Rabu, 12 November 2025

Musik Merajut Jiwa, Once hingga Kaka Slank Ramaikan Puncak Festival Kebangsaan di Medan

Once Mekel menyebut bahwa musik adalah memori kolektif yang membentuk rasa “kita” sebagai bangsa.

Penulis: Willem Jonata
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com
FESTIVAL KEBANGSAAN - Once Mekel dan Kaka Slank hadiri puncak Festival Kebangsaan “GEMA KAMPUS” yang digelar di Lapangan Mini Stadion Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumatera Utara. 

Ringkasan Berita:
  • Kolaborasi artistik penyanyi dan musisi di Puncak Festival Kebangsaan Gema Kampus di USU
  • Festival ini platform nasional mempertemukan akademisi, peneliti, musisi, seniman, mahasiswa
  • Musik, inovasi, dan riset adalah bahasa yang mereka pakai untuk menafsir bangsa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kolaborasi artistik dari D’Lanun, Alffy Rev bersama Once Mekel, Shanna Shannon dan Novia Bachmid, Ki Ageng Ganjur (KAG) dengan Once Mekel, Shanna, Dwiki Dharmawan dan Slank, hadir dalam konser musik kebangsaan bertema “Musik Perajut Jiwa”.

Momen tersebut menjadi puncak Festival Kebangsaan “GEMA KAMPUS” yang digelar di Lapangan Mini Stadion Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumatera Utara.

Di ajang ini, Once Mekel menyebut bahwa musik adalah memori kolektif yang membentuk rasa “kita” sebagai bangsa.

“Musik adalah identitas emosional Indonesia, ia membentuk rasa kita sebagai bangsa,” kata Once.

Di momen yang sama, Kaka Slank menyebut kekuatan Indonesia tidak berasal dari keseragaman, tetapi dari solidaritas bersama.

"Indonesia kuat bukan karena kita sama, tapi karena kita saling jaga," kata Kaka. 

Festival Kebangsaan “GEMA KAMPUS” ini, menjadi bukti bahwa kampus—melalui ilmu, kreativitas, seni, dan inovasi—dapat menjadi simpul yang mempertautkan rasionalitas ilmiah dengan ekspresi emosional budaya.

Dalam festival ini, patriotisme tidak didefinisikan sebagai slogan yang harus diingat, tetapi sebagai karya yang harus diwujudkan dan kampus sebagai subjek produksi nilai-nilai kebangsaan.

Demikian dikatakan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT, dalam sambutannya.

“Generasi kampus adalah generasi yang tidak hanya membaca masa lalu, tetapi memaknai Indonesia sebagai ruang yang sedang dibentuk dan ditulis setiap hari. Musik, inovasi, dan riset adalah bahasa yang mereka pakai untuk menafsir bangsa. MRPTNI ingin memastikan energi itu terkawal dan bertumbuh,” ujar Prof. Eduart.

Sementara itu, Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si mengatakan kampus adalah ruang hidup kebangsaan, tempat karakter kebangsaan tidak dihafal, tetapi dipraktikkan melalui kerja akademik, riset, dan kreativitas.

“USU memandang kebangsaan bukan slogan, tetapi practice of nationhood—dilakukan melalui karya, kreativitas, inovasi, dan keberanian mengeksplor. Festival ini bukti bahwa kampus bukan menunggu trend, tetapi menciptakan landscape,” kata Prof. Muryanto. 

Sebagai informasi, USU, MRPTNI, bersama Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dan UNPRI,  menggelar Festival Kebangsaan “GEMA KAMPUS” di Medan pada 7–8 November 2025. 

Festival ini merupakan platform nasional yang mempertemukan akademisi, peneliti, musisi, seniman, mahasiswa dan generasi muda dalam ekosistem kreatif yang menggabungkan ide, inovasi, karya artistik, riset akademik, dan narasi kebangsaan. Kegiatan ini berlangsung di dua kampus, yaitu USU dan Universitas Prima Indonesia (UNPRI).

Inisiatif kolaboratif ini bukan sekadar sebuah acara, melainkan pernyataan bahwa patriotisme tidak cukup diperlakukan sebagai slogan atau retorika, tetapi sesuatu yang harus diproduksi, diciptakan, diolah, dan diekspresikan melalui kerja intelektual, energi kreatif, dan praksis budaya generasi kampus. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved