yang lebih modern dan dekat dengan keseharian masyarakat," kata David.

Kehadiran short movie garapan SinemArt ini, menunjukkan Telkomsel mendukung industri kreatif khususnya di dunia perfilman, dengan menyajikan film-film baru berkualitas harga yang tetap mudah dijangkau oleh publik.

Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Lesley Simpson, menyebut, konten-konten yang diluncurkan ini serta kerja sama dengan SinemArt sudah disesuaikan dengan riset pasar.

Menurut Lesley, keputusan untuk membuat short movie dengan genre sedih, dendam, dan semacamnya telah sesuai dengan minat publik. 

“Kalau di dalam format di dalam handphone sendiri memang sesuai dengan riset, cerita yang lagi banyak diminati itu gak cuma cinta-cinta, tapi ada dendam, ada juga sakit hati,” ujar Lesley. 

Maka dari itu, keempat short movie yang diresmikan diberikan sentuhan dan pendekatan yang berbeda -beda, walaupun sama-sama bertema romansa.