Heboh Kasus Inara Rusli, Psikolog Lita Gading Ungkap Penyebab Orang Tetap Nekat Selingkuh

Ringkasan Berita:

• Kasus dugaan perselingkuhan Inara Rusli dan Insanul Fahmi mencuat dan Insanul dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
• Pengakuan Wardatina membuat isu ini ramai di media sosial.
• Psikolog Lita Gading menilai perselingkuhan sebagai tanda lemahnya kontrol emosi dan tanggung jawab.

TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini, dunia hiburan Tanah Air kembali dipenuhi kabar tak sedap.

Isu perceraian hingga perselingkuhan seolah menjadi rantai cerita yang tak pernah putus, menghiasi lini masa dan menyedot perhatian publik.

Di tengah derasnya pemberitaan tersebut, muncul satu kasus yang belakangan menjadi sorotan publik, dugaan perselingkuhan yang melibatkan Inara Rusli dan Insanul Fahmi, suami dari konten kreator Wardatina Mawa.

Media sosial riuh sejak Wardatina secara terbuka mengungkap dugaan hubungan terlarang yang disebut-sebut merusak rumah tangganya.

Kasus ini kemudian mengarah pada langkah hukum, dengan Insanul Fahmi resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan perselingkuhan dan perzinaan pada Sabtu (22/11/2025).

Di tengah hiruk-pikuk isu panas tersebut, psikolog Lita Gading turut memberikan pandangan profesionalnya.

Ia menilai fenomena perselingkuhan yang berulang di kalangan selebriti sebagai bentuk kemunduran mental, khususnya terkait kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi dan mempertanggungjawabkan tindakan.

“Kemunduran mental menurut saya,” ujar Lita Gading, dikutip Tribunnews dalam YouTube Reyben Entertainment, Senin (24/11/2025).

“Dia harusnya tahu kalau selingkuh itu pasti kan dilarang, pasti kan menyakiti orang. Kenapa dia juga melakukannya? Nah, artinya mentalnya dia tidak kuat dong," lanjutnya. 

Menurutnya, akar persoalan ini kembali pada kondisi personal masing-masing individu.

“Kenapa orang mampu berselingkuh? Karena dia tidak mampu mengendalikan emosinya. "

Baca juga: Klarifikasi Ustaz Derry Sulaiman Disebut Kenalkan Inara Rusli ke Suami Wardatina Mawa

"Nah, itu korelasinya seperti itu.”

Melihat kejadian yang tengah menerpa mantan istri Virgoun, Lita menggambarkan bahwa seseorang yang sehat secara emosional seharusnya mampu bercermin dari pengalaman disakiti.

"Harusnya justru dia menata diri bahwa, ‘Aduh, ternyata aku disakitin itu menyakitkan ya kalau diselingkuhin. Harusnya aku tidak ya melakukan itu kepada orang lain,’" jelasnya.

Namun ia menegaskan, ketidakmampuan mengontrol emosi bukan berarti seseorang “gila”, melainkan kondisi ketidaknormalan dalam fungsi pengendalian diri.