Jumat, 26 September 2025

Nyeri Panggul Bisa Jadi Tanda Kerusakan Sendi yang Serius

Sekitar 15 persen populasi mengalami pengapuran sendi panggul.  Terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Gemini generated image
ILUSTRASI NYERI PANGGUL- Ilustrasi ini diolah menggunakan Gemini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nyeri di panggul sering dianggap sebagai pegal sepele yang bisa hilang sendiri. 

Namun, nyeri panggul sebenarnya bisa menjadi tanda masalah serius pada sendi yang menopang sebagian besar gerak tubuh kita.

Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Hip & Knee Adult Reconstruction RS Pondok Indah – Puri Indah di Jakarta, dr. William Chandra, Sp. OT. (K) menjelaskan, sendi panggul memiliki struktur bola dan mangkok yang dilapisi tulang rawan. 

Baca juga: Deteksi Dini Masalah Panggul pada Ibu Hamil Penting untuk Cegah Dampak Serius

Lapisan ini membuat sendi bergerak halus dan tanpa gesekan. 

Namun ketika tulang rawan habis, gesekan antar tulang keras menimbulkan rasa sakit hebat.

“Sendi panggul ini kalau ada sesuatu, dia sakit, dia patah. Seluruh kaki kita sampai ke bawah akan nyeri. Sulit jalan, sulit beraktivitas,” jelas dr. William pada media briefing di Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025). 

Penyebab Nyeri Panggul

Ada beberapa faktor penyebab nyeri panggul, di antaranya:

1. Patah tulang akibat jatuh atau kecelakaan.

2. Osteoartritis atau pengapuran sendi, kondisi degeneratif yang paling sering terjadi.

3. Penyakit autoimun yang menyerang sendi.

4. Avascular necrosis, yaitu hilangnya aliran darah pada bonggol sendi sehingga tulang mati.

Selain itu, dr William mengungkapkan pada pemaparannya sekitar 15 persen populasi mengalami pengapuran sendi panggul. 

Terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun, memiliki berat badan berlebih, serta memiliki riwayat cedera atau faktor genetik.

Lebih lanjut ia mengingatkan jika masalah nyeri panggul yang tidak ditangani bisa berkembang menjadi kerusakan permanen. 

Pasien mungkin mengalami keterbatasan gerak, kesulitan berjalan, hingga kehilangan kemampuan berdiri tanpa bantuan.

Sebagai langkah penanganan awal, dokter biasanya menyarankan pengurangan berat badan.

Bisa juga dengan pemberian obat antiinflamasi, fisioterapi untuk memperkuat otot sekitar panggul, hingga injeksi steroid untuk mengurangi peradangan. Jika kerusakan sudah parah, barulah operasi.
 

Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan